Teori

Nama : Sevianandra Puspariani 

NPM : 202246500694

Kelas : R3I

Mata Kuliah : Filsafat Seni

Dosen Pengampu : Dr.Sn. Angga Kusuma Dawami M. Sn.


Hasil Analisis :

1 : Electric Sleep

creator by @RJ
'Electric Sleep' menggambarkan artis Lucian Freud tertidur di depan laptop. Freud terkenal karena berusaha menangkap esensi dari para pengasuhnya, sehingga potretnya "menjadi milik masyarakat, bukan seperti mereka". 'Electric Sleep' berfungsi untuk menanyakan apakah esensi manusia yang dicari Freud dapat dihasilkan melalui AI dan diekspresikan secara digital. Kalau tidak, dia akan bertanya-tanya seperti apa bentuk kehadiran spektral yang tersisa.

Dilihat dari teori signifikan form : Karya dengan visualisasi yang cukup menarik dengan menggunakan digital painting dengan penggambaran wajah orang tersebut realistic namun untuk objek yang lain seperti baju , ruangan ,meja serta laptop tidak dibuat serealistic wajahnya.

Karya ini seperti penggambaran ruang belakang yang kosong dengan gambaran utama yaitu seseorang yang sedang tertidur, dengan warna cenderung gelap kelabu.

Dilihat dari teori mimesis : Karya tersebut mempresentasikan seseorang yang lelah (dapat di lihat dari posisi serta ekspresi orang tersebut) saat sedang melakukan pekerjaannya , seseorang yang sedang tertidur di depan laptop yang sedang di gunakan.

Karya ini merepresentasikan kembali sesuai realita kehidupan dengan hasil imajinatif sang seniman. Sesuai dengan mimesis menurut Aristoteles, jika A adalah seni, maka A adalah hasil Representasi.

2. Grateful
creator by @friikkiskulls
Dalam karya seni yang menyentuh hati ini seorang seniman muda membuat potret ibunya sebagai ungkapan rasa syukur.
Penggambaran yang mendetail dan terampil menangkap esensi keibuannya, menampilkan kedalaman emosi dan penghargaan.
Elemen simbolis bunga dan tanaman merambat mengelilingi potret utama, membangkitkan cinta. Karya seni ini merupakan penghormatan yang menyentuh atas dukungan dan cinta tak tergoyahkan dari para ibu, mengundang untuk merefleksikan hubungan mereka sendiri dan menghargai pengaruh mendalam dari sosok ibu dalam kehidupan mereka.

Dilihat dari teori signifikan form : Karya dengan visualisasi yang indah dengan memadu padankan sebuah warna seperti tercipta warna abstrak namun masih terlihat jelas penggambaran serta makna dari karya seni tersebut. disisi lain terdapat bidang-bidang geometris dengan warna bertabrakan namun menambah kesan yang lebih estetis.

Karya ini terdapat unsur-unsur geometris seperti lingkaran , kotak ,persegi panjang serta warna yang colorful namun tidak terlalu cerah dengan warna yang bertabrakan.

Dilihat dari teori mimesis : Seniman menciptakan karyanya dengan sebuah imajinasi yang dilandasi dengan hal nyata yaitu ibunya sendiri. dengan emosi yang di tuangkan dengan rasa syukur serta ekspresi bahagia dari penggambaran ekspresi wajah wanita dalam karya seni tersebut.

Karya ini merepresentasikan kembali suatu kisah berdasar realita kehidupan dengan hasil imajinatif sang seniman. Sesuai dengan mimesis menurut Aristoteles, jika A adalah seni, maka A adalah hasil Representasi.

3. The Last Gorgon
creator by @speakingtomato

Di sebuah gua terpencil tinggallah Lyra, putri Medusa. Berbeda dengan ibunya, matanya tidak bisa mengutuk seseorang menjadi batu namun bisa menyembuhkan. konsekuensi, setiap tindakan penyembuhan membuatnya menua. Ketika wabah melanda kerajaan terdekat, raja yang putus asa itu menjanjikan setengah kerajaannya kepada siapa pun yang bisa menyembuhkan putrinya. Dipandu oleh Elpis, seorang peramal buta, Lyra menerima tantangan itu. Dia menyembuhkan sang putri tetapi akibatnya menjadi sangat tua. Alih-alih mengklaim separuh kerajaan, Lyra meminta agar dibangun tempat perlindungan di mana semua orang bisa datang untuk disembuhkan. Tempat Suci Lyra didirikan, menjadi tempat harapan dan penyembuhan. Dengan cara ini, warisan para Gorgon mendapatkan penebusan melalui putri Medusa, mengubah kutukan menjadi berkah.

Dilihat dari teori signifikan form : Seniman membuat karya tersebut dengan gaya semi realism dengan penggambaran ular yang tidak seperti asli namun terlihat bahwa itu adalah ular. tercipta visualisasi yang indah dan jelas dengan warna yang padu padan (tidak abstrak).

Karya ini terdapat emosi estetis yang didapatkan dari komposisi atau susunan unsur-unsur desain, dengan emosi yang dituangkan seperti tenang.

Dilihat dari teori mimesis : Seniman menciptakan karya seni berdasarkan kisah dari mitologi Medusa. penggambaran emosi dari ekspresi wajah yang terlihat serius namun lembut.

Karya ini merepresentasikan kembali dari satu kisah (mitologi) dengan hasil imajinatif sang seniman. Sesuai dengan mimesis menurut Aristoteles, jika A adalah seni, maka A adalah hasil Representasi.

Kesimpulan :

Mimesis Plato : hasil karya sama persis dengan kehidupan nyata/keadaan sebenarnya.
Mimesis Aristoteles : hasil karya yg bisa di buat sendiri sesuai dengan imajinatif seniman (yang ada di kehidupan masyarakat).
Clive Bell/significant form : karya yg berkomponen unsur2&prinsip desain (seperti karikatur).


Komentar

Postingan populer dari blog ini

(:

Pertanyaan mendasar berkaitan dengan seni dalam diri

Laporan Perjalanan , Filsafat Seni