(:
![]() |
Film : Deadpool Movie |
Deadpool merupakan sebuah film yang disutradarai oleh Tim Miller. Film ini diperankan di antaranya oleh Ryan Reynolds, Morena Baccarin dan T.J. Miller.
Film ini bercerita tentang seorang pria bernama Wade Wilson, mantan anggota tentara khusus yang meninggalkan pekerjaan lamanya.
Kini ia lebih memilih untuk berprofesi sebagai tentara bayaran atau lebih tepatnya menjadi tukang pukul bayaran.
Wilson memiliki penyakit kronis yang membuatnya cukup putus asa. Hingga ia memutuskan untuk ikut sebuah percobaan ilmiah yang menjanjikannya memiliki kekuatan superhero.
Namun percobaan itu telah membuatnya menderita dan sakit yang luar biasa. Wajah Wilson bahkan rusak karena percobaan itu hingga ia menyusun rencana balas dendam atas penyiksaan yang ia rasakan.
Seperti yang kita ketahui pada umumnya tokoh superhero identik dengan sifat dan karakter yang gagah, keren, pemberani, dan rela berkorban demi sebuah kebenaran atau menyelamatkan nyawa orang lain. Namun karakter ini tak akan ditemui dari sosok Deadpool, yang mengakui jika dirinya memang seorang super, tapi bukanlah seorang hero.
Deadpool mungkin menjadi salah satu karakter superhero paling unik milik Marvel. Selain berbeda, tingkah konyolnya juga akan menimbulkan gelak tawa siapa pun yang menontonnya. Deadpool sendiri menganggap dirinya bukanlah superhero maupun villain, melainkan anti hero.
Rumusan masalah :
1. Bagaimana karakter Deadpool memunculkan pertanyaan etika tentang kebaikan dan keburukan?
2. Bagaimana karakter Deadpool mencerminkan tema-tema ekistensialis, seperti kebebasan, tanggung jawab, dan pencarian makna hidup?
3. Bagaimana simbolisme digunakan dalam "Deadpool" untuk menyampaikan pesan-pesan filosofis atau menggambarkan mitos tertentu?
Teori Mimesis :
1. Dalam konteks karakter Deadpool, teori mimesis dapat membawa pertanyaan etika tentang kebaikan dan keburukan dengan cara-cara berikut:
Pertentangan Moral dalam Tindakan Deadpool:
Deadpool sering melakukan tindakan-tindakan yang kontroversial dan bertentangan dengan norma-norma moral tradisional. Representasi karakter ini dalam teori mimesis menimbulkan pertanyaan tentang batasan moral dan apakah tindakan-tindakan Deadpool dapat dibenarkan dalam konteks etika konvensional.
Pertanyaan tentang Keadilan dan Pembalasan:
Deadpool terkadang melakukan tindakan-tindakan yang bisa dianggap sebagai tindakan balas dendam atau pembalasan pribadi. Teori mimesis menciptakan tiruan dari realitas di mana karakter ini beroperasi, dan pertanyaan etika muncul seputar keadilan dan apakah tindakan pembalasan pribadi dapat dibenarkan.
Hubungan Antara Keburukan dan Humor:
Salah satu ciri khas Deadpool adalah penggunaan humor yang sering kali disertai dengan tindakan kekerasan. Pemilihan representasi mimesis menciptakan pertanyaan etika tentang hubungan antara keburukan dan cara kita meresponsnya dengan tertawa atau menghibur.
Karakter Antihero dan Pertanyaan Moral:
Deadpool sering dijelaskan sebagai antihero, dan teori mimesis menciptakan representasi dari karakter yang tidak selalu mengikuti norma-norma moral pahlawan super konvensional. Ini mengundang pertanyaan etika tentang apakah karakter antihero dapat dianggap sebagai figur moral atau sebaliknya.
Pertentangan Antara Kebaikan dan Keburukan:
Dalam beberapa konteks, Deadpool melakukan tindakan-tindakan yang baik dan membantu orang lain, sementara dalam konteks lain, dia dapat melakukan tindakan-tindakan yang sangat tidak etis. Teori mimesis membawa pertanyaan etika tentang pertentangan internal antara kebaikan dan keburukan dalam karakter ini.
Pertentangan dengan Kode Etik Pahlawan Tradisional:
Deadpool sering kali tidak mematuhi kode etik tradisional yang diikuti oleh pahlawan super. Teori mimesis menimbulkan pertanyaan tentang relevansi dan keberlakuan norma-norma moral konvensional dalam konteks karakter seperti Deadpool, serta apakah peran mereka sebagai pahlawan harus tunduk pada norma-norma tersebut.
Dengan menggunakan teori mimesis, representasi karakter Deadpool menciptakan tiruan dari kenyataan moral yang memunculkan pertanyaan etika tentang kebaikan dan keburukan dalam konteks karakter ini. Pemikiran filosofis mengenai moralitas, keadilan, dan pembalasan pribadi dapat muncul dalam refleksi terhadap representasi mimesis karakter ini.
2. Kebebasan:
Deadpool, sebagai karakter yang sering bertindak tanpa terikat oleh norma-norma sosial atau moral, menciptakan tiruan kebebasan dalam teori mimesis. Representasi kebebasannya terwujud dalam kemampuannya untuk mengambil keputusan tanpa terikat oleh batasan-batasan konvensional, menciptakan ruang untuk eksplorasi tema kebebasan dalam konteks ekistensialis.
Tanggung Jawab dan Pilihan:
Pemilihan karakter Deadpool dalam keputusan dan tindakan menciptakan representasi mimesis tanggung jawab dan pilihan individu. Karakter ini menghadapi situasi-situasi yang kompleks dan seringkali sulit, menghadirkan pertanyaan-pertanyaan eksistensial tentang tanggung jawab pribadi dan bagaimana pilihan-pilihan itu membentuk eksistensinya.
Pencarian Makna Hidup:
Melalui perjalanan karakternya, Deadpool menciptakan representasi mimesis dari pencarian makna hidup. Penderitaannya dan pertentangannya menghadirkan pertanyaan eksistensial tentang bagaimana seseorang mencari dan menciptakan makna dalam kehidupan yang mungkin penuh dengan penderitaan dan ketidakpastian.
Identitas dan Autentisitas:
Karakter Deadpool menciptakan tiruan dari pertentangan identitas dan pencarian autentisitas dalam teori mimesis. Deadpool, dengan kompleksitas identitasnya yang dipengaruhi oleh kekuatan penyembuhan dan penderitaan, memunculkan pertanyaan eksistensial tentang autentisitas dalam dunia yang terkadang tidak mengakui atau menerima perbedaan.
Hubungan dengan Penonton:
Penggunaan teori mimesis melalui dialog langsung Deadpool dengan penonton menciptakan pengalaman langsung yang melibatkan penonton dalam pencarian ekistensial karakter tersebut. Penonton diundang untuk merenungkan pertanyaan-pertanyaan filosofis yang muncul dari kebebasan, tanggung jawab, dan pencarian makna hidup karakter.
Keterlibatan Penonton dalam Realitas dan Imajinasi:
Teori mimesis menciptakan pengalaman di mana Deadpool, sebagai karakter, meruntuhkan batas antara realitas dan imajinasi. Ini menghadirkan pertanyaan eksistensial tentang sifat realitas, keterlibatan penonton, dan bagaimana kita memberi makna pada dunia di sekitar kita.
Melalui teori mimesis, karakter Deadpool menciptakan representasi yang mendalam dari tema-tema ekistensialis, menyajikan pertanyaan-pertanyaan filosofis tentang kebebasan, tanggung jawab, dan pencarian makna hidup dalam cara yang unik dan terkadang ironis.
3. Teori mimesis, yang menekankan representasi atau tiruan dari realitas dalam seni atau sastra, dapat diterapkan untuk memahami bagaimana simbolisme digunakan dalam "Deadpool" untuk menyampaikan pesan-pesan filosofis atau menggambarkan mitos tertentu. Berikut adalah beberapa elemen simbolis dalam film tersebut yang dapat dianalisis dengan menggunakan teori mimesis:
Masker Deadpool:
Simbolisme: Masker Deadpool menjadi simbol penting dalam representasi karakternya. Ini mencerminkan dualitas identitas, memberikan kebebasan untuk bertindak tanpa konsekuensi dan, pada saat yang sama, menciptakan isolasi.
Pesan Filosofis: Dalam teori mimesis, masker tersebut dapat diartikan sebagai tiruan dari pertentangan identitas dan pertanyaan filosofis tentang kebebasan dan isolasi dalam mencari makna eksistensial.
Unicorn:
Simbolisme: Unicorn sering muncul sebagai elemen humor dan simbol kontras di dalam film, merujuk pada sisi lebih lunak atau suci dalam karakter Deadpool.
Pesan Filosofis: Simbolisme unicorn dapat dianggap sebagai tiruan dari tema ekistensialis, yang menggambarkan kebermaknaan dan keindahan yang mungkin tersembunyi di dalam kompleksitas dan kekacauan eksistensi manusia.
Metafisika Penderitaan dan Kekuatan:
Simbolisme: Penderitaan fisik dan kekuatan penyembuhan Deadpool menjadi simbol metafisika dari konsep penderitaan dan kekuatan yang dapat membentuk karakter seseorang.
Pesan Filosofis: Dalam teori mimesis, simbolisme ini dapat diinterpretasikan sebagai tiruan dari pertanyaan filosofis tentang hubungan antara penderitaan dan pertumbuhan, serta kekuatan yang muncul dari pengalaman tersebut.
Breaking the Fourth Wall:
Simbolisme: Deadpool sering kali merusak batasan antara dunia dalam film dan dunia di luar layar dengan berbicara langsung kepada penonton.
Pesan Filosofis: Simbolisme ini dalam teori mimesis menciptakan tiruan dari hubungan antara karakter dan penonton, memunculkan pertanyaan tentang realitas, keterlibatan penonton, dan hubungan antara karya seni dan dunia nyata.
Penggunaan Warna:
Simbolisme: Penggunaan warna, khususnya warna merah dalam kostum Deadpool, menciptakan simbol visual yang dapat diartikan sebagai keberanian, intensitas, dan tindakan ekstrem.
Pesan Filosofis: Dalam teori mimesis, simbolisme warna ini menjadi tiruan dari gagasan tentang keberanian yang luar biasa dan konfrontasi dengan kehidupan yang sulit.
Melalui analisis teori mimesis terhadap simbolisme dalam "Deadpool", kita dapat memahami bagaimana elemen-elemen ini menciptakan tiruan dari realitas untuk menyampaikan pesan-pesan filosofis yang mendalam. Simbolisme di dalam film ini menjadi sarana untuk merangsang pemikiran dan refleksi filosofis tentang kehidupan, eksistensi, dan makna.
Analisis :
Deadpool sebagai karakter mungkin mencerminkan pertanyaan-pertanyaan eksistensialis tentang makna hidup dan tujuan eksistensi. Penderitaannya dan pencariannya untuk memberikan makna pada hidupnya dapat dipahami dari perspektif ekistensialis. Deadpool sering bertindak tanpa terikat oleh norma-norma moral konvensional, menciptakan gambaran kebebasan eksistensial. Pertentangannya dengan tanggung jawab dan konsekuensi tindakannya juga dapat diartikan dalam konteks filsafat ekistensialis. Karakter Deadpool terkadang dihadapkan pada pilihan moral yang sulit. Analisis etika tindakan dapat melibatkan pertimbangan apakah tindakan Deadpool dapat dibenarkan untuk mencapai hasil tertentu. Deadpool sering kali melanggar batasan antara dunia film dan dunia di luar layar dengan berbicara langsung kepada penonton. Hal ini menciptakan pengalaman pascamodern yang menggoyahkan batasan tradisional dalam seni dan mengundang penonton untuk lebih terlibat secara aktif. Deadpool dikenal dengan gaya humor hitam dan ironinya, yang menggugah konvensi dan ekspektasi.
Kesimpulan :
Melalui perjalanan karakter Deadpool, film ini mengangkat tema-tema eksistensialis seperti pencarian makna hidup, pertentangan identitas, dan pertanyaan tentang eksistensi manusia. Deadpool sebagai antihero membawa dimensi kompleksitas pada konsep ekistensialis. Dengan merusak batasan antara karakter dan penonton melalui dialog langsung, film ini menghadirkan elemen realitas pascamodern. Penonton diajak untuk merenungkan peran mereka dalam proses kreatif dan penerimaan realitas dalam konteks film. Deadpool sebagai karakter kompleks menimbulkan pertanyaan tentang pertentangan antara kebaikan dan keburukan. Pilihan-pilihan karakter menggambarkan bahwa dunia tidak selalu hitam-putih, dan kebaikan seringkali bersinggungan dengan sisi yang lebih gelap. "Deadpool" berhasil menciptakan karya seni yang tidak hanya menghibur, tetapi juga memberikan dorongan untuk merenungkan pertanyaan-pertanyaan filosofis yang mendalam. Film ini memberikan kontribusi pada genre pahlawan super dengan membawa aspek filsafat ke dalam naratifnya, mengajak penonton untuk mempertimbangkan makna dan kompleksitas hidup manusia.
Perbandingan dengan 30 artikel lain :
1. Link : https://p2k.stekom.ac.id/ensiklopedia/BoBoiBoy
BoBoiBoy adalah sebuah seri animasi Malaysia yang diproduksi oleh Animonsta Studios. Seri animasi ini menceritakan tentang seorang anak yang memiliki kekuatan luar biasa untuk melawan makhluk asing yang ingin menyerang Bumi. Bersama keempat temannya; Yaya, Ying, Gopal dan Fang, BoBoiBoy berusaha menghalangi Adu Du, alien berkepala kotak dan berwarna hijau, bersama dengan Probe dan Computer yang ingin menaklukan bumi untuk mendapatkan biji coklat. BoBoiBoy datang ke Pulau Rintis saat liburan sekolah untuk membantu kakeknya, Tok Aba. Di sana, dia bertemu dengan teman baru yaitu Yaya, Gopal dan Ying. Pada waktu yang sama, datangnya Adu Du dan kawan-kawannya Probe dan Komputer asisten Adu Du dari planet Ata Ta Tiga ke bumi untuk mencuri cokelat khusus Tok Aba yang tersedia sebagai sumber energi yang paling kuat di planet Ata Ta Tiga. Setelah mengejar pencuri cokelat itu, BoBoiBoy berkawan dengan robot ciptaan Adu Du yang melarikan diri, yaitu Ochobot yang memberinya kekuatan elemen bumi: angin, tanah dan petir. Serta kemampuan terpecah menjadi tiga orang dirinya yang masing-masing memiliki kekuatan satu elemen bumi tersebut.
Dalam pertarungan antara BoBoiBoy dan Adu Du sepanjang libur sekolah, teman BoBoiBoy turut terlibat, maka Ochobot memberi Yaya kemampuan manipulasi gravitasi, Ying kemampuan manipulasi waktu, dan Gopal kemampuan manipulasi molekul. Demi menyaingi peningkatan kinerja BoBoiBoy dan teman-temannya serta menyelesaikan misi mencuri coklat, Adu Du bersiap dengan bermacam-macam rencana untuk meningkatkan kekuatan dan pengaruhnya di Bumi, termasuk memeras robot suruhan, Multi-Monster dan menculik teman BoBoiBoy demi kekuasaan mereka, tetapi semuanya gagal. Multi-Monster malah membantu BoBoiBoy dengan menggunakan kekuatan yang dimiliki Gopal untuk mengubah benda dengan pemicu rasa takutnya terhadap Multi-Monster, Gopal pun merusak kapal angkasa Adu Du dengan mengubahnya jadi makanan dan mereka pun melarikan diri.
Adu Du mengambil keuntungan dari kelemahan terbesar BoBoiBoy ketika terpecah menjadi tiga, yaitu daya ingat cepat terpengaruh jika terpecah terlalu lama, dan menculik BoBoiBoy Petir untuk disiksa. Siksaan yang diberikan bukan sesuatu yang direncanakan, sebelumnya ia telah mencuri Buku Rahasia Tok Aba, yang ternyata hanya buku hutang yang penuh dengan hutang Gopal di kedai Tok Aba, dan ruang siksaan yang dimiliki Adu Du malah dimodifikasi oleh Probe dan Komputer menjadi ruang perayaan pesta yang penuh dengan balon-balon, tetapi BoBoiBoy takut akan suara letusan balon
Ini membuat BoBoiBoy Petir tidak terkendali kemarahannya sehingga meningkatkan kekuatannya menjadi BoBoiBoy Halilintar. Namun Probe membohongi BoBoiBoy Halilintar adalah temannya dan namanya adalah Ada Da. Ia pun menyerang BoBoiBoy Angin dan Tanah, akhirnya ia bisa ditenangkan dan mudah diterima sebagai kekuatan baru BoBoiBoy.
Ketika keadaan memainkan permainan video Papa Zola bersama Gopal, Adu Du menyalahgunakan permainan itu dan memasukkan mereka berdua dalam alam permainan demi mengalahkan mereka dengan mudah. Rancangan Adu Du itu sekali lagi digagalkan dengan bantuan Tok Aba, Yaya dan Ying, dan Ochobot. BoBoiBoy dan Gopal selamat keluar bersama wira permainan tersebut, Papa Zola, bersama musuh ketatnya Raksasa Tidur yang bersekongkol dengan Adu Du untuk menjebak BoBoiBoy, Papa Zola dan kawan-kawan dalam alam mimpi. Jadi, mereka semua bertarung dalam permainan dam dalam alam mimpi Raksasa Tidur sampai berhasil demi kelangsungan hidup.
Dalam cobaan berikutnya untuk menyingkirkan saingan BoBoiBoy dan kawan-kawan, Adu Du menyamarkan cairan pengacau emosi dalam bentuk susu kambing sebagai umpan untuk BoBoiBoy yang diminta tolong membuat biskuit bersama Yaya. Ketika itu, BoBoiBoy terpecah lagi dan BoBoiBoy Angin diberikan tanggung jawab tersebut, dan dialah yang memasukkan susu tipuan itu dalam biskuit Yaya. Ketika BoBoiBoy Angin menguji biskuit Yaya, ia jadi gila dan menyebarkan biskuit-biskuit ke masyarakat. Dan kekuasaannya meningkat lagi maka BoBoiBoy Angin berubah menjadi BoBoiBoy Topan. Untungnya BoBoiBoy Topan ditenangkan oleh BoBoiBoy Halilintar dan kebijaksanaan Ochobot yang mengobati kegilaannya dengan episode terakhir film Sekantung Mawar Merah yang ditonton Probe sebelumnya. Akhir episode ini menunjukkan Azroy yang bertemu kembali dengan kucing peliharaanya, Sasha.
BoBoiBoy Tanah yang belum mendapat kekuatan baru sedih dan mencoba berbagai judul namun tetap gagal. Tok Aba pun menghentikan perbuatan BoBoiBoy agar mencegahnya dari lupa. Waktu hampir tiba untuk BoBoiBoy pulang ke tempat asalnya, tetapi Adu Du tidak mudah kalah dan berurusan dengan seorang penjual senjata ilegal bernama Bago Go sebagai langkah terdesak untuk mengalahkan BoBoiBoy. Akan tetapi, transaksi tidak berjalan dengan lancar sehingga Probe menggadai kapal angkasanya untuk pihak Adu Du demi membeli sendok listrik yang bisa menggantikan fungsi pemasak nasi biasa. Namun, ternyata mereka mendapat hadiah, yaitu sebuah robot penghancur bernama Mukalakus yang diberdayakan dengan energi coklat, yang tidak ada di Planet Ata Ta Tiga. Dalam pertarungan terakhir dengan Adu Du, seluruh geng BoBoiBoy nyaris kalah di tangan robot yang serba perkasa ini, tetapi BoBoiBoy Tanah sempat meningkatkan kekuatan dalam kondisi tertekan menjadi BoBoiBoy Gempa, lengkap dengan raksasa tanah kontrolnya yang cukup sebanding untuk mengecundangkan ancaman terbesar yang pernah dihadapi mereka selama ini.
Pada akhirnya BoBoiBoy dan kawan-kawan berhasil mengalahkan Adu Du, Probe serta Robot Mukalakus. Adu Du dan Probe akhirnya tinggal di markas bawah tanah, yang disebut Markas Kotak, karena pesawat angkasa mereka telah digadai, sedangkan BoBoiBoy kembali ke tempat tinggalnya.
Analisis : Boboiboy dapat melibatkan konsep-konsep filsafat seperti realitas, keberadaan, moralitas, dan kebebasan. Misalnya, dapat dianalisis bagaimana karakter-karakter dalam film menghadapi konflik moral atau mencari makna dalam perjalanan mereka. Selain itu, konsep keberadaan kekuatan super juga bisa dihubungkan dengan pertanyaan filsafat tentang identitas dan tujuan hidup. Simpulan analisis akan sangat tergantung pada perspektif filsafat yang diadopsi dan diaplikasikan pada elemen-elemen khusus dalam film "Boboiboy".
Kesimpulan : Boboiboy dapat dianggap sebagai representasi perjuangan manusia dalam mencari identitas dan tujuan hidup. Melalui perjalanan karakter utama dan konflik-konflik yang dihadapi, film ini menyentuh tema keberadaan, moralitas, dan pertanyaan-pertanyaan filosofis tentang kekuatan dan tanggung jawab. Kesimpulan dapat mencakup pemahaman bahwa perjalanan hidup memiliki makna yang mendalam, dan kekuatan yang dimiliki seseorang membawa tanggung jawab moral yang penting. Selain itu, film ini mungkin mengajak penonton untuk merenung tentang nilai-nilai kehidupan dan arti dari kekuatan yang dimiliki setiap individu.
Teori mimesis dalam film "Boboiboy" dapat merujuk pada representasi dunia nyata melalui karakter, cerita, dan elemen visual dalam film tersebut. Proses mimesis ini mungkin mencakup penggambaran kehidupan sehari-hari, konflik manusia, atau nilai-nilai moral dalam bentuk yang dapat diidentifikasi oleh penonton. Dalam konteks "Boboiboy," mungkin terdapat elemen-elemen yang mencerminkan atau merepresentasikan aspek-aspek kehidupan nyata, sekaligus memberikan ruang bagi imajinasi dan fantasi.
Ramai Film Pengabdi Setan, Dosen UM Surabaya Bicara Mitos Hantu Perempuan.
Baru-baru ini film garapan Joko Anwar Pengabdi Setan 2: Communion menjadi banyak perbincangan warganet terkait kisah teror Ibu yang menghantui para penonton di seluruh bioskop di Indonesia. Bahkan hingga film ini dirilis telah disaksikan 6 juta penonton dalam 21 hari penayangan di bioskop. Hantu dalam film horror Indonesia selalu identik dengan perempuan, termasuk dalam film pengabdi setan 2 yang diperankan Aktris Ayu Laksmi. Mengapa selalu demikian? Dosen Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya) Radius Setiyawan mengatakan gambaran perempuan di film horror yang menyeramkan bukan hal baru di Indonesia. Menurutnya film-film Indonesia banyak menceritakan kaitan antara mistisme dan perempuan. Ia mencontohkan beberapa film bergenre horor di Indonesia periode 2000-an yang menampilkan representasi tersebut. Film-film horror perempuan seperti Suzanna, Kutukan Suster Ngesot, Terowong Rumah Sakit, Kembalinya Suster Gepeng dan banyak film sejenis lainnya. “Kehadiran hantu perempuan dalam budaya layar di Indonesia tidak lahir di ruang hampa,”jelas Radius Sabtu (27/8/22) Ia menjelaskan bahwa perempuan dalam banyak film menjadi pemeran utama dalam sebuah film hantu. Salah satu contoh yang sudah sangat popular sejak lama adalah sosok Sundel Bolong. Hantu Sundel Bolong dapat ditafsirkan sebagai simbol dari perempuan yang kehadirannya tidak diinginkan dan bahkan dianggap menjijikkan. Hal tersebut tergambar dari sosoknya secara visual. Tidak ideal, cenderung berantakan dan seram. Menurut Radius, mitos yang bermula dari film-film horor yang secara berkelanjutan terus dipercaya dan masih menjadi buah bibir masyarakat bisa dimaknai sebagai penanda bagaimana perempuan diposisikan. Sedang terjadi kekerasan simbolik itu berjalan sudah sangat lama. Sama halnya dengan sosok hantu ibu dalam film Pengabdi Setan yang digambarkan sebagai korban atas konstruksi stigma masyarakat yang memaknai bahwa perempuan menikah harus memiliki anak. Harus bisa bereproduksi, hingga akhirnya menempuh jalan, mengikuti sekte Pengabdi Setan agar memiliki keturunan. Tak hanya itu, sosok perempuan berpakaian seksi penghuni rusun (Tari) yang diperankan Ratu Felisha, rupanya juga masih menjadi tokoh iconik dalam film horor Indonesia. Beberapa scene obrolan seksis yang dilakukan oleh preman sampai pada teror hantu pada perempuan yang diceritakan bekerja sebagai pelayan billyard menceritakan bahwa identitas baik buruk perempuan dari cara berpakaian hingga kehidupan masih terbelenggu dengan konstruksi penilaian masyarakat. Menjadi perempuan pendosa yang di akhir hidupnya dijerat teror hantu hingga terbawa ke neraka. “Jika dicermati lebih dalam, terbentuknya mitos-mitos mengenai hantu perempuan di Indonesia mengindikasikan adanya campur tangan ideologi politik untuk mengendalikan masyarakat dan melanggengkan kekuasaan. Kekuasaan dalam konteks ini adalah relasi kuasa gender. Dimana ideologi patriarkal mencengkram begitu kuat." katanya lagi. Sosok hantu perempuan merupakan langkah strategis untuk membungkam kaum perempuan dan melanggengkan ideologi patriarki. Radius yang juga Alumni S2 Kajian Media dan Budaya menjelaskan melalui wacana yang terus-menerus direproduksi melalui media film, bahasa dan simbol, ideologi patriarki telah mengakar di dalam alam pikiran masyarakat, sehingga tidak mudah untuk diubah, termasuk mengubah tafsir masyarakat terhadap mitos-mitos arwah para perempuan tersakiti tersebut. Menurutnya persoalan mengapa hantu selalu identik dengan perempuan juga terkait dengan struktur masyarakat di Indonesia. "Adanya pembagian wilayah kerja antara laki-laki dan perempuan dimana perempuan identik dengan pekerjaan rumah (domestik) adalah salah satu persoalan. ”katanya lagi. Oleh karena itu, perempuan sering kali digambarkan menjadi penghuni rumah. Bahkan, kelak hingga mati, ia masih menghantui tata urusan warisan di generasi selanjutnya. “Struktur masyarakat tersebut secara tidak sadar menempatkan secara dekat representasi hantu dan perempuan dalam sebuah film dan melanggengkan mitos patriarkal dan mendomestikasi perempuan,”tutup Radius.
Analisis : Film ini dapat dianalisis dalam konteks metafisika terkait keberadaan roh atau kehidupan setelah mati. Bagaimana film ini menggambarkan hubungan antara dunia fisik dan spiritual dapat dijelajahi dari sudut pandang metafisika. Film ini melibatkan unsur misteri dan pengungkapan kebenaran. Konsep-konsep epistemologi seperti pencarian kebenaran, pengetahuan, dan pemahaman dapat dianalisis dalam konteks narasi film. Film ini juga dapat dianalisis dari segi estetika, terutama dalam hal penyampaian pesan melalui elemen visual dan musik. Bagaimana elemen-elemen ini berkontribusi terhadap pengalaman estetis.
Kesimpulan : Film ini memperlihatkan bahwa pencarian kebenaran bisa menjadi perjalanan yang kompleks dan penuh misteri. Dalam pandangan filsafat, kebenaran mungkin tidak selalu mudah dicapai, dan proses pencariannya dapat membuka dimensi-dimensi baru dalam pemahaman akan realitas. Film ini menggarisbawahi hubungan antara kehidupan dan kematian, mengeksplorasi pertanyaan ontologis mengenai hakikat eksistensi. Konsep ini dapat memicu refleksi tentang apa artinya hidup dan bagaimana kematian memengaruhi pandangan kita terhadap kehidupan.
Dalam film "Pengabdi Setan," teori mimesis dapat muncul melalui cara film merepresentasikan elemen supernatural dan kejadian mistis dalam kehidupan sehari-hari. Mungkin terdapat upaya untuk menciptakan gambaran yang mencerminkan atau mereplikasi aspek-aspek tertentu dari dunia nyata, meskipun ditempatkan dalam konteks horor. Proses mimesis ini bisa memanfaatkan elemen-elemen visual, karakter, dan setting untuk menghasilkan keterlibatan penonton dengan memadukan kejadian yang fantastis dengan pengalaman hidup yang dapat diidentifikasi oleh mereka.
Film Horor Ramai Ditonton, Dosen Psikologi UM Surabaya: Ini Dampaknya jika Ditonton Anak
Film horor KKN di Desa Penari tampaknya membuat masyarakat menjadi penasaran. Film yang mampu menembus lebih dari 7 juta penonton tersebut memiliki daya tarik tersendiri mulai dari kalangan orang tua, remaja hingga anak-anak. Menonton film horor, bagi sebagian orang dianggap sebagai salah satu cara untuk melepas stres dan ketegangan. Namun ada juga yang memilih untuk menghindari menonton film horor dengan berbagai alasan, salah satunya alasan kesehatan dan alasan psikologis. Fety Khosianah Dosen Psikologi Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya) memberikan tanggapan terkait banyaknya anak di bawah umur yang menonton film tersebut. Menurutnya film horor di bioskop dengan ruangan gelap tersebut memiliki beberapa dampak dan konsekuensi sehingga orang tua harus lebih peka terkait hal ini. Pertama mengurangi kepekaan. Menonton film horor tampaknya terlihat baik di permukaan karena orang menjadi terbiasa menyaksikan hal-hal yang berdarah-darah dan mengerikan. Namun, di sisi lain jika seseorang terlalu sering menonton film horor dan adegan-adegan kekerasan dalam kesehariannya justru akan sangat berbahaya terhadap rasa kepekaannya. Ia mencontohkan satu kasus, misalnya jika ada tetangga yang berteriak atau menangis histeris, bisa jadi mereka tidak akan cepat tanggap untuk mencari tahu karena menganggap mereka sedang menonton film horor. “Dampak lain adalah melekat di ingatan. Menonton film horor, tanpa kita sadari membuat otak kita terpolusi. Menurut penelitian bahwa apa pun yang kita lihat dan dengar serta rasakan terekam di alam bawah sadar,”ujar Fety, Rabu (25/5/22) Ia mencontohkan anak-anak kebanyakan setelah menonton film horor baik di bioskop maupun televisi menjadi lebih penakut dari sebelumnya. Seperti tidak berani tidur sendiri, bahkan tidak berani pergi ke toilet. Hal ini terjadi disebabkan anak-anak masih belum bisa membedakan antara dunia realita dan fiksi. Sebuah studi ilmiah yang dilakukan oleh profesor seni komunikasi di University of Wisconsin, Joanne Cantor, dan rekannya, Dr. Kristen Harrison, seorang professor studi komunimasi di University of Michigan, mencatat bahwa anak-anak paling berisiko mengalami ketakutan yang akan bertahan lama. Hal inilah yang menyebabkan anak-anak menganggap bahwa sosok menyeramkan dalam film horor adalah nyata. Hal lain yang perlu diwaspadai adalah membuat omongan anak-anak menjadi ngawur. Meskipun menonton film bisa meningkatkan kemampuan berbicara, terutama pada anak-anak, namun, yang sebaliknya juga bisa terjadi jika anak-anak menonton film horor. Film horor dan kekerasan membuat anak-anak berbicara kasar, kotor dan ngawur. “Dampak lain adalah gangguan tidur. Banyak orang dewasa dan anak-anak yang mengalami kesulitan tidur setelah menonton film horor. Hal ini dikarenakan adanya efek kemungkinan bayangan film horor yang masih membayangi, seperti suara-suara seram atau tampilan sosok menakutkan yang masih melekat dalam ingatan, bahkan sampai terbawa mimpi,”imbuhnya lagi. Jika menonton film horor itu dilakukan pada malam hari dengan suasana yang gelap dan mencekam maka akan semakin melekat dalam ingatan sehingga semakin membuat anak semakin sulit tertidur. Dampak lain yang perlu diwaspadai adalah menimbulkan perilaku agresif. Seorang psikolog keluarga RY Langham menyatakan kepada Association of Youth, Children and Natural Psychology (AYCNP), bahwa anak-anak yang menonton film-film yang menakutkan bisa menunjukkan perilaku agresif berupa kekerasan verbal maupun fisik di rumah maupun di sekolah. “Mengganggu kesehatan fisik. Artinya menonton film menakutkan bisa meningkatkan clotting agent yang dikenal sebagai Factor VIII yang bisa menyebabkan thrombosis dalam tubuh. Peningkatannya bisa mencapai 57%, sementara kalau menonton film lain hanya 3%,”imbuh Fety lagi dalam keterangan tertulis. Fety menjelaskan jumlah trombosit normal dalam tubuh manusia berkisar antara 150.000 – 450.000 sel per mikroliter darah. Trombosit yang rendah memang bisa menyebabkan Demam Berdarah Dengue (DBD) namun trombosit yang terlalu tinggi – di atas 450.000 sel per mikroliter darah – menurut Mediskus, juga berbahaya, karena bisa menyebabkan pendarahan. “Selain itu, saat menonton film horor dengan grafis gambar yang mengerikan, detak jantung juga akan meningkat sebanyak 15 detak per menit, kemudian telapak tangan menjadi berkeringat, suhu kulit turun beberapa derajat, otot menjadi menegang, serta tekanan darah meningkat,”katanya lagi. Terakhir adalah menyebabkan kematian. Ada banyak kasus orang yang mati saat menonton film horor karena terkena serangan jantung. Seperti melansir dari situs berita The Independent yang melaporkan, seorang pria di Sri Balasubramaniar, Tiruvannamalai, Negara Bagian Tamil Nadu, India meninggal dunia karena serangan jantung saat menonton The Conjuring 2.
Analisis : Pengalaman menonton film horor dapat dipahami sebagai fenomena subjektif yang memberikan wawasan tentang sifat eksistensi dan kengerian. Ini membuka peluang refleksi filosofis mengenai pengalaman dan interpretasi individu terhadap ketakutan. Film horor sering kali menyentuh tema kematian dan mengundang pemikiran eksistensial tentang makna kehidupan. Ini memungkinkan refleksi filosofis mengenai tujuan hidup, makna kematian, dan bagaimana kita memberikan makna pada eksistensi kita.
Kesimpulan : Film horor dapat memiliki dampak signifikan pada kesadaran dan pemahaman kita tentang realitas. Ini memicu pertanyaan filosofis tentang sifat pengetahuan dan sejauh mana media visual mampu membentuk persepsi. Film horor sering kali menghadirkan kekerasan atau situasi amoral. Ini bisa memicu pertanyaan etika tentang dampaknya pada moralitas penonton.
Dalam film horor, teori mimesis berkaitan erat dengan cara representasi elemen supernatural atau mengerikan menciptakan gambaran yang mencerminkan atau mereplikasi aspek-aspek tertentu dari dunia nyata. Hal ini dapat mencakup penggunaan setting yang dikenali, karakter-karakter dengan reaksi manusiawi terhadap ketakutan, dan penggunaan elemen psikologis yang dapat terhubung dengan pengalaman penonton dalam kehidupan sehari-hari. Mimesis dalam film horor bertujuan untuk membangun ketegangan dan ketakutan dengan memanfaatkan unsur-unsur yang akrab bagi penonton, bahkan jika ditempatkan dalam konteks yang tidak biasa atau supernatural.
4. Link : https://p2k.stekom.ac.id/ensiklopedia/Catwoman_(film)
Catwoman adalah sebuah film Amerika Serikat yang dirilis pada tahun 2004. Disutradarai oleh Pitof dan ditulis oleh John Rogers, John Brancato dan Michael Ferris dengan musik oleh Klaus Badelt, pemain utamanya di film ini adalah Halle Berry, Benjamin Bratt, Lambert Wilson, Frances Conroy, Alex Borstein dan Sharon Stone.
Analisis : Catwoman dari perspektif filsafat dapat menyoroti tema-tema seperti identitas, keadilan, kebebasan, dan moralitas. Karakter Catwoman dapat dilihat sebagai simbol perubahan dan pencarian identitas diri. Pertanyaan filsafat mengenai kebebasan juga muncul, terutama dalam konteks keputusan moral yang diambil oleh Catwoman. Analisis dapat menyimpulkan bahwa film ini menggali pertanyaan-pertanyaan filosofis tentang moralitas individu, transformasi identitas, dan hakikat keadilan dalam kehidupan sehari-hari.
Kesimpulan : Catwoman mencerminkan eksplorasi kompleksitas identitas, kebebasan, dan pertimbangan moral. Kisahnya mengajukan pertanyaan tentang konflik internal, transformasi diri, dan tanggung jawab atas kekuatan yang dimiliki. Kesimpulan filsafat dapat mencakup pemahaman bahwa perubahan dalam diri seseorang seringkali memunculkan pertanyaan etis yang mendalam, dan kebebasan seringkali berkaitan erat dengan tanggung jawab moral. Dengan demikian, "Catwoman" dapat dilihat sebagai cerminan filosofis mengenai perjalanan individu dalam menghadapi dilema moral dan menentukan jati diri mereka.
Dalam film "Catwoman," teori mimesis dapat ditemukan dalam representasi karakter
5. Link : https://eprints.uai.ac.id/1467/1/ILS0079-20.pdf
Dalam kisah film NKCTHI yang dimaksud trauma „luka‟ besar dalam keluarga itu adalah kehilangan salah satu anak kembar mereka (kembaran Si Bungsu, Awan) yang meninggal sesaat kelahiran. Berharap bisa menghapus musibah keluarga itu, Sang Ayah melarang isterinya dan anak-anak agar tidak larut dalam kesedihan. Berusaha mengubur kisah sedih itu dalam-dalam, setiap anggota tidak dibolehkan Sang Ayah bersikap murung. Namun di kemudian hari, sikap yang mengabaikan rasa sedih, kecewa, merasa gagal ini menyisakan permasalahan dalam menyikapi persoalan kehidupan mereka sehari-hari. Sikap tegas yang ditetapkan Sang Ayah bagi semua anggota keluarga dalam menanggapi musibah keluarga tersebut, serta mendominasi dalam berbagai kejadian maka Sang Ayah dideskripsikan menjadi “King of The Rule” untuk bisa menentukan boleh atau tidaknya apa yang dilakukan pada setiap anggota dalam keluarga. Sentral keluarga itu adalah Sang Ayah, isteri dan anak-anak hanya diminta patuh atas keputusan yang telah ditetapkan. Penggambaran sosok utama Sang Ayah yang digambarkan dalam film seperti mewakili pandangan masyarakat selama ini dalam sistem patriarki, dimana peran laki-laki menjadi dominan dan menentukan dalam keluarga tradisional. Otoritas Sang Ayah sebagai kepala keluarga begitu besar, tak terimbangi oleh isteri terlebih anak-anak. Namun seiring modernisasi dan perkembangan yang berkembang di masyarakat, kondisi demikian tidak lagi sepenuhnya bisa diterima. Peran wanita, dalam hal ini seorang isteri sekaligus ibu baik yang bekerja maupun tidak bekerja tidak lagi terkukung dengan pekerjaan domestik di dalam rumah. Perkembangan teknologi komunikasi dan interaksi sosial yang bisa terjalin meskipun berjarak sangat memungkinkan wanita (isteri dan sekaligus sebagai ibu rumah tangga) melakukan pengembangan dirinya dalam banyak aspek kehidupan bahkan mampu menjalankan bisnis sampingan untuk menunjang ekonomi keluarga. Terlebih bagi seorang ibu bekerja yang bisa meraih tangga karir di tempat kerjanya sejauh yang dimungkinkan dengan prestasi yang bisa mendorongnya maju. Plot-plot lain dari berbagai cerita perjuangan suka-duka dari anak-anak (Angkasa, Aurora, Awan) menjadikan film NKCTHI memiliki cerita multiplot yang membuat film mejadi lebih berwarna. Kekecewaan karena sebuah mimpi yang terkubur, tarik-menarik kepentingan antara prioritas urusan pribadi, pekerjaan dan keluarga. Meskipun ketiga kakak-beradik Angkasa, Aurora, dan Awan saling mendukung dan saling melindungi, namun mereka menyadari bahwa kehidupan sosial manusia sesungguhnya secara realitas lebih luas dari itu (bukan hanya antar anggota keluarga).
Analisis : Film ini mencakup perjalanan waktu yang kompleks, dengan menggabungkan masa lalu, sekarang, dan masa depan. Pandangan eksistensialis dapat diterapkan untuk mempertanyakan makna waktu dan bagaimana keberadaan manusia terhubung dengan masa lalu, sekarang, dan masa depan. Film ini mengeksplorasi dilema moral dan etika, khususnya terkait dengan rahasia keluarga dan konsekuensinya. Analisis dapat fokus pada pertanyaan etis seperti apakah ada kebenaran mutlak dan bagaimana kita membuat keputusan moral. Film ini menggali tema kebahagiaan melalui perjalanan karakter. Analisis filsafat dapat mempertanyakan apa arti sejati kebahagiaan, dan apakah kebahagiaan bersifat relatif atau mutlak.
Kesimpulan : Dilema moral yang dihadapi oleh karakter-karakter dalam film memunculkan pertanyaan etis yang kompleks. Kesimpulan dapat mencerminkan pemahaman bahwa keputusan etis sering kali kompleks dan bergantung pada konteks, dan bahwa tidak ada jawaban yang mudah dalam situasi moral. Film mengeksplorasi pencarian akan kebahagiaan dan makna hidup. Kesimpulan dapat menyoroti gagasan bahwa kebahagiaan mungkin bersifat relatif dan ditemukan melalui pemahaman diri dan hubungan dengan orang lain.
Teori mimesis dalam film ini dapat tercermin melalui representasi kehidupan sehari-hari keluarga dan hubungan antar karakter yang mencerminkan dinamika manusiawi. Kemungkinan, film ini menggunakan elemen-elemen yang dapat diidentifikasi oleh penonton untuk menciptakan keterlibatan emosional, sekaligus mengeksplorasi isu-isu kehidupan yang relevan. Proses mimesis ini mungkin melibatkan penggambaran realistis tentang konflik, kebahagiaan, dan tantangan yang dihadapi oleh karakter, memungkinkan penonton untuk merasakan kedekatan dengan naratif film.
6. Link : https://id.wikipedia.org/wiki/Scarlet_Witch
Scarlet Witch awalnya dianggap sebagai seorang mutan yang memiliki kemampuan untuk memanipulasi probabilitas melalui "sihir"-nya (hex) (sering mewujudkan fisik sebagai "bola sihir" (hex ball atau hex bolt)). Jarak serangan sihirnya relatif dekat dan arahnya terbatas hanya kepada yang berada di hadapannya. Menggunakan sihir membutuhkan posisi dan konsentrasi yang tinggi, meskipun gerakannya lebih ditujukan untuk fokus bukannya untuk akurasi. Sihir tidak selalu efektif, terutama jika Wanda telah lelah atau menggunakan kekuatannya secara berlebihan. Lama-kelamaan, sihir Wanda bisa menjadi bumerang, menyebabkan probabilitas untuk melawan dirinya atau membatalkan sihir sebelumnya.
Pada awalnya, sihirnya tidak sadar berada di pihak Wanda, dan akan secara otomatis keluar setiap kali ia membuat gerakan tertentu, baik secara sengaja maupun tidak. Sihirnya hanya akan memberikan efek "nasib buruk" (bad luck). Kemudian ia baru bisa mengontrol kekuatannya agar sihir tersebut dapat aktif sesuai keinginannya; Dan tidak terbatas hanya pada efek negatif saja, ia bisa menggunakan sihirnya untuk menyalakan benda yang mudah terbakar, memerangkap atau mengeluarkan udara dari volume tertentu, membelokkan benda, menghentikan momentum proyektil, membuka pintu, meledakkan objek, menciptakan medan gaya dan menangkis serangan magis, dan efek lainnya yang bervariasi tetapi hampir selalu merugikan lawan, seperti menyebabkan artefak Evil Eye untuk bekerja melawan penguasa antar-dimensi (Dormammu), membuat robot Ultron mengalami korsleting, atau meledakkan gas di bawah Brotherhood of Mutants. Wanda memiliki kemampuan bertarung yang telah dilatih oleh Captain America dan Hawkeye, serta menjadi pelatih yang mahir karena pengalaman bertahun-tahun bekerja sebagai Avenger dan pengalamannya dalam berbagai situasi pertempuran. Scarlet Witch juga memiliki potensi untuk menguasai suatu sihir dan kemudian menyadari bahwa ia ditakdirkan untuk melayani sebagai Mahkluk Nexus, mahkluk hidup yang memiliki keahlian dalam mengendalikan energi mistis untuk dimensi Bumi.
Penulis Kurt Busiek mendefinisikan ulang kekuatan Scarlet Witch, dan menegaskan bahwa sebenarnya kemampuan untuk memanipulasi Chaos Magic (sihir kekacauan), sudah ada sejak ia lahir. Redefinisi Busiek meningkatkan kekuatan Wanda secara substansial, dan Wanda terbukti mampu mencapai prestasi seperti kebangkitan Wonder Man. Ia di sini digambarkan sebagai "Mahkluk Nexus" dari Marvel Universe, dan jug ia mampu melahirkan anak yang cukup kuat untuk menantang Avatar of Eternity.
Penulis Brian Michael Bendis merevisi kekuatan Wanda lagi, dengan Doctor Strange menyatakan bahwa pada kenyataannya tidak ada hal seperti Chaos Magic, dan Wanda telah mengubah realitas selama ini. Kekuatannya di sini dikatakan cukup untuk "mengatur ulang" seluruh alam semesta,[8] dan menyebabkan adanya multi-semesta.
Ketika dewa leluhur dan setan purba Chthon dibangkitkan ke dimensi Bumi oleh kekuatan Darkhold dan mengambil Quicksilver sebagai inangnya, ia mengungkapkan bahwa sebenarnya ada Chaos Magic merupakan sebuah sihir yang begitu ditakuti dan mengerikan. Semua penyihir bumi membuat perjanjian untuk mengakhiri kekuasaan Chthon dengan kebohongan bahwa tidak ada Dewa Kehancuran dan tidak ada Sihir Kehancuran yang merupakan sumber kekuatan untuk Chthon. Kemudian setelah Chthon diusir keluar dari Quicksilver, ia menyebutkan bahwa ia menemukan teks utama Darkhold pada Chaos Magic, kekuatan yang ia percaya sebagai sumber kegilaan adiknya. Kemampuan Wanda untuk mengubah realitas diawali dari kombinasi kemampuan mempengaruhi probabilitas dan Chaos Magic. Karena sifat kekuasaan, dia tidak memiliki batasan-batasan tertentu seperti pengendali realitas lain seperti Mad Jim Jaspers yang membutuhkan realitas yang ada untuk menggunakan kekuatannya. Kekuatannya yang berasal dari luar kemampuan untuk memanipulasi probabilitas menunjukkan bahwa dia tidak membutuhkan masalah yang ada untuk mengandalikan realitas, hanya kemungkinan yang tidak terbatas. Perlu diingat juga bahwa Scarlet Witch bertanggung jawab atas kebangkitan Mad Jim Jaspers yang terjadi ketika ia menggunakan kekuatannya untuk mengubah realitas.
Ia juga memiliki tingkat resistensi terhadap Phoenix Force dan juga dapat menyebabkan rasa sakit untuk penyerangnya, seperti Cyclops, ketika ia mencoba untuk menghentikan Hope yang akan pergi.[11] Meskipun kurang efektif karena Phoenix Force terbagi di antara mereka yang belum dikalahkan. Kekuatannya melibatkan Chaos Magic, dan menyatakan bahwa dia memiliki "Mutan Sihir", dan sihir kosmik "sumber utama kekacauan".
Dalam cerita Uncanny Avengers 2015 terungkap bahwa Wanda bukanlah seorang mutan, terlepas dari asumsi orang lain dan apa yang ditunjukkan oleh tes ilmiah tertentu. Sifat manusia supernya dan Quicksilver, gen yang memungkinkannya mengakses sumber energi magis secara langsung, adalah hasil eksperimen High Evolutionary pada mereka saat masih bayi. Hal ini sejalan dengan penjelasan Busiek tentang kekuatannya, dengan hanya klasifikasi "mutan" yang diubah.
Dalam serial komik Scarlet Witch 2016–2017, dipastikan Wanda dilahirkan dengan kemampuan untuk memanfaatkan ilmu sihir, suatu sifat yang dia warisi dari anggota keluarganya yang lain. Pengubahan genetik High Evolutionary memberikan akses yang lebih besar dan langsung ke energi magis, membuatnya lebih kuat daripada sebelumnya, tetapi tidak hanya bertanggung jawab atas kemampuan magisnya.
Analisis: Analisis film dengan fokus pada Scarlet Witch dapat menyoroti tema-tema kompleks seperti kekuatan, identitas diri, dan konsekuensi dari keputusan moral. Kisah Scarlet Witch mencerminkan pertanyaan-pertanyaan filsafat tentang kekuatan super, hakikat kebebasan, dan pertimbangan etis dalam penggunaannya. Kesimpulan analisis mungkin mencakup pemahaman bahwa pilihan moral individu, terutama yang berkaitan dengan kekuatan luar biasa, dapat memiliki dampak besar pada diri sendiri dan masyarakat. Dengan demikian, film ini dapat dianggap sebagai medium yang membangkitkan pertanyaan filosofis tentang tanggung jawab, identitas, dan kekuatan dalam kehidupan manusia.
Kesimpulan : film yang menampilkan Scarlet Witch mengeksplorasi kompleksitas kekuatan, moralitas, dan perjalanan identitas individu. Kesimpulan filsafat dapat mencakup pemahaman bahwa kekuatan, baik fisik maupun mental, membawa tanggung jawab moral yang besar. Pilihan-pilihan yang dibuat oleh Scarlet Witch mencerminkan dilema etis dan pertumbuhan karakter dalam menghadapi tantangan hidup. Dengan demikian, film ini dapat diinterpretasikan sebagai refleksi filosofis mengenai harga diri, tanggung jawab, dan perjuangan pribadi dalam mengelola kekuatan yang dimiliki.
teori mimesis dapat dilihat melalui representasi kekuatan supernya, emosionalitas, dan transformasi karakternya. Mimesis mungkin terjadi saat kekuatan magisnya dan reaksi emosionalnya menciptakan gambaran yang mencerminkan aspek-aspek manusiawi atau menggambarkan konflik dalam dirinya.
Scarlet Witch, atau Wanda Maximoff, memperlihatkan perjalanan karakter yang rumit, dan teori mimesis mungkin terlibat dalam bagaimana perubahan dan pertumbuhannya mencerminkan atau mereplikasi aspek-aspek dari perjalanan manusia pada umumnya. Penggambaran konflik internal, rasa kehilangan, atau pertarungan dengan kekuatan yang lebih besar dapat menjadi contoh implementasi teori mimesis dalam karakter Scarlet Witch.
7. Link : https://id.wikipedia.org/wiki/Kura-kura_Ninja
Kura-kura Ninja atau judul aslinya dalam bahasa Inggris Teenage Mutant Ninja Turtles (atau hanya disingkat TMNT atau Ninja Turtles) adalah cerita fiksi tentang empat ekor kura-kura mutan yang dilatih oleh mahaguru mereka yaitu Guru Splinter agar menjadi pahlawan ninja yang mahir. Di sarang mereka di kota Manhattan, mereka melawan penjahat kecil, penjahat psikopat, dan makhluk asing, sambil memastikan diri mereka tidak diketahui masyarakat secara luas. Para tokoh ini mula-mula muncul dalam buku komik, sebelum kemudian dilisensikan untuk dijadikan waralaba yang menghasilkan figur mainan, serial kartun dan film.
Pada tanggal 21 Oktober 2009, Nickelodeon mengumumkan telah berhasil mendapatkan seluruh royalti dari Kura-kura Ninja, dan berencana akan membuat serial animasi komputer baru yang diharapkan dapat mulai mengudara pada 2012. Selain itu, juga akan dibuat film terbaru dari Kura-kura Ninja yang juga direncanakan rilis pada 2012. Film ini akan diproduksi bersama Paramount Pictures. Selain hak untuk membuat serial dan film, stasiun televisi yang memfokuskan menayangkan acara anak-anak ini juga mendapatkan hak pernak-pernik dan media lainnya.
Analisis : film "Kura-Kura Ninja" dari perspektif filsafat dapat menyoroti aspek-aspek seperti pertemanan, keberanian, pertumbuhan, dan nilai-nilai moral. Melalui petualangan para kura-kura, film ini mengangkat pertanyaan-pertanyaan filosofis tentang keberanian menghadapi ketakutan, nilai persahabatan, dan perkembangan diri. Kesimpulan analisis bisa mencakup pemahaman bahwa perjalanan hidup seringkali melibatkan pengembangan karakter dan keberanian untuk mengatasi rintangan. Film ini dapat dianggap sebagai refleksi filosofis mengenai nilai-nilai manusia dan perjuangan pribadi dalam mencapai pertumbuhan dan keberanian. Kura-kura Ninja pertama kali dimunculkan Mirage Studios, percetakan buku komik Amerika Serikat pada tahun 1984. Konsepnya timbul dari satu cerita lucu yang ditulis oleh Kevin Eastman ketika menghabiskan waktu petang memeras otak bersama temannya, Peter Laird. Dengan menggunakan uang dari pembayaran kembali pajak dan juga pinjaman dari paman Eastman, para pelukis muda ini menerbitkan sehelai naskah buku komik tunggal yang bertujuan menjadi parodi dari empat komik paling populer di awal 1980-an: Daredevil dan New Mutants (terbitan Marvel Comics), Cerebus (karya Dave Sim) dan Ronin (Frank Miller). Perolehan Kura-kura Ninja di arus perdana merupakan hasil usaha seorang agen Pemberian lisensi bernama Mark Freedman, yang berbincang dengan Eastman dan Laird untuk mengusulkan peluang perdagangan lebih luas untuk harta Kura-kura Ninja . Pada tahun 1986, Dark Horse Miniatures menerbitkan satu set patung kecil berukuran 15 mm. Pada Januari 1988, mereka mengunjungi kantor Playmates Toys Inc, sebuah perusahaan mainan kecil di California yang ingin menembus pasar patung aksi. Diiringi seri animasi Kura-kura Ninja yang amat populer, Kura-kura Ninja terus terpahat dalam sejarah budaya pop. Pada puncak kegilaan Kura-kura Ninja pada akhir 1980-an dan awal 1990-an, wajah-wajah Kura-kura Ninja ditemukan di beraneka perdagangan anak-anak, sama ada bekas gula-gula, papan luncur, sereal sarapan, pasta gigi, bekas makanan sekolah maupun kamera. Era 2000-an menyaksikan kebangkitan kembali kelarisan Kura-kura Ninja dalam perolehan seri animasi terbaru, keluaran patung aksi baru dari Playmates, permainan video terbitan Konami dan Ubisoft, dan sebuah film animasi komputer layar lebar.
Para anggota kelompok kura-kura ninja memakai nama pertama dari seniman Renaisans yang terkenal: Leonardo da Vinci, Michelangelo di Lodovico Buonarroti Simoni, Raffaello "Raphael" Sanzio da Urbino, dan Donato "Donatello" di Niccolò di Betto Bardi.
Kesimpulan : Kura-Kura Ninja dapat dianggap sebagai perjalanan pribadi para tokoh utama dalam mencapai pertumbuhan pribadi dan pemahaman nilai-nilai moral. Melalui petualangan mereka, film ini menggambarkan konsep persahabatan, keberanian, dan pentingnya memahami tanggung jawab terhadap kekuatan yang dimiliki. Kesimpulan filsafatnya mungkin mencakup pesan bahwa keberanian dan pertemanan memainkan peran penting dalam perjalanan hidup, sementara tanggung jawab atas kekuatan memerlukan pemahaman moral yang mendalam. Dengan demikian, "Kura-Kura Ninja" dapat diartikan sebagai karya yang merangkum nilai-nilai filosofis tentang pertumbuhan pribadi, persahabatan, dan tanggung jawab moral.
teori mimesis dapat tercermin melalui cara film tersebut merepresentasikan kehidupan kura-kura ninja humanoid. Proses mimesis ini mungkin mencakup penggambaran hubungan antara kura-kura tersebut, perjuangan mereka melawan penjahat, dan interaksi mereka dalam lingkungan perkotaan. Dengan menggunakan elemen-elemen yang dikenali oleh penonton, seperti dinamika tim, pertempuran melawan kejahatan, dan hubungan antar saudara, film ini menciptakan keterlibatan penonton. Teori mimesis dapat muncul dalam cara karakter-karakter kura-kura ninja dan dunia mereka mencerminkan atau mereplikasi aspek-aspek tertentu dari kehidupan nyata, meskipun dalam konteks fiksi ilmiah yang fantastis.
8. Link : https://id.wikipedia.org/wiki/Suicide_Squad
Suicide Squad adalah sebuah film pahlawan super Amerika Serikat produksi tahun 2016 yang diangkat dari antihero DC Comics dengan judul yang sama. Film tersebut dijadikan installment ketiga dalam DC Extended Universe. Film tersebut ditulis dan disutradarai oleh David Ayer dan dibintangi oleh Will Smith, Jared Leto, Margot Robbie, Joel Kinnaman, Viola Davis, Jai Courtney, Jay Hernandez, Adewale Akinnuoye-Agbaje, Ike Barinholtz, Scott Eastwood, dan Cara Delevingne.
Sebagai akibat kematian Superman, perwira intelijen Amanda Waller mengumpulkan Task Force X, sebuah tim penjahat berbahaya yang dipenjara di Penjara Belle Reve yang terdiri dari pembunuh elit, Deadshot, mantan psikiater Harley Quinn, mantan gangster pirolkin El Diablo, pencuri oportunistik Captain Boomerang, mutasi genetik Killer Croc, dan pembunuh khusus Slipknot. Mereka ditempatkan di bawah komando Kolonel Rick Flag untuk digunakan sebagai aset sekali pakai dalam misi berisiko tinggi untuk pemerintah Amerika Serikat. Setiap anggota memiliki bom nano yang ditanamkan di leher mereka, dirancang untuk meledakkan jika ada anggota pemberontak atau mencoba melarikan diri.
Salah satu rekrutan Waller yang dimaksud adalah pacar Flag Dr. June Moone, seorang arkeolog yang dimiliki oleh dewi penyihir yang dikenal sebagai "Enchantress". Enchantress dengan cepat menyalakan Waller, memutuskan untuk membasmi manusia dengan senjata mistis untuk memenjarakannya. Dia mengepung Midway City dengan mengubah rakyatnya menjadi sekumpulan monster, dan memanggil adiknya Incubus untuk membantunya. Waller kemudian menyebarkan skuat untuk mengambil tanda profil tinggi dari Midway, yang dilaporkan berada di bawah serangan teroris.
Kekasih Harley, Joker, mengetahui tentang keadaannya dan menyiksa Petugas Keamanan Belle Reve Griggs untuk membawanya ke fasilitas di mana bom nano dibuat. Di sana, dia memberhentikan Dr. Van Criss untuk melumpuhkan bom Harley. Saat mendekati, helikopter tempur ditembak jatuh, memaksa mereka untuk melanjutkan perjalanan dengan target mereka. Boomerang secara tidak akurat meyakinkan Slipknot bahwa bom itu tipu muslihat untuk menyimpannya; Slipknot mencoba melarikan diri dan Flag membunuhnya melalui bom nano, sementara regu diserang oleh antek Enchantress. Mereka akhirnya berjuang menuju ruang aman, di mana mereka tahu bahwa merek mereka adalah Waller sendiri, yang berusaha menutupi keterlibatannya dalam pengepungan Enchantress.
Skuad mengawal Waller ke atap untuk diambil alih, namun helikopter yang telah tiba tersebut telah dibajak oleh Joker dan anak buahnya, yang menembaki skuat sementara Harley naik ke atas kapal Dr. Van Criss melucuti bom tersebut. Namun, orang-orang Waller menembak jatuh helikopter tersebut, dan Harley jatuh saat Joker diduga tewas, setelah itu Harley bergabung kembali dengan skuatnya. Ditujukan untuk keberadaan Waller, antek Enchantress datang dan menculiknya. Deadshot menemukan file rahasia Waller dan mengetahui kebenaran tentang Enchantress. Bendera kemudian dipaksa mengakui kebenaran, sehingga anggota skuat meninggalkannya. Dengan Waller berkompromi, Flag mengurangi skuat misi tersebut, namun memilih untuk melanjutkan. Menyadari bahwa mereka memiliki kesempatan untuk membuktikan diri, mereka segera bergabung kembali dengannya dan menemukan Enchantress di sebuah stasiun kereta bawah tanah yang tergenang sebagian. Killer Croc dan sekelompok Navy SEAL, yang dipimpin oleh Letnan GQ Edwards, pergi ke bawah air untuk menanam bom di bawah Incubus. El Diablo merangkul kemampuannya dan mengalihkan perhatian Incubus cukup lama agar bom meledak di bawahnya, membunuh keduanya dan juga Edwards.
Anggota skuat yang tersisa melawan Enchantress bersama, namun akhirnya kalah. Enchantress menawarkan untuk memenuhi keinginan terdalam mereka sebagai imbalan atas kesetiaan mereka, dan Harley berpura-pura tertarik agar cukup dekat untuk memotong hati Enchantress. Killer Croc kemudian melempar bahan peledak ke dalam senjata milik Enchantress dan Deadshot menembak mereka, menghancurkan perangkat itu. Flag mengambil hati Enchantress dan meremukkannya, akhirnya membebaskan June dari kutukan. Waller, masih hidup, muncul, dan anggota regu dikembalikan ke Belle Reve dengan hukuman sepuluh tahun dari hukuman mereka. Semua kecuali Captain Boomerang diijinkan hak istimewa. Joker, yang hidup dan tanpa cedera, masuk penjara dan menyelamatkan Harley. Dalam adegan pertengahan kredit, Waller bertemu dengan Bruce Wayne, yang setuju untuk melindunginya dari serangan balasan terhadap perannya dalam mengamuk Enchantress sebagai ganti akses ke file pemerintah mengenai komunitas metahuman yang berkembang.
Analisis : Suicide Squad memunculkan pertanyaan-pertanyaan etika dan moralitas seputar kebebasan, tanggung jawab, dan pilihan hidup. Film ini menyajikan karakter-karakter dengan latar belakang moral yang kompleks, mengajukan pertanyaan tentang hakim moral dan konsekuensi tindakan. Kesimpulan analisis filsafatnya mungkin mencakup pemahaman bahwa kebebasan seringkali berkaitan dengan tanggung jawab moral, dan keputusan individu dapat memiliki dampak besar pada diri mereka sendiri dan masyarakat. Dengan demikian, "Suicide Squad" dapat dianggap sebagai eksplorasi filosofis tentang moralitas, pilihan hidup, dan dinamika kelompok dalam konteks situasi yang ekstrem.
Kesimpulan : Suicide Squad mencerminkan pemberontakan moral, kompleksitas keputusan, dan dilema etika. Kesimpulan filsafatnya mungkin mencakup pemahaman bahwa setiap tindakan memiliki konsekuensi moral yang harus dihadapi oleh individu. Film ini mempertanyakan batasan antara kebaikan dan kejahatan, menggugah pemikiran filosofis tentang moralitas relatif dan keputusan ekstrem. Dengan karakter-karakter yang memiliki latar belakang moral yang rumit, "Suicide Squad" dapat diartikan sebagai refleksi filosofis tentang moralitas individu, tanggung jawab atas tindakan, dan kompleksitas etika dalam dunia yang ambivalen.
teori mimesis mungkin tercermin melalui representasi karakter anti-pahlawan yang terlibat dalam misi pemerintah. Proses mimesis dapat terlihat dalam cara film menggambarkan kekacauan, moralitas yang kompleks, dan dinamika antaranggota tim yang mencerminkan atau mereplikasi elemen-elemen konflik dan hubungan manusiawi.
Penggunaan karakter dengan latar belakang yang beragam, termasuk penjahat yang berusaha mendapatkan kesempatan kedua, menciptakan lapisan emosional yang dapat diidentifikasi oleh penonton. Dalam konteks teori mimesis, film ini mungkin memanfaatkan elemen-elemen yang dikenali oleh penonton untuk menciptakan keterlibatan emosional, meskipun ditempatkan dalam konteks pahlawan yang tidak konvensional.
9. Link : https://p2k.stekom.ac.id/ensiklopedia/Aquaman_(film)
Aquaman adalah film pahlawan super Amerika tahun 2018 yang didasarkan pada karakter DC Comics, Aquaman, dan didistribusikan oleh Warner Bros. Pictures. Ini adalah angsuran keenam di DC Extended Universe (DCEU). Film ini disutradarai oleh James Wan, dengan skenario oleh David Leslie Johnson-McGoldrick dan Will Beall, dan didasarkan pada sebuah cerita dari Geoff Johns, Wan dan Beall. Ini dibintangi Jason Momoa sebagai karakter judul, dengan Amber Heard, Willem Dafoe, Patrick Wilson, Dolph Lundgren, Yahya Abdul-Mateen II, dan Nicole Kidman dalam peran pendukung. Aquaman merupakan film teater laga hidup ketiga yang menampilkan Aquaman, mengikuti Batman v Superman: Dawn of Justice (2016) dan Justice League (2017), dan film pertama yang berpusat di sekitar karakter. Di Aquaman, karakter tituler mengetahui bahwa ia adalah pewaris kerajaan bawah laut Atlantis dan harus melangkah maju untuk memimpin rakyatnya melawan saudara tirinya, Orm, yang berupaya menyatukan tujuh kerajaan bawah laut melawan dunia permukaan.
Pengembangan film Aquaman dimulai pada tahun 2004, dengan beberapa rencana jatuh selama bertahun-tahun. Pada Agustus 2014, Beall dan Kurt Johnstad disewa untuk menulis dua skrip yang bersaing dan film ini secara resmi diumumkan pada Oktober 2014. Wan masuk sebagai sutradara pada April 2015, dan pada Juli 2016 diumumkan bahwa film akan bergerak maju dengan skenario Beall, meskipun Wan, Johnstad, Johns dan Johnson-McGoldrick semuanya melakukan berbagai penulisan ulang. Para pemeran utama dikonfirmasi hingga 2016 dan awal 2017. Fotografi utama dimulai di Australia pada 2 Mei 2017. Sebagian besar film diambil di Village Roadshow Studios di Gold Coast, Queensland, dengan produksi juga diadakan di Kanada, Italia, dan Maroko. Syuting berakhir pada 21 Oktober 2017.
Aquaman memiliki premier dunianya di London pada tanggal 26 November 2018, dan dirilis di Amerika Serikat dalam format RealD 3D, Dolby Cinema, IMAX dan IMAX 3D pada 21 Desember 2018. Film ini meraup lebih dari $1,1 miliar di seluruh dunia, menjadi film DCEU dengan pendapatan tertinggi serta film terlaris berdasarkan karakter DC Comics, melampaui The Dark Knight Rises;[6] itu juga merupakan film terlaris kelima pada tahun 2018 dan tertinggi ke-20 sepanjang masa. Ia menerima pujian dari para kritikus karena nada petualangannya, penampilan dan arahan Wan, tetapi kritik atas dialognya, durasi 143 menit, dan plot yang berbelit-belit. Sekuel tanpa judul akan dirilis pada 16 Desember 2022 dan sempalan, The Trench, juga dalam pengembangan. Pada tahun 1985 Maine, penjaga mercusuar Thomas Curry menyelamatkan Atlanna, ratu bangsa bawah laut Atlantis, saat badai. Mereka akhirnya jatuh cinta dan memiliki seorang putra bernama Arthur, yang dilahirkan dengan kekuatan untuk berkomunikasi dengan makhluk laut. Atlanna terpaksa meninggalkan keluarganya dan kembali ke Atlantis, mempercayakan kepada penasihatnya, Nuidis Vulko, dengan misi melatih Arthur. Di bawah bimbingan Vulko, Arthur menjadi seorang pejuang yang terampil tetapi menolak Atlantis setelah mengetahui bahwa Atlanna dieksekusi karena memiliki anak lelaki setengah jenis.
Di masa sekarang, beberapa bulan setelah invasi Steppenwolf,[N 1] Arthur berhadapan dengan sekelompok perompak yang mencoba membajak kapal selam kelas Akula milik Angkatan Laut Rusia. Pemimpin mereka, Jesse Kane, meninggal selama konfrontasi sementara putranya, David, bersumpah untuk membalas dendam. Sementara itu Orm, Raja Atlantis dan saudara tiri Arthur, berupaya meyakinkan Raja Nereus dari Xebel untuk membantunya menyatukan Atlantis dan menyerang dunia permukaan karena merusak lautan. Nereus menunjukkan bahwa jika Orm berhasil menyatukan Atlantis dia akan menerima gelar Ocean Master, komandan kekuatan paling kuat di planet ini. Pertemuan mereka terganggu ketika kapal selam Akula Rusia lainnya menyerang tempat pertemuan, tampaknya sebagai balasan atas tenggelamnya kapal selam sebelumnya. Orm berhasil menghancurkannya dan serangan itu meyakinkan Nereus untuk bergabung dengan Orm untuk mempertahankan lautan. Dia bersumpah setia pada tujuan Orm, tetapi putrinya Mera, yang telah bertunangan dengan Orm, menolak untuk membantu mereka dan pergi ke permukaan untuk meminta bantuan Arthur, mendapatkan kepercayaannya dengan menyelamatkan Thomas dari tsunami yang dikirim oleh Orm. Arthur dengan enggan menemani Mera ke pertemuan dengan Vulko, yang mendesak Arthur untuk menemukan Trident of Atlan, artefak ajaib yang dulunya milik penguasa pertama Atlantis, untuk mendapatkan kembali tempatnya yang sah sebagai raja. Mereka disergap oleh orang-orang Orm lalu Mera dan Vulko melarikan diri tanpa terlihat, sementara Arthur ditangkap.
Arthur dirantai dan dihadirkan di hadapan Orm, yang menyalahkan Arthur dan permukaan atas kematian Atlanna. Dia menawarkan Arthur kesempatan untuk pergi selamanya, tetapi Arthur malah menantangnya untuk berduel di cincin lava bawah air. Orm unggul dan hampir membunuh Arthur sebelum Mera menyelamatkannya. Bersama-sama, Arthur dan Mera melakukan perjalanan ke gurun Sahara di mana trisula dipalsukan dan membuka pesan holografik yang membawa mereka ke Sisilia, Italia, di mana mereka mengambil koordinat trisula. Sementara itu, Orm bertemu David, mengungkapkan bahwa kapal selam yang telah menyerang mereka sebelumnya sebenarnya adalah yang sama yang dibajak oleh David dan bahwa Orm telah mempekerjakannya untuk membajak kapal selam nuklir Rusia dan agar ia dapat melakukan serangan bendera palsu dari permukaan, membuatnya tampak seperti seperti alasan Orm untuk berperang dibenarkan dan menyebabkan Raja Nereus memihaknya. Orm memberi David prototipe setelan pertempuran Atlantis untuk membunuh Arthur, memenjarakan Vulko setelah mengungkapkan pengetahuan tentang pengkhianatannya, dan memaksa Kerajaan Fishermen Atlantik untuk mengikrarkan kesetiaan mereka kepadanya dan mengkampanyekan melawan permukaan.
Setelah memodifikasi teknologi Orm, David yang sepenuhnya lapis baja mengisi ulang dirinya sebagai Black Manta dan menyergap Arthur dan Mera di Sisilia, dengan sedih melukai Arthur sebelum terlempar dari tebing hingga kematiannya. Mera merawat luka-luka Arthur ketika mereka melakukan perjalanan ke keberadaan trisula, dan mendorongnya untuk merangkul takdirnya sebagai pahlawan. Setiba di tempat tujuan, Arthur dan Mera diserang oleh monster amfibi yang disebut the Trench, tetapi berhasil menangkis mereka dan mencapai lubang cacing yang mengangkut mereka ke laut yang belum dipetakan yang terletak di pusat Bumi. Di sana, mereka secara tak terduga bersatu kembali dengan Atlanna, yang dikorbankan untuk Trench atas kejahatannya tetapi berhasil melarikan diri dan mencapai laut yang belum dipetakan, di mana ia telah terdampar sejak itu.
Arthur menghadapi Karathen, seorang leviathan dan penjaga trisula, dan menyuarakan tekadnya untuk melindungi Atlantis dan permukaan, membuktikan nilainya dan merebut kembali trisula, yang memberinya kendali atas tujuh lautan. Orm dan sekutunya memimpin pasukan melawan pasukan krustasea Kerajaan Brine dengan maksud untuk menyelesaikan persiapan pertempuran permukaan Orm. Ketika Orm menyatakan dirinya sebagai Ocean Master, Arthur dan Mera, dengan bantuan Karathen dan Trench, turun tangan dan memimpin pasukan makhluk laut dalam pertempuran melawannya. Pengikut Orm meninggalkan kepatuhan mereka kepadanya dan memeluk Arthur sebagai raja sejati setelah mengetahui bahwa ia memegang trisula. Arthur mengalahkan Orm dalam pertempuran tetapi memilih untuk menyisihkan hidupnya dan Orm menerima nasibnya setelah mengetahui bahwa Arthur telah menemukan dan menyelamatkan Atlanna. Atlanna kembali ke permukaan untuk bersatu kembali dengan Thomas sementara Arthur naik ke tahta dengan Mera di sisinya.
Dalam adegan mid-credit, David diselamatkan oleh Dr. Stephen Shin, seorang ilmuwan dan ahli teori konspirasi yang terobsesi dengan Atlantis, dan setuju untuk memimpin Shin di sana sebagai imbalan atas bantuannya dalam balas dendamnya pada Arthur.
Analisis : Aquaman dari perspektif filsafat dapat menyoroti tema-tema seperti identitas, tanggung jawab, dan hubungan manusia dengan alam. Karakter Aquaman mengeksplorasi konsep penerimaan diri dan tanggung jawab atas kekuatan yang dimilikinya. Kesimpulan analisis filsafatnya mungkin mencakup pemahaman bahwa penerimaan diri dan tanggung jawab moral merupakan bagian integral dari perjalanan kebijaksanaan individu. Selain itu, film ini menggambarkan hubungan antara manusia dan lingkungan, memunculkan pertanyaan filsafat tentang keberlanjutan dan keseimbangan dalam interaksi manusia dengan alam. Dengan demikian, "Aquaman" dapat diartikan sebagai narasi filosofis tentang identitas, tanggung jawab, dan harmoni dengan alam.
Kesimpulan : Aquaman mengeksplorasi konsep penerimaan diri, tanggung jawab, dan hubungan manusia dengan alam. Kesimpulan filsafatnya mungkin mencakup pemahaman bahwa penerimaan akan identitas dan tanggung jawab atas kekuatan yang dimiliki dapat membawa perubahan yang positif dalam individu. Film ini juga mengajukan pertanyaan filosofis tentang keseimbangan dan hubungan manusia dengan alam, menggambarkan pentingnya menghormati dan menjaga lingkungan. Dengan demikian, "Aquaman" dapat diinterpretasikan sebagai karya yang merangkum nilai-nilai filosofis tentang penerimaan diri, tanggung jawab moral, dan keseimbangan dalam hubungan manusia dengan alam.
Teori mimesis dalam film "Aquaman" dapat terkait dengan cara representasi dunia bawah laut, kekuatan super, dan konflik antara karakter menciptakan gambaran yang mencerminkan atau mereplikasi elemen-elemen tertentu dari dunia nyata. Dalam konteks ini, mimesis dapat ditemukan dalam cara film menggambarkan kehidupan bawah laut, menghadirkan makhluk fantastis, dan mengeksplorasi dinamika hubungan antar karakter. Proses mimesis ini memberikan ruang bagi penonton untuk terhubung dengan narasi melalui elemen-elemen yang dikenali atau dikenalinya dalam kehidupan sehari-hari, meskipun dalam konteks fantastis.
10. Link : https://id.wikipedia.org/wiki/Doctor_Strange_(film)
Doctor Strange adalah sebuah film pahlawan super Amerika yang menampilkan karakter Marvel Comics dengan nama yang sama, diproduksi oleh Marvel Studios dan didistribusikan oleh Walt Disney Motion Pictures. Film ini merupakan film keempat belas dari Marvel Cinematic Universe (MCU). Film ini disutradarai oleh Scott Derickson, yang menulis skenario adalah C. Robert Cargill dari sebuah cerita oleh duo dan Jon Spahits, dan dibintangi oleh Benedict Cumberbatch, Chiwetel Ejiofor, Rachel McAdams, Benedict Wong, Michael Stuhlbarg, Benjamin Bratt, Scott Adkins, Mads Mikkelsen, dan Tilda Swinton. Dalam Doctor Strange, ahli bedah Stephen Strange belajar seni mistik dari Ancient One setelah kecelakaan mobil mengakhiri kariernya.
Hidup Stephen Strange (Benedict Cumberbatch), seorang dokter bedah pintar yang sombong, mendadak berubah drastis. Sebuah kecelakaan membuat kemampuan tangannya menjadi sangat terbatas. Bertekad untuk menyembuhkan kondisinya, ia pun berpetualang mencari obat untuk memulihkan lengannya.
Perjalanan tersebut mempertemukan sang doktor bedah dengan penyihir bernama The Ancient One (Tilda Swinton), yang kemudian mengangkat Strange menjadi murid, dengan tujuan menjadikan ia sebagai pelindung alam manusia. Kali ini Strange harus mengesampingkan egonya, dan menggunakan segala kemampuannya untuk mnenjadi perantara antara dimensi manusia dan dimensi lain.
Analisis : Doctor Strange menggambarkan perjalanan karakter utama yang melibatkan konsep-konsep seperti kebijaksanaan, pertumbuhan pribadi, dan tanggung jawab terhadap kekuatan. Kesimpulan filsafatnya dapat mencakup pemahaman bahwa pengetahuan dan kebijaksanaan seringkali dipahami melalui pengalaman dan pengorbanan. Doctor Strange memerankan peran sebagai contoh bagaimana penerimaan terhadap takdir dan keterbatasan dapat membentuk perjalanan pribadi yang lebih mendalam. Dengan demikian, film ini dapat diartikan sebagai narasi filosofis mengenai hikmah, perubahan, dan pengorbanan dalam mencapai kebijaksanaan sejati.
Kesimpulan : Doctor Strange dapat dianggap sebagai refleksi tentang perjalanan kebijaksanaan dan pertumbuhan pribadi. Kesimpulan filsafatnya mungkin mencakup pemahaman bahwa transformasi karakter yang signifikan seringkali melibatkan penerimaan terhadap perubahan, pengorbanan, dan penemuan makna dalam kehidupan. Doctor Strange menghadapi tantangan moral dan eksistensial yang menggugah pemikiran filosofis tentang kekuatan, tanggung jawab, dan konsekuensi tindakan. Dengan demikian, film ini dapat diartikan sebagai perjalanan filosofis menuju kebijaksanaan dan pemahaman yang lebih dalam tentang diri dan alam semesta.
teori mimesis tercermin melalui representasi perjalanan karakter utama, Stephen Strange, dari seorang ahli bedah yang sangat rasional menjadi seorang penyihir yang menggali dimensi-dimensi alternatif. Proses mimesis ini melibatkan penggambaran transformasi karakter yang mencerminkan perjalanan manusia dalam menghadapi kehidupan yang penuh tantangan dan ketidakpastian. Penggunaan konsep ilmiah dan metafisika dalam film ini mungkin menciptakan keterlibatan penonton dengan menghadirkan elemen yang dikenal atau dapat dihubungkan oleh audiens. Selain itu, tema perubahan, pertumbuhan, dan penerimaan terhadap hal-hal yang di luar kendali manusia dapat ditemukan dalam teori mimesis ini, membawa penonton pada perjalanan emosional dan intelektual bersama karakter utama.
11. Link : https://id.wikipedia.org/wiki/Hellboy_(film)
Hellboy adalah film aksi supranatural yang dibuat tahun 2004. dibintangi Ron Perlman, John Hurt dan Selma Blair, serta disutradarai Guillermo del Toro. Film ini didasarkan pada komik dari Dark Horse Comics, Hellboy: Seed of Destruction oleh Mike Mignola. Diproduksi Revolution Studios dan didistribusikan Columbia Pictures. Film ini berkisah tentang binatang jahat yang dikenal sebagai Hellboy, bekerja secara diam-diam untuk menjaga dunia dari ancaman paranormal. Pada tahun 1944 ketika Perang Dunia II, para anggota Nazi mencari cara untuk menaklukan dunia dengan cara menggabungkan ilmu pengetahuan dan ilmu gelap untuk bisa membuka portal yang dapat membangkitkan sebuah monster raksasa untuk menguasai bumi yaitu ogdru jahad, raksasa mengerikan dari angkasa yang dikenal sebagai tujuh dewa kematian, mereka disegel di sebuah kristal yang tidak mampu dihancuran. Grigori Rasputin ( karel roden ) dan ilsa haupstein ( biddy hodson ) yang sedang memberikan buku untuk membangkitkan kembali ketika rasputin mati nantinya, sementara itu tentara amerika bersama dengan profesor broom ( john hurt ) mengamati secara diam diam dan ritual itu dimulai dengan menggunakan mesin portal selanjutnya terbuka portal itu setelah itu tentara amerika itu pun melempar granat sehingga terjadi pertempuran profesor yang terluka itupun dihadang oleh karl ruprecht kroenen ( Ladislav Beran ).
Analisis : Dalam analisis filosofisnya, "Hellboy" menggambarkan perjalanan karakter yang melibatkan pertanyaan-pertanyaan mendalam tentang identitas, moralitas, dan takdir. Kesimpulan dapat mencakup pemahaman bahwa penerimaan diri, meskipun dalam konteks yang sulit, dapat membuka jalan menuju pertumbuhan pribadi dan perubahan moral. Film ini juga memunculkan pertanyaan filsafat tentang kebaikan dan kejahatan, serta kemungkinan transformasi melalui tindakan-tindakan moral yang disengaja. Dengan demikian, "Hellboy" dapat diartikan sebagai refleksi filosofis tentang kompleksitas manusia, moralitas, dan potensi perubahan dalam menghadapi tantangan hidup.
Kesimpulan : Hellboy menggambarkan perjuangan karakter utama dalam mencari identitas dan makna hidup di tengah kompleksitas moralitas dan keputusan yang sulit. Kesimpulan filsafatnya dapat mencakup pemahaman bahwa kebaikan seringkali ditemukan di dalam individu yang berjuang melampaui asal-usul mereka, dan proses penerimaan diri dapat membuka jalan menuju pertumbuhan moral. Film ini memperkenalkan pertanyaan-pertanyaan filsafat tentang apakah seseorang dapat mengubah takdir mereka sendiri dan sejauh mana keputusan moral membentuk esensi seseorang. Dengan demikian, "Hellboy" dapat dianggap sebagai narasi filosofis yang mengeksplorasi aspek-aspek kompleks identitas, moralitas, dan perjalanan hidup.
teori mimesis dapat tercermin melalui representasi karakter utama, Hellboy, yang merupakan makhluk supernatural dengan sifat-sifat manusiawi. Proses mimesis ini melibatkan penggambaran kehidupan dan perjuangan Hellboy, menciptakan elemen-elemen yang mencerminkan atau mereplikasi aspek-aspek tertentu dari pengalaman manusia. Hellboy, meskipun berasal dari dunia yang fantastis, mungkin menghadapi konflik internal dan eksternal yang dapat diidentifikasi oleh penonton. Penggunaan elemen supernatural dan mitologi dapat menjadi cermin dari tantangan dan pertempuran dalam kehidupan nyata. Dengan demikian, teori mimesis mungkin terlibat dalam menciptakan keterlibatan emosional dan pengenalan penonton terhadap karakter Hellboy melalui elemen-elemen yang terasa akrab.
12. Link : https://www.hipwee.com/hiburan/film-romantik-problematik/
Film Romantik Problematik, Gelora Cinta dan Keluarga dalam Satu Cerita
Dalam acara tersebut juga hadir sebagai narasumber diskusi, yaitu Damar Ardi selaku Produser, BW Purbanegara selaku Sutradara, dan Bonifacius Soemarmo selaku VP Growth & Marketing of Digital Business Visinema.
Romantik Problematik: Mencoba memberi gambaran tentang cinta dari perspektif yang berbeda.
[Review] Film Seperti Sediakala: Ketika Jodoh Bisa Jadi Surealis
Obrolan tentang jodoh menjadi terkesan sederhana karena lumrah diperbincangkan. Namun, melalui cerita dalam film ini Anggita Puri selaku sutradara dan penulis cerita membawa kita naik satu level dalam mempertanyakan atau memahami konsep jodoh.
Malam di perkotaan selalu sama: jalanan temaram dilalui orang-orang yang tertunduk bergegas menuju rumah. Namun, satu malam itu berbeda bagi Intan, perempuan muda yang dengan yakin melangkah menuju toko perhiasan. Malam itu Intan akan melengkapi persiapannya menuju pernikahan. Ia hendak memesan sebuah cincin di toko perhiasan Sekala, yang dimiliki seseorang dengan tingkah dan gaya berpakaian pria tahun 60-an. Pria itu bernama Kala. Kisah di atas merupakan penggalan cerita film pendek “Seperti Sediakala” garapan sutradara Anggita Puri dari Serangkai Films, pemenang dari kompetisi film pendek Galaxy Movie Studio 2022. Serangkai Films berhasil menjadi pemenang kompetisi film pendek Galaxy Movie Studio 2022 di kategori Director’s Choice lewat film berjudul “Soulmate is a Strange Concept”. Pemenang dari kategori ini dipilih langsung oleh sutradara ternama Angga Dwimas Sasongko. Sebagai pemenang, Serangkai Films berkesempatan mengembangkan film “Seperti Sediakala” dengan dimentori langsung oleh Angga Dwimas Sasongko dan melibatkan aktor serta aktris ternama yaitu Reza Rahardian dan Pevita Pearce.Lantas seperti apa film yang sepenuhnya direkam menggunakan smartphone Samsung Galaxy S22 Ultra 5G ini ya? Simak ulasan Hipwee berikut.
[Spoiler alert] “Seperti Sediakala” menyisakan pertanyaan tanpa akhir terutama bagi mereka yang sedang berjuang menemukan jodoh. Secara format, “Seperti Sediakala” adalah film pendek. Secara substansi, film ini menyisakan pertanyaan yang panjang. Anggita Puri selaku sutradara film ini mengajak penonton untuk mempertanyakan atau sekadar memikirkan konsep jodoh. Mengingat hampir semua orang pernah setidaknya sekali seumur hidupnya mempertanyakan jodoh, film pendek ini wajib kamu tonton. Melalui tokoh Intan yang diperankan Pevita Pearce dan tokoh Kala yang diperankan Reza Rahadian, sang sutradara yang merangkap penulis untuk film ini menawarkan opsi konsep jodoh yang surealis. Kesan surealis itu sudah bisa dirasakan sejak awal film dibuka dengan suasana malam yang terasa ganjil, dan setting tempat yang temaram nyaris gelap. Pemilihan warna komplementer merah dan hijau untuk film ini pun menambah perasaan ganjil tersebut. Bagi saya ini menarik. Sebagaimana ciri khas film pendek, “Seperti Sediakala” menyampaikan pesan melalui banyak detail. Penonton diminta fokus untuk bisa menangkap banyak informasi yang ditanam pada setiap adegan. “Seperti Sediakala” tidak punya banyak waktu untuk menjelaskan bahwa dua dunia sedang bertemu. Hal tersebut disampaikan melalui bahasa film dan analisa karakter seperti yang dijalankan dengan baik oleh para aktor. Satu ekspresi maupun gestur mewakilkan suatu penjelasan. Perbedaan cara bertutur dan berpakaian yang dapat ditemukan antara Kala dan Intan menjadi sebuah bahasa dari dua dunia yang berbeda. Dan yang menarik, pertemuan keduanya dimungkinkan karena cinta yang bekerja secara magis. Pengetahuan Kala mengenai alergi yang dimiliki Intan, dan perasaan familiar yang dirasakan Intan pada saat mengitari toko perhiasan Sekala, serta banyak lagi planting information lainnya, menjadi detail yang penting bagi keseluruhan cerita. Analisa karakter yang dijalankan dengan sempurna ini membuat “Seperti Sediakala” meyakinkan meski surealis. Kehebatan sutradara dalam mengarahkan pemain, dan kehebatan pemain dalam menjalankan karakternya layak dapat apresiasi. Melalui film ini pertanyaan-pertanyaan mengenai jodoh yang mungkin pernah kita ajukan dibenarkan. Soal apakah mungkin jodoh kita bisa tertukar, belum lahir, atau bahkan sudah meninggal adalah sebuah kemungkinan yang patut diperbincangkan seperti dilakukan tokoh Kala dan Intan. Film ini menunjukkan kekuatan janji dan cinta. Jodoh bagi sang pembuat film juga bukan sebatas teman hidup sampai jadi debu. Jodoh juga bisa berupa pertemuan-pertemuan singkat. Sang pembuat film punya sensitivitas yang belum tentu dimiliki orang lain dalam memahami jodoh. “Menurut saya, orang yang bisa bertemu dengan jodohnya adalah orang-orang yang beruntung. Salah satunya saya…” Lewat kutipan kalimat dari tokoh Kala di atas, film ini menegaskan bahwa jodoh dalam artian luas bukan seseorang di mana kita akan menghabiskan waktu bersamanya. Jodoh tidak harus berupa sesuatu yang kita miliki. Jodoh bisa jadi dia yang kita temui hari ini, tetapi belum tentu besok atau seterusnya. Lebih dari pada itu, lewat film ini Puri menunjukkan kalau jodoh dalam konteks cinta punya kekuatan yang luar biasa. Cinta punya kekuatan yang nggak terbahasakan, bisa melewati ruang dan waktu, atau malah nggak kenal konsep ruang dan waktu: jodoh kita bisa jadi telah meninggal. Namun, meski begitu, kehadirannya dan pertemuan dengannya bukan tidak mungkin akan kita rasakan. Seperti Kala, yang meski telah tiada di dunia ini tetap bisa menunaikan janjinya membuatkan cincin paling indah, dan memasangkannya ke jari jodohnya, Seruni, yang bereinkarnasi menjadi Intan. Obrolan tentang jodoh menjadi terkesan sederhana karena lumrah diperbincangkan. Namun, melalui cerita dalam film ini Anggita Puri membawa kita naik satu level dalam mempertanyakan atau memahami konsep jodoh. Visualnya ciamik, kita sudah berada di zaman di mana kamera smartphone bisa mengimitasi hasil kamera sinema. Film “Seperti Sediakala” nggak hanya mengagumkan secara cerita. Film ini juga memukau secara treatment visual. Dua hal ini bisa tercapai salah satunya berkat kemewahan yang didapatkan Puri, sutradara yang merangkap sebagai penulis. Puri bisa memilih cerita dan eksekusinya. Untuk film yang surealis seperti “Seperti Sediakala”, treatment visual punya peran kunci. Seperti bisa dilihat dalam film ini, pencahayaan punya peran yang signifikan dalam mempengaruhi perasaan penonton: temaram nyaris gelap, terang nyaris silau. Sebagai gambaran, treatment visual film “Seperti Sediakala” ini biasanya hanya bisa dicapai dengan kamera profesional atau kamera sinema. Namun, yang bikin kagum, “Seperti Sediakala” bisa mengimitasi hasil kamera sinema dengan kamera smartphone. Yup, gambar pada film “Seperti Sediakala” ini direkam sepenuhnya menggunakan smartphone, tepatnya perangkat Samsung Galaxy S22 Ultra 5G. Hal ini memantapkan pendapat yang menyatakan kalau perangkat bukan satu-satunya faktor penentu untuk menghasilkan karya sekelas profesional. Smartphone mumpuni seperti Galaxy S22 Ultra 5G, jika di-treatment dengan benar, tidak hanya memungkinkan siapa saja bisa melahirkan karya sekelas profesional. Seperti terbuktikan pada proses syuting “Seperti Sediakala”, Galaxy S22 Ultra juga memungkinkan filmmaker menghemat waktu dan melakukan eksplorasi kreatif. Untuk diketahui, proses syuting film “Seperti Sediakala” hanya memakan waktu satu hari, dan proses pengambilan gambar di ruang sempit nggak jadi kendala untuk pergerakan kamera. Semua ini terjadi karena keringkasan dan kepraktisan Galaxy S22 Ultra 5G sebagai alat perekaman. Secara pribadi, jika nggak ada informasi yang menyebutkan film “Seperti Sediakala” direkam menggunakan kamera Galaxy S22 Ultra 5G, saya mungkin akan mengira kalau film berdurasi 11 menit 54 detik ini direkam menggunakan kamera sinema, bukan menggunakan kamera smartphone. Namun, setelah mengetahui fitur dan inovasi teknologi yang terdapat pada Galaxy S22 Ultra 5G, saya memahami kalau perkembangan teknologi saat ini memang sudah sejauh itu, dan melebihi bayangan kita semua. Keberanian Puri membuka film “Seperti Sediakala” dengan adegan dalam kondisi low light didukung oleh kemampuan Nightography yang tersemat pada Galaxy S22 Ultra 5G, dan peningkatan Auto Framerate yang mampu menyesuaikan fps dan shutter speed terhadap kondisi cahaya dengan lebih baik. Berkat Nightography dan peningkatan Auto Framerate pada Galaxy S22 Ultra 5G ini, kita bisa lihat kalau setiap gambar pada “Seperti Sediakala” terekam dengan tajam tanpa adanya noise maupun under exposure yang biasa terjadi pada perekaman video dalam kondisi minim cahaya. Keputusan untuk mengeksekusi film ini dengan menghadirkan visual yang high-contrast juga didasarkan pada kesiapan Galaxy S22 Ultra 5G mengakomodir hal tersebut. Tahap pra-produksi film “Seperti Sediakala” layak diacungi jempol. Puri dan tim berhasil melihat potensi perangkat untuk visual yang biasanya dihindari filmmaker ketika syuting menggunakan smartphone. Nggak hanya Nightography, film “Seperti Sediakala” juga berhasil memaksimalkan teknologi Cinematic Camera Movement pada Galaxy S22 Ultra 5G untuk mendapatkan beauty shot dan menghadirkan scene yang dramatis dengan efek shaky untuk menguatkan emosi yang ditampilkan karakternya. Semua beauty shot maupun scene dramatis yang memukau dalam film “Seperti Sediakala” dapat dihasilkan salah satunya berkat kombinasi apik dari Cinematic Camera Movement dan kamera 108 Megapixel dengan HDR10+ Format berkemampuan rekam hingga 8K pada Galaxy S22 Ultra 5G. Film “Seperti Sediakala” juga membuktikan bahwa smartphone bisa mengimitasi hasil kamera sinema melalui adegan dengan latar belakang yang sangat terang, dengan mengandalkan fitur Pro Mode. Melalui fitur ini apapun latar yang harus disorot kamera bisa direkam sesuai keinginan melalui pengaturan ISO, shutter speed, focus hingga white balance. Nggak berhenti sampai di situ. Hal menarik dari syuting film menggunakan kamera smartphone seperti Galaxy S22 Ultra 5G adalah filmmaker tidak akan begitu disibukkan pada tahap editing. Diketahui untuk film “Seperti Sediakala”, Puri mengaku tidak banyak melakukan touch-up terkhusus pada aspek warna. Selain karena artistik dan wardrobe untuk film “Seperti Sediakala” ini luar biasa, tahap editing dengan tidak banyak touch-up ini dimungkinkan karena pemrosesan gambar pada smartphone dimaksudkan sebagai hasil akhir. Berbeda dengan kamera sinema yang menghasilkan gambar “mentah” agar filmmaker bisa melakukan touch-up sesuai kebutuhannya di tahap editing. Akhir kata, ada banyak poin penting yang bisa dipetik melalui film “Seperti Sediakala”. Mulai dari pemahaman mengenai jodoh sebagaimana cerita filmnya, hingga kemungkinan bagi siapa saja memproduksi karya dengan kualitas visual sekelas profesional menggunakan smartphone mumpuni seperti Galaxy S22 Ultra 5G sebagaimana treatment visual yang dihadirkan Puri dan tim Serangkai Films. So, buat kamu yang ingin memahami betapa surealisnya jodoh di tangan Anggita Puri, atau butuh alasan untuk mulai berkarya tanpa harus punya perangkat yang dikhususkan, silakan tonton film pendek “Seperti Sediakala” melalui YouTube Samsung Indonesia. Atau kalau kamu ingin menikmati film sekelas profesional ini di layar dan tempat di mana film para established filmmaker biasa ditayangkan, bisa juga menyambangi sejumlah bioskop XXI meliputi Summarecon Serpong, Aeon Mall Sentul City, Kota Kasablanka, Ambarukmo Yogya, Plaza Senayan dan Lenmarc mulai tanggal 14 Juni sampai 13 Juli 2022.
Analisis : Film ini melibatkan tema perjalanan waktu dan pilihan hidup. Analisis filsafat dapat mempertanyakan bagaimana karakter membuat pilihan hidup dan apakah ada kebebasan sejati dalam menghadapi takdir atau waktu. Film ini melibatkan aspek-aspek kausalitas dan takdir. Pertanyaan filosofis bisa termasuk apakah karakter memiliki kendali atas takdir mereka atau apakah segala sesuatu sudah ditetapkan. Film ini melibatkan unsur alam dan lingkungan. Filsafat ekologi dan pertautan antara manusia dan alam bisa menjadi fokus analisis, mencerminkan bagaimana karakter tercermin dalam konteks alam sekitar mereka.
Kesimpulan : Film ini mempertanyakan hubungan kompleks antara waktu dan identitas. Kesimpulan dapat mencakup pemahaman bahwa waktu tidak hanya menjadi alat untuk mengukur perubahan fisik, tetapi juga berpengaruh pada perubahan identitas individu. Kesimpulan dapat menekankan bahwa kehidupan manusia penuh dengan dilema moral dan pilihan hidup yang kompleks. Bagaimana karakter menghadapi dan mengatasi dilema ini dapat menggambarkan nilai-nilai dan etika yang mendasari keputusan mereka.
teori mimesis pada film ini adalah sebuah takdir yang ada di kehidupan membuat manusia merasa bertanya2 pada sebuah pilihan.
14. Link : https://p2k.stekom.ac.id/ensiklopedia/Spider-Man
Spider-Man (bahasa Indonesia: Manusia Laba-laba), adalah pahlawan super fiktif dari Marvel Comics yang diciptakan oleh penulis Stan Lee dan artis Steve Ditko. Ia pertama muncul dalam Amazing Fantasy #15 (Agustus 1962). Ia telah menjadi salah satu pahlawan super yang paling terkenal di dunia.
Tobey Maguire, Aktor yang pertama kali memerankan sosok manusia laba-laba dari komik dan layar kaca ke layar lebar. Pria kelahiran 27 Juni 1975 tampil perdana dalam Spider-Man (2002)
Ketika komik yang menampilkan Spider-Man pertama kali muncul di awal 1960-an, para pembaca usia remaja langsung dapat terhubung ke peran identitas ganda sang superhero. Serial Spider-Man menceritakan Peter Parker, siswa SMA di balik identitas Spider-Man, seorang remaja yang di gambarkan masih labil dan penuh obsesi, korban bully dan di selimuti kesepian karena dalam kisah origin nya, Peter Parker adalah seorang yatim piatu." sehingga pembaca muda bisa terhubung.[1] Spider-Man di gambarkan sebagai superhero remaja yang mandiri, tidak seperti pahlawan remaja sebelumnya seperti Bucky dan Robin, Spider-Man tidak memiliki mentor superhero seperti Captain America dan Batman; dengan demikian dia harus belajar secara mandiri dan menyadari bahwa "seiring datang nya kekuatan besar, di sana juga ada tanggung jawab yang besar"– kata kata yang selalu tertulis di panel akhir setiap komik Spiderman yang selalu di kaitkan dengan sang paman Ben parker.
Spider-Man adalah salah satu superhero paling populer dan sukses secara komersial.[2] Sebagai karakter unggulan Marvel dan maskot perusahaan, ia telah muncul dalam bentuk yang tak terhitung jumlahnya dari media, termasuk beberapa serial televisi animasi dan live-action, sindikasi strip koran komik, dan dalam serangkaian film. Karakter ini pertama kali digambarkan dalam live action oleh Nicholas Hammond dalam film televisi Spider-Man pada tahun 1977. Dalam film, Spider-Man pertama kali diperankan oleh aktor Tobey Maguire (2002–2007) dan Andrew Garfield (2012–2014),[3] sementara Tom Holland memerankan karakter Peter Parker di Marvel Cinematic Universe, pertama kali muncul di Captain America: Civil War pada tahun 2016. Reeve Carney berperan sebagai Spider-Man di musikal broadway yang berjudul Spider-Man 2010: Turn Off the Dark.[4] Spider-Man telah diterima dengan baik sebagai superhero dalam buku komik dan sebagai salah satu karakter buku paling terkenal sepanjang masa bersama marvel Comics
Latar belakang
Nama asli Spider-Man adalah Peter Parker. Ia tinggal bersama paman dan bibinya di sebuah apartemen di Queens, Manhattan. Sejak kecil ia sudah menyukai tetangganya yang bernama Mary Jane Watson. Awal mula ia menjadi Spider-Man ialah ketika ia mengunjungi sebuah institut milik Norman Osborn. Sebuah laba-laba beradioaktif menggigitnya yang kemudian membuat Peter memiliki kekuatan laba-laba super. Dalam ceritanya Spider-Man (juga biasa disingkat "Spidey").
Pendukung karakter
Spider-Man memiliki banyak karakter pendukung yang diperkenalkan dalam komik. Setelah orang tuanya meninggal dunia, Peter Parker di asuh oleh bibinya, May Parker, dan pamannya, Ben Parker. Setelah Paman Ben dibunuh oleh seorang pencuri, Bibi May menjadi satu-satunya keluarga Peter.[5]
J. Jonah Jameson digambarkan sebagai penerbit Daily Bugle dan merupakan bos Peter Parker dan sebagai pengkritik keras Spider-Man, selalu mengatakan hal-hal negatif tentang sang superhero di surat kabar. Meskipun berperan sebagai editor penerbitan dan orang kepercayaan Jameson, editor Robbie Robertson selalu digambarkan sebagai pendukung Peter Parker dan Spider-Man.[6]
Eugene "Flash" Thompson biasanya digambarkan sebagai pembully dan pengganggu Parker saat SMA, namun dalam beberapa edisi komik lainnya ia menjadi teman Peter.[6] Sementara itu, Harry Osborn, putra Norman Osborn, paling sering dikenal sebagai sahabat Peter terkadang juga digambarkan sebagai musuh Peter dalam komik.[7]
interaksi romantis pertama Peter Parker dalam komik adalah ketika ia jatuh cinta pada, sesama siswa SMA Liz Allan,[6] namun wanita pertama yang di kencani Peter adalah Betty Brant,[8] sekretaris penerbit koran Daily Bugle J. Jonah Jameson. Setelah putus dengan Betty Brant, Parker akhirnya jatuh cinta pada rekan seperguruan tingginya Gwen Stacy,[7][9] putri Kepala departemen kepolisian kota new York George Stacy, yang mana keduanya Gwen dan ayahnya kemudian dibunuh oleh musuh Spider-Man.[10] Mary Jane Watson akhirnya menjadi teman terbaik Peter dan kemudian dinikahinya.[11] lalu ada juga Felicia Hardy, Black Cat, yang pernah menjadi pacar dan pasangan Spider-Man di beberapa edisi komik.[12]
Analisis : Analisis kajian gender dan pertimbangan ekologi dalam film dapat memberikan pemahaman lebih dalam tentang bagaimana filsafat gender dan kepedulian terhadap lingkungan dapat tercermin dalam naratif superhero.
Kesimpulan : Film Spider-Man menyoroti pentingnya tanggung jawab moral dan etika dalam penggunaan kekuatan. Karakter Peter Parker menghadapi berbagai dilema moral yang memerlukan pertimbangan filosofis mengenai tindakan yang benar dan keadilan. Aspek identitas ganda Peter Parker sebagai pribadi biasa dan Spider-Man sebagai pahlawan super menyajikan pertanyaan filosofis mengenai kebebasan individu dan bagaimana pilihan kita membentuk identitas kita.
Teori mimesis dalam Spider-Man dapat ditemukan dalam penggabungan elemen-elemen realitas manusiawi seperti pertemanan, cinta, dan tanggung jawab dengan elemen fiksi ilmiah. Penggunaan kekuatan super dan konflik superhero menyediakan cermin dari perjuangan dan pertumbuhan manusia yang dapat diidentifikasi oleh penonton. Dengan memanfaatkan elemen-elemen yang dikenali dan relevan dengan pengalaman manusia, film Spider-Man menciptakan keterlibatan emosional dan pengenalan penonton terhadap perjalanan dan pertempuran karakter utama.
Dalam Iron Man 1, penonton akan melihat perjuangan Tony untuk mempertahankan teknologi baju besinya dari orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Selain itu, film ini juga menampilkan hubungan Tony dengan Pepper Potts (Gwyneth Paltrow), sekretarisnya yang selalu setia mendampinginya, dan teman barunya, Jim Rhodes (Terrence Howard). Iron Man 1 adalah film yang sukses dan menjadi awal mula dari kesuksesan Marvel Cinematic Universe. Film ini menampilkan aksi laga yang memukau dan juga karakter Tony Stark yang kocak namun tetap memiliki keberanian dan kepahlawanan yang luar biasa.
Analisis : Film Iron Man menyoroti pertumbuhan moral karakter utama, Tony Stark, yang awalnya seorang industrialis yang tidak bertanggung jawab dan egois menjadi pahlawan super yang memiliki tanggung jawab moral terhadap dunia. Transformasi Tony Stark menjadi Iron Man dapat diinterpretasikan sebagai perubahan identitas yang memunculkan pertanyaan tentang kebebasan individu untuk membentuk dan mengubah diri mereka sendiri.
Kesimpulan : Kesimpulan dapat diambil bahwa film ini menggambarkan perjalanan karakter utama, Tony Stark, yang mengalami pertumbuhan moral dari seorang industrialis yang tidak bertanggung jawab menjadi pahlawan yang memiliki tanggung jawab terhadap keadaan dunia. Dengan melihat representasi karakter perempuan dalam film, kita dapat mengidentifikasi bagaimana film ini memperlakukan keseimbangan gender dan pertanyaan filsafat tentang pemberdayaan perempuan.
Teori mimesis dalam "Iron Man" dapat terlihat dalam penggabungan elemen-elemen teknologi canggih dengan konflik moral dan pertumbuhan pribadi. Film ini memanfaatkan elemen-elemen yang dikenali oleh penonton, seperti konflik etis, tanggung jawab sosial, dan perubahan karakter, untuk menciptakan keterlibatan emosional.
16. Link : https://www.fimela.com/entertainment/read/5324699/3-fakta-menarik-karakter-film-venom-dibintangi-tom-hardy-hingga-jadi-musuh-spiderman?page=4
Penggemar Marvel Komik ataupun film pasti sudah tidak asing dengan Venom. Salah satu karakter Marvel yang dianggap paling misterius dan tampak jahat. Namun dibalik itu banyak fakta menarik dari munculnya karakter ini dalam film Venom. Sebelum dijadikan sebagai film tahun 2018 karakter Venom memang sudah dimunculkan di komik Marvel yang memiliki interaksi dengan Spiderman. Berbeda dengan karakter Spiderman yang terkenal dengan sifat baik hatinya yang suka menolong, Venom ternyata dianggap kebalikannya padahal sisi misterius Venom saja yang membuat dirinya terlihat Jahat. Fakta pertama kemunculan karakter Venom ini bermula dari seorang laki-laki bernama Eddie Brock yang bekerja sebagai jurnalis. Dirinya sedang berusaha menemukan berbagai kejanggalan dari sebuah pembunuhan berantai, namun berujung dipecat. Eddie Brock inilah yang akan menjadi karakter Venom, hampir sama dengan Spiderman yang muncul dari karakter Peter yang tergigit oleh laba-laba khusus. Eddie Brock juga tidak sengaja berinteraksi dengan virus bernama symbiote alien. Interaksi antara Eddie dan virus ini bermula saat dirinya menyelidiki sebuah keanehan di perusahaan bernama Life Foundation yang memiliki virus terlarang ini. Eddie seketika berubah menjadi monster alien hitam dengan kekuatan super, awalnya sangat sulit Eddie yang menjadi Venom untuk mengontrol diri. Hingga akhirnya dia bisa menguasai dirinya dan melawan symbiote lain yang ternyata menjadi musuhnya. Karakter Eddie Brock atau Venom sendiri dibintangi aktor tampan Tom Hardy. Para penggemar memberikan banyak pujian untuk film ini terutama karakter utama yang diperankan Tom Hardy. Dirinya sendiri juga mengaku tertantang karena harus memerankan 2 karakter yaitu Venom monster alien misterius dan Eddie Brock seorang jurnalis. Bagi penggemar komik Marvel pastinya sudah tidak asing dengan sosok Spiderman dan Venom. Ternyata mereka terhubung, siapa sangka Venom dan Spiderman berasal dari inang yang sama hingga mereka menemukan rumah masing-masing yaitu Peter dan Eddie. Dalam film Spider-Man 3 sebenarnya Venom juga sudah di muncul sebagai musuh yang harus dihadapi. Saat itu Venom diperankan oleh Topher Grace, Venom yang memiliki kekuatan untuk mengeluarkan cairan kental hitam dan jaring-jaring.
Analisis : Karakter Venom, sebagai entitas alien, dapat dianalisis dari sudut pandang metafisika, mempertanyakan sifat eksistensi dan realitas dalam konteks keberadaan dua entitas yang bersatu dalam satu tubuh. Dalam konteks simbiosis antara manusia dan Venom, film ini dapat memberikan pertimbangan terhadap keseimbangan ekologi dan hubungan manusia dengan alam.
Kesimpulan : Film "Venom" menghadirkan tema dualitas dalam diri manusia, melalui hubungan antara Eddie Brock dan Venom. Ini menciptakan pertanyaan filsafat tentang pertentangan batin, moralitas, dan perjuangan internal. Melalui karakter Eddie Brock yang berubah menjadi Venom, film mengeksplorasi konsep identitas dan transformasi diri. Ini menciptakan pemikiran filosofis tentang bagaimana individu membentuk identitas mereka dan bagaimana transformasi dapat memengaruhi hakikat diri. Dalam hubungan antara Eddie dan Venom, terdapat konflik moral dan pertentangan antara kebaikan dan kejahatan. Pertanyaan filsafat muncul seputar apakah tindakan yang dianggap jahat dapat diakomodasi atau diubah menjadi kebaikan.
Teori mimesis dalam "Venom" dapat terlihat dalam penggabungan elemen-elemen fiksi ilmiah, seperti alien dan kekuatan super, dengan tema-tema yang lebih bersifat manusiawi seperti pertentangan internal dan hubungan antar-karakter. Film ini memanfaatkan konflik internal dan eksternal, serta pertumbuhan karakter, untuk menciptakan keterlibatan emosional yang dapat diidentifikasi oleh penonton.
17. Link : https://id.wikipedia.org/wiki/Ant-Man_(film)
Ant-Man adalah orang Amerika tahun 2015 film pahlawan super berdasarkan Marvel Comics karakter dengan nama yang sama: Scott Lang dan Hank Pym. Diproduksi oleh Marvel Studios dan didistribusikan oleh Walt Disney Studios Motion Pictures, dia film ke-12 dalam Marvel Cinematic Universe (MCU). Film ini disutradarai oleh Peyton Reed dari skenario oleh tim penulis Edgar Wright dan Joe Cornish, dan Adam McKay dan Paul Rudd. Ini dimulai Rudd sebagai Scott Lang / Ant-Man di samping Evangeline Lilly, Corey Stoll, Bobby Cannavale, Michael Peña, Tip "T.I." Harris, Anthony Mackie, Wood Harris, Judy Greer, Abby Ryder Fortson, David Dastmalchian, dan Michael Douglas sebagai Hank Pym. Dalam film tersebut, Lang harus membantu mempertahankan teknologi penyusutan Ant-Man Pym dan merencanakan perampokan dengan konsekuensi di seluruh dunia. Perkembangan dari Ant-Man dimulai pada April 2006 dengan mempekerjakan Wright untuk menyutradarai dan menulis bersama Cornish. Pada April 2011, Wright dan Cornish telah menyelesaikan tiga draf naskah dan rekaman percobaan pengambilan gambar Wright untuk film tersebut pada Juli 2012. Praproduksi dimulai pada Oktober 2013 setelah ditunda agar Wright dapat menyelesaikannya. The World's End. Casting dimulai pada Desember 2013, dengan mempekerjakan Rudd untuk berperan sebagai Lang. Pada Mei 2014, Wright keluar dari proyek dengan alasan perbedaan kreatif, meskipun dia masih menerima kredit skenario dan cerita dengan Cornish. Bulan berikutnya, Reed dibawa untuk menggantikan Wright, sementara McKay dipekerjakan untuk berkontribusi pada naskah bersama Rudd. Pembuatan film berlangsung antara Agustus dan Desember 2014 di San Francisco dan Metro Atlanta. Ant-Man mengadakan pemutaran perdana dunianya di Los Angeles pada 29 Juni 2015, dan dirilis di Amerika Serikat pada 17 Juli, sebagai film terakhir di Fase Dua dari MCU. Itu meraup lebih dari $ 519 juta di seluruh dunia dan mendapat ulasan positif dari para kritikus, yang umumnya menyambut taruhan film yang lebih kecil daripada film MCU lainnya, serta pemerannya. (khususnya Rudd, Peña, Lilly, dan Douglas), humor, dan efek visual. Dua sekuel telah dirilis: Ant-Man and the Wasp (2018) dan Ant-Man and the Wasp: Pada tahun 1989, ilmuwan Hank Pym mengundurkan diri dari S.H.I.E.L.D. setelah menemukan upaya mereka untuk meniru miliknya Ant-Man teknologi penyusutan. Percaya teknologi akan berbahaya jika direplikasi, Pym bersumpah untuk menyembunyikannya selama dia hidup. Di masa sekarang,[a] Putri terasing Pym, Hope van Dyne, dan mantan anak didik, Darren Cross, telah memaksanya keluar dari perusahaannya, Pym Technologies. Cross hampir menyempurnakan setelan menyusutnya sendiri, Yellowjacket, yang membuat Pym ngeri. Setelah dibebaskan dari penjara, pencuri yang bermaksud baik Scott Lang tinggal bersama teman satu sel lamanya, Luis. Lang mengunjungi putrinya Cassie unannounced and is chastised by his former wife Maggie dan tunangan detektif polisinya, Paxton, karena tidak memberikan tunjangan anak. Tidak dapat mempertahankan pekerjaan karena catatan kriminalnya, Lang setuju untuk bergabung dengan kru Luis dan melakukan perampokan. Lang masuk ke sebuah rumah dan membuka brankasnya, tetapi hanya menemukan apa yang dia yakini sebagai setelan sepeda motor tua, yang dia bawa pulang. Setelah mencoba setelan itu, Lang secara tidak sengaja mengecilkan dirinya menjadi seukuran serangga. Ketakutan dengan pengalaman itu, dia mengembalikan setelan itu ke rumah, tetapi ditangkap saat keluar. Pym, pemilik rumah, mengunjungi Lang di penjara dan menyelundupkan setelan itu ke dalam selnya untuk membantunya kabur. Pym, yang memanipulasi Lang melalui Luis yang tidak tahu apa-apa untuk mencuri setelan itu sebagai ujian, ingin Lang menjadi Manusia Semut baru untuk mencuri Yellowjacket dari Cross. Setelah memata-matai Cross setelah mengetahui niatnya, Hope dan Pym melatih Lang untuk bertarung dan mengendalikan semut. Sementara Hope memendam kebencian terhadap Pym tentang ibunya Janet kematian, dia mengungkapkan bahwa Janet, yang dikenal sebagai Wasp, menghilang menjadi subatomik Quantum Realm saat menonaktifkan Soviet rudal nuklir pada tahun 1987. Pym memperingatkan Lang bahwa dia bisa mengalami nasib yang sama jika dia mengesampingkan pengatur setelannya. Mereka mengirimnya untuk mencuri perangkat yang akan membantu pencurian mereka dari Avengers' headquarters, di mana dia bertarung sebentar Sam Wilson. Cross perfects the Yellowjacket and hosts an unveiling ceremony at Pym Technologies' headquarters. Lang, along with his crew and a swarm of flying ants, infiltrates the building during the event, sabotages the company's servers, Cross menyempurnakan Yellowjacket dan menyelenggarakan upacara pembukaan di kantor pusat Pym Technologies. Lang, bersama krunya dan segerombolan semut terbang, menyusup ke dalam gedung selama acara tersebut, menyabotase aset perusahaan. Hydra. Lang membebaskan diri dan dia serta Hope mengirim sebagian besar agen Hydra, meskipun salah satunya melarikan diri dengan sebotol partikel Cross dan Pym ditembak. Lang mengejar Cross, sementara bahan peledak meledak, meledakkan gedung saat Pym dan Hope melarikan diri. Cross memakai Yellowjacket dan menyerang Lang sebelum Lang ditangkap oleh Paxton. Cross menyandera Cassie untuk memancing Lang ke pertarungan lain. Lang mengesampingkan regulator dan menyusut ke ukuran subatomik untuk menembus setelan Cross dan menyabotasenya untuk menyusut tak terkendali, tampaknya membunuh Cross. Lang menghilang ke Alam Kuantum tetapi berhasil membalikkan efeknya dan kembali ke Alam Kuantum makroskopis dunia. Sebagai rasa terima kasih atas kepahlawanan Lang, Paxton melindungi Lang agar dia keluar dari penjara. Melihat Lang selamat dan kembali dari Quantum Realm, Pym bertanya-tanya apakah istrinya juga masih hidup. Belakangan, Lang bertemu dengan Luis, yang memberitahunya bahwa Wilson sedang mencarinya. Di sebuah mid-credits scene, Pym menunjukkan Hope setelan prototipe Wasp baru dan menawarkannya padanya. Dalam adegan pasca-kredit, Steve Rogers dan Wilson have Bucky Barnes dalam tahanan mereka. Tidak dapat menghubungi Tony Stark karena "the accords",[b] Wilson menyebutkan bahwa dia mengenal seseorang yang dapat membantu.
Analisis : Melalui karakter Scott Lang, film menyoroti konsep pilihan dan konsekuensi. Pilihan yang dibuat oleh karakter memiliki dampak besar pada dirinya sendiri dan orang-orang di sekitarnya, mengajukan pertanyaan filosofis tentang tanggung jawab dan moralitas. Film ini membawa pertanyaan filosofis tentang etika teknologi, terutama dalam konteks penggunaan teknologi untuk tujuan tertentu. Pemikiran ini dapat membuka diskusi tentang batas-batas etika dalam pengembangan teknologi canggih.
Kesimpulan : Film "Ant-Man" memberikan pemahaman tentang pentingnya relativitas dan perspektif. Kemampuan karakter untuk mengecil dan membesar menyoroti bahwa pandangan yang berbeda dapat membawa pemahaman yang lebih baik terhadap situasi. Cerita Scott Lang sebagai Ant-Man merangsang pemikiran mengenai identitas dan transformasi. Dalam perubahan fisik dan sosialnya, film ini menimbulkan pertanyaan filosofis tentang bagaimana perubahan dapat memengaruhi identitas seseorang. Konflik antara Ant-Man dan penjahat mengajukan pertanyaan moral tentang pertentangan antara kebaikan dan kejahatan. Ini dapat menggugah refleksi filsafat tentang sifat moralitas dan keputusan moral dalam situasi sulit.
Teori mimesis dalam "Ant-Man" dapat terlihat dalam penggunaan teknologi canggih dan konsep ilmiah yang disertakan dengan pengalaman manusiawi, seperti hubungan antarorang tua dan anak. Film ini mungkin memanfaatkan elemen-elemen yang dikenali oleh penonton untuk menciptakan keterlibatan emosional, sekaligus mengeksplorasi tema pertumbuhan pribadi dan tanggung jawab.
18. Link : https://review-filmku.blogspot.com/2014/09/guardians-of-galaxy.html
Film ini diadaptasi dari cerita serial komik berjudul sama terbitan Marvel Comics yang muncul pertama kali pada tahun 1969 dan dibuat oleh Arnold Drake dan Gene Colan. Di Indonesia super hero yang terangkum dalam Guardians Of The Galaxy ini kurang populer dibandingkan super hero lainnya seperti Iron Man, Captain America, Spiderman dll namun tidak dengan di Amerika. Pada pemutarannya di Amerika Serikat memperoleh pendapatan sebesar 262 juta dollar lebih dan memecahkan rekor sebagai yang terbesar di tahun 2014, padahal baru empat minggu beredar. Guardians Of The Galaxy terdiri dari lima sosok super hero dan uniknya super hero disini adalah berlatar belakang kriminal semua, berbeda dengan kebanyakan super hero lainnya yang berlatar belakang baik-baik saja. Peter Quill yang mempunyai sebutan Star Lord adalah manusia berdarah campuran dimana ayahnya adalah berasal dari planet lain dan ibunya adalah manusia bumi. Pekerjaannya sebagai pencuri benda-benda antik dan selanjutnya dijual kepada seorang kolektor. Gamora adalah gadis berkulit hijau yang berasal dari suku Zen Whoberi yang telah dimusnahkan oleh Thanos dan sekaligus mengadopsinya dan membesarkannya sebagai seorang pembunuh. Drax adalah seorang berbadan kekar yang penuh tato pada badannya dan keluarganya dibunuh oleh Ronan, kaki tangan Thanos. Dia bergabung dengan kelompok ini saat tinggal dipenjara. Groot adalah manusia tumbuhan yang berasal dari planet Taluhnia dan berpasangan dengan Rocket yang merupakan seekor rakun atau sejenis musang yang dapat berbicara dan cerdas serta pandai menggunakan senjata. Keduanya berprofesi sebagai pencuri. Kisah dimulai pada tahun 1988 saat Peter masih berusia anak-anak duduk sambil mendengarkan lagu dalam kaset berjudul Awesome Mix Vol 1 melalui walkman. Kakeknya memanggil masuk kamar karena ibunya sedang sekarat. Ibunya memberikan sebuah kado sebelum meninggal. Peter yang sedih akhirnya berlari keluar rumah dimana suasana gelap gulita. Tiba-tiba muncul pesawat UFO yang menculik Peter dan membawanya jauh dari bumi. Penculiknya adalah Yondu Udonta yang diutus oleh seseorang yang tak lain adalah ayah Peter. Namun bukannya menyerahkan Peter kepada ayahnya melainkan diasuhnya sendiri. Dua puluh enam tahun kemudian, Peter (Chris Pratt) sudah menjadi laki-laki dewasa dengan hobinya mendengarkan musik melalui walkman yang dibawanya pada saat diculik. Satu-satunya kaset lagu yang diputar berjudul Awesome Mix Vol 1 yang merupakan kesukaannya sejak kecil. Sekarang Peter bekerja mandiri dan berpisah dengan Yondu Udonta. Tugasnya kali ini adalah mencuri bola ajaib disuatu tempat untuk dijual pada seorang kolektor. Peter berhasil mengambil bola ajaib dari tempat penyimpanan namun ternyata ada orang-orang yang berminat juga pada bola ajaib tersebut. Orang-orang itu adalah anak buah Ronan yang mempunyai ambisi untuk menaklukkan seluruh dunia. Peter berhasil kabur dari sana dan menuju ke planet Xandar untuk menjualnya kepada sang kolektor. Peter berusaha ingin tahu manfaat dari bola ajaib itu dan menyebut nama Ronan. Begitu mendengar nama itu sang kolektor begitu ketakutan dan tidak mau menerima bola itu. Peterpun semakin penasaran dan diluar sudah ditunggu oleh Gamora (Zoe Saldana) yang ingin merebut bola tersebut. Perkelahian tak dapat dihindarkan. Muncul juga Groot manusia tumbuhan (disuarakan oleh Vin Diesel) dan Rocket seekor rakun (disuarakan oleh Bradley Cooper) yang ingin mengambil bola ajaib itu. Pertarungan di area publik tentu saja mengundang keramaian dan kehebohan sehingga datang polisi dan menangkap mereka semua. Keempatnya dikirim ke penjara ruang angkasa. Di dalam penjara Gamora bertemu dengan Drax (Dave Bautista) yang ingin membalas dendam atas kematian keluarganya yang dibunuh oleh Ronan yang merupakan kaki tangan Thanos. Gamora adalah anak angkat Thanos. Terjadi keributan diantara mereka berdua namun untunglah Peter dapat menengahinya sehingga terjadilah kesepakatan apabila bola ajaib dijual maka akan dibagi rata hanya Drax yang masih mengutamakan balas dendam. Dengan kecerdikan dan kepintaran Rocket maka mereka berhasil kabur dari penjara ruang angkasa dengan cara merusak sistim anti gravitasinya. Mereka menuju ke suatu tempat yang ditunjukkan oleh Gamora bahwa ada kolektor lain yang mau membeli bola ajaib itu. Selama menunggu sang kolektor maka mereka mabuk-mabukan di bar. Drax rupa-rupanya menghubungi Ronan dan memberitahukan keberadaannya ditempat itu. Ronan dan pasukannya datang maka Drax pun menantangnya berkelahi, sayangnya Drax kalah. Peter dan Gamora menemui sang kolektor dan sang kolektor menjelaskan bahwa bola ajaib itu adalah senjata yang dapat memusnahkan sebuah planet. Tak disangka anak buah sang kolektor memegang isi dari bola ajaib sehingga hancur terbakar dan menimbulkan ledakan di tempat itu. Peter dan Gamora berhasil menyelamatkan diri dan memasukkan isinya kembali ke dalam bola ajaib. Peter dan Gamora dikejar oleh pesawat anak buah Ronan termasuk Nebula yang merupakan saudara angkat Gamora. Gamora kalah dan lepas keluar angkasa sehingga membuatnya nyaris terbakar, untunglah Peter menyelamatkannya dengan memberikan masker khususnya. Peter berkorban untuk Gamora. Disaat yang sama datang Yondu menyelamatkan mereka berdua. Sayangnya bola ajaib berhasil diambil musuh. Yondu ingin membunuh Peter karena merasa dikhianati namun lagi-lagi Peter berhasil meyakinkannya sehingga tidak jadi. Groot, Rocket dan Drax ingin menolong dengan mendatangi pesawat Yondu. Namun Peter sudah berbicara lebih dulu. Peter memperingatkan Nova corp bahwa planet Xandar akan dihancurkan oleh Ronan sehingga dikirimlah pesawat-pesawat terbang untuk melawan pesawat Ronan yang besar. Drax, Groot dan Rocket bertugas menembak pesawat Ronan sampai berlubang. Gamora bertugas mematikan power dan bertarung dengan Nebula. Yondu menyerang pesawat anak buah Ronan. Pasukan pesawat Nova corp bergabung satu sama lain membentuk jaring raksasa untuk menahan pesawat Ronan yang diarahkan ke daratan planet Xandar. Pesawat Nova corp tidak berhasil menahan laju pesawat Ronan. Groot memanjangkan dahan-dahannya dan membentuk bola lingkaran yang melindungi Peter, Gamora, Drax dan Rocket didalamnya. Groot mengorbankan diri pada saat pesawat jatuh. Ronan akan menghantamkan palunya ke tanah namun Peter berjoget didepannya sehingga membuat Ronan bingung. Rocket menembak palu yang berisi batu ajaib sehingga batunya terlepas dan Peter berhasil menangkap dengan tangannya. Tubuh Peter mulai terbakar namun Gamora memegang tangan Peter sehingga beban terbagi menjadi dua, Drax menyusul memegang tangan bergandengan, dilanjutkan Rocket yang memegang tangan. Mereka selamat karena beban terbagi menjadi empat. Ronanpun dapat dikalahkan. Sesuai kesepakatan maka Peter memberikan bola ajaib kepada Yondu. Sekembalinya Yondu kedalam pesawat maka Yondu membuka bola ajaib itu dan ternyata isinya adalah boneka. Akhirnya Peter memberikan bola ajaib itu kepada kepolisian Nova corp untuk disimpan. Rocket memasang potongan tubuh Groot ke dalam pot dan ternyata tumbuh menjadi Groot junior. Merekapun sepakat untuk melanjutkan petualangan dengan Peter sebagai pemimpinnya. Karena kesuksesannya maka penulis menebak bahwa akan ada kelanjutannya untuk seri kedua mengingat diberikannya petunjuk tentang ayah dari Peter Quill. Penulis dapat menyimpulkan bahwa ayahnya adalah orang yang baik dan berasal dari planet lain yang kuno. Ada kemungkinan seri keduanya akan menceritakan tentang pencarian ayahnya. Film yang cukup menghibur dan dapat membuat rileks yang menonton apalagi melihat tingkah laku pemainnya yang lucu dan mampu mengundang tawa penonton. Unsur drama dibuat cukup menyentuh hati pemirsanya. Perkelahian dan pertarungan cukup seru dan menghibur ditambah lagi tembak-menembak dengan pesawat terbang yang cukup menegangkan. Visual ruang angkasa dan planet-planet nya cukup mengesankan Permainan Chris Pratt cukup cemerlang yang mampu menunjukkan sosok yang serius dan juga dapat berlaku jenaka. Zoe Saldana bermain dengan bagus dan mampu berkelahi dengan baik. Dave Bautista juga dapat memerankan sosoknya yang berotot dan perkasa dengan baik. Pengisi suara Vin Diesel dan Bradley Cooper juga mampu menghidupkan karakter yang dimainkannya dan menjiwai personifikasinya. Walaupun Vin Diesel hanya berkata I am Groot berulang-ulang dan sekali We are Groot selama dalam film tidak membuatnya monoton. Lagu-lagu yang ada dalam film ini cukup membuat penonton terlarut dalam iringan musik yang dapat membuat bergoyang sedikit-sedikit. Lagu-lagu era 70an atau 80an cukup enak didengar di masa sekarang ini. Lagu yang berjudul Hooked On a Feeling dari Blue Swede sampai lagu berjudul I Want You Back dari Jackson 5 menghiasi film ini. Tak heran gara-gara film ini maka album Awesome Mix Vol.1 mampu bertengger paling atas di Billboard chart. Hal ini menunjukkan penonton memang menyukai lagu-lagunya.
Analisis : Tim Guardians, yang terdiri dari individu-individu yang awalnya berbeda dan terasing, menggugah pemikiran tentang keterhubungan manusia dan pembentukan keluarga. Ini menciptakan pertanyaan filsafat tentang bagaimana hubungan manusia dapat tumbuh melalui pengalaman bersama dan pembentukan ikatan yang kuat. Karakter Star-Lord, yang awalnya mencari keuntungan pribadi, merangsang pemikiran filosofis tentang pencarian identitas dan jati diri. Bagaimana pengalaman hidup dan hubungan dengan orang lain dapat membentuk siapa kita sebenarnya?
Beberapa karakter mencari makna dalam kehidupan mereka, terutama di tengah-tengah petualangan luar biasa. Ini memunculkan pertanyaan filsafat tentang pencarian makna, tujuan hidup, dan bagaimana kita menemukan arti dalam pengalaman kita.
Kesimpulan : Film ini menyoroti pentingnya keterhubungan manusia dan pembentukan keluarga, bahkan di antara individu yang awalnya berbeda. Ini menciptakan pertanyaan filsafat tentang bagaimana hubungan interpersonal dapat membentuk identitas dan memberikan arti dalam kehidupan. Karakter utama, Star-Lord, mengalami pencarian jati diri dan pertumbuhan pribadi melalui perjalanan film. Ini menggugah pemikiran filosofis tentang bagaimana pengalaman hidup dan hubungan dapat mempengaruhi perkembangan dan pemahaman diri seseorang. Karakter utama, Star-Lord, mengalami pencarian jati diri dan pertumbuhan pribadi melalui perjalanan film. Ini menggugah pemikiran filosofis tentang bagaimana pengalaman hidup dan hubungan dapat mempengaruhi perkembangan dan pemahaman diri seseorang. Penggunaan musik sebagai elemen naratif dan ekspresi emosi menciptakan ruang untuk pemikiran filosofis tentang peran seni dalam mengkomunikasikan perasaan, menciptakan kenangan, dan menyampaikan pesan yang mendalam.
teori mimesis tercermin melalui representasi tim pahlawan luar biasa yang berasal dari latar belakang yang berbeda. Proses mimesis ini melibatkan penggambaran dinamika kelompok, konflik, dan pertumbuhan karakter yang mencerminkan atau mereplikasi aspek-aspek tertentu dari kehidupan manusia. teori mimesis dalam "Guardians of the Galaxy" dapat terlihat dalam penggabungan elemen-elemen fiksi ilmiah dan fantastis dengan hubungan manusiawi, pertumbuhan karakter, dan tema keluarga yang terpencar. Film ini memanfaatkan karakter-karakter yang unik dan kompleks untuk menciptakan keterlibatan penonton melalui perjalanan emosional dan transformasi mereka.
19. Link : https://dewey.petra.ac.id/repository/jiunkpe/jiunkpe/s1/ikom/2016/jiunkpe-is-s1-2016-51412001-37390-film-chapter4.pdf
“The Avengers” adalah film yang bertemakan superhero yang ditayangkan pertama kali tahun 2012. Film ini diproduksi oleh Marvel Studios dan didistribusikan oleh Walt Disney Studios Motion Pictures. Karakter dalam film ini diangkat berdasarkan karakter tokoh superhero milik Marvel Comics. Film ini merupakan film pertama yang mengabungkan tokoh-tokoh karakter superhero menjadi satu. Film yang di sutradarai Joss Whedon ini berhasil memenangkan 33 penghargaan dari 77 nominasi. Selain itu “The Avengers” juga menduduki posisi 226 film dengan rating tertinggi sepanjang masa (IMDb, 2012). “The Avengers” merupakan film yang menceritakan “earth’s mightiest superhero” yang menyelematkan bumi dari serangan Loki dari planet Asgard. Film ini dipenuhi oleh aktor dan aktris terkenal yang memerankan karakternya. Mereka adalah Robert Downey jr sebagai Iron Man, Chris Evans sebagai Captain America, Mark Ruffalo sebagai Hulk, Chris Hemsworth sebagai Thor. Lalu Scarlett Johansson sebagai Black Widow, Jeremy Renner sebagai Hawkeye, Tom Hidlleston sebagai Loki, dan Samuel L.Jackson sebagai Nick Fury, director of The Strategic Homeland Intervention, Enforcement and Logistics Division (S.H.I.E.L.D) . Cerita film ini dimulai ketika Loki bertemu dengan Other, sang pemimpin pasukan Chitauri. Other sangat terobsesi dengan kekuatan dari sebuah kristal berkekuatan gaib bernama Tesseract. Sedangkan Loki adalah seorang tokoh yang dipenuhi hasrat untuk menjadi penguasa. Akhirnya mereka merencanakan sebuah barter antara kristal Tesseract dengan hak memimpin pasukan Chitauri. Jika Loki bisa memberikan kristal tesseract kepada Other maka Other akan memberikan hak untuk memimpin pasukan Chitauri untuk menundukan bumi kepada Loki. Loki kemudian membuka sebuah lubang cacing dan datang kebumi untuk mencuri kristal tersebut dari tangan S.H.I.E.L.D. Loki pun sampai ke bumi dan mendarat tepat di tempat S.H.I.E.L.D melakukan penelitian terhadap kristal tesseract. Tanpa susah payah Loki menaklukan berbagai sistem keamanan dan para pasukan pengaman. Hal itu karena Asgardian memang memiliki kemampuan yang jauh lebih hebat dibanding manusia biasa. Ditambah lagi Loki dibekali sebuah scepter ajaib yang bisa mengendalikan seseorang hanya dengan menyentuhkan ujung scepter nya di dada orang tersebut. Akhirnya, Loki berhasil mencuri kristal tersebut dari tangan S.H.I.E.L.D, namun ia sadar jika ia tidak bisa memaksimalkan kristal tesseract tanpa bantuan para ahli. Maka dengan scepter nya ia mempengaruhi dua orang andalan S.H.I.E.L.D yaitu dr Eric Selvig dan Hawkeye (Clint Barton). Mengetahui musuh yang dihadapinya adalah seorang dari dunia lain, Nick Fury selaku director dari S.H.I.E.L.D mencoba mengaktifkan kembali program The Avengers. Awalnya ide Nick Fury ini ditentang oleh dewan penasehat S.H.I.E.L.D namun akhirnya Nick Fury berhasil meyakinkan mereka. Akhirnya Nick pun memanggil kembali para superhero yang terpencar di berbagai penjuru dunia dan menjadikan mereka “The Avengers”. “The Avengers” terdiri dari Captain Americe, Iron Man, Thor, Black Widow, Hulk, dan Hawkeye. Nick Fury pun menyuruh para bawahan nya untuk membawa para superhero ke Helicarrier, markas besar baru milik S.H.I.E.L.D. Pada awalnya Nick Fury sangat kesulitan untuk menyatukan ego para superhero ini, bahkan sempat terjadi bentrok antar superhero satu dengan yang lain. Namun berkat jiwa kepemimpinan Nick Fury yang kuat ia berhasil mempersatukan mereka. Hasilnya mereka bisa menangkap Loki saat ia mencuri komponen untuk menyempurnakan tesseract di Jerman. Namun tenyata Loki lebih licik dari yang diduga oleh Nick Fury, ia sengaja membiarkan diri ditangkap agar bisa menyerang “The Avengers” dari dalam. Ditambah lagi, para “The Avengers” menemukan fakta bahwa Nick Fury ternyata memiliki tujuan khusus dengan kristal tesseract. Nick ingin membuat senjata pemusnah massal dengan bahan dasar limitless power yang dimilik kristal tesseract. Tentu saja para “The Avengers” menentang hal ini. Ditengah perpecahan yang sedang terjadi, Loki dengan cerdik memainkan rencana nya. Loki berhasil membuat Bruce Banner mengamuk dan berubah menjadi Hulk. Bukan hanya itu, Loki pun secara langsung melakukan penyerangan ke dalam pusat komando Helicarrier. Nick Fury serta seluruh awak kapal pun panik dan kesulitan menandingi kekuatan Loki. Nick beserta awak kapalnya hanya bisa melakukan tembakan perlindungan, Loki pun dengan leluasi mengobrak abrik master control Helicarrier. Sedangkan diluar sana Hulk sedang mengamuk. Tak ada yang bisa menandingi kekuatan Hulk, akibat nya markas 46 Universitas Kristen Petra besar The Avengers sekaligus S.H.I.E.L.D rusak parah dan seluruh anggota The Avengers tercerai berai. Loki pun meloloskan diri dan rencana nya berjalan dengan sukses. Akhirnya Loki dengan bantuan dr Selvig berhasil menyempurnakan kristal tesseract dan membuka lubang cacing raksasa. Terbukanya lubang cacing raksasa membuat masuknya pasukan Chitauri ke bumi. Ribuan pasukan Chitauri pun masuk ke bumi tanpa terbendung dan menciptakan kehancuran luar biasa di kota New York. Namun munculnya pasukan Chitauri juga membuat para superhero sadar akan ancaman nyata yang ada. Dan jika mereka tidak bersatu maka kehancuran bumi tinggal menunggu waktu. Satu persatu anggota The Avengers pun sadar dan kembali bersatu. Bersama sama mereka melawan pasukan Chitauri dan Loki. Pada akhirnya pasukan The Avengers berhasil mengalahkan Loki dan pasukan Chitauri, serta menutup akses masuk pasukan Chitauri yaitu lubang cacing. Pasukan The Avengers pun berhasil menyelamatkan bumi dan di elu-elu kan seluruh masyarakat.
Analisis : Cerita Avengers menekankan pentingnya keterhubungan manusia dan kerjasama untuk menghadapi ancaman besar. Ini memunculkan pertanyaan filsafat tentang bagaimana manusia berinteraksi satu sama lain dan bagaimana kolaborasi dapat menghasilkan hasil yang lebih besar daripada usaha individu.
Konflik Avengers dengan penjahat super-powered membawa pertanyaan filsafat tentang pertarungan abadi antara kebaikan dan kejahatan. Film ini memperdebatkan konsep moralitas dan etika dalam memerangi ancaman global.
Penggunaan teknologi canggih oleh Avengers membawa pertimbangan filosofis tentang etika teknologi. Bagaimana teknologi yang canggih seharusnya digunakan dan sejauh mana kita harus mempercayakan teknologi dalam mencapai tujuan kita?
Setiap tindakan yang diambil oleh Avengers memiliki konsekuensi. Pertanyaan filsafat tentang tanggung jawab moral dan bagaimana mengelola konsekuensi dari tindakan individu muncul dalam naratif film ini.
Kesimpulan : Avengers menunjukkan bahwa kekuatan sejati dapat muncul dari kolaborasi dan keterhubungan manusia. Ini menciptakan pertanyaan filsafat tentang bagaimana individu dapat mencapai lebih banyak bersama-sama daripada yang dapat mereka lakukan sendiri.
Avengers, sebagai tim yang terdiri dari individu dengan kekuatan dan latar belakang yang berbeda, merangsang pemikiran tentang nilai diversitas dan keadilan. Ini membawa pertanyaan filosofis tentang kesetaraan dan penghargaan terhadap perbedaan.
Penggunaan teknologi canggih dalam film mengangkat isu etika teknologi. Pertimbangan tentang bagaimana teknologi dapat memberdayakan atau merugikan manusia dan bagaimana etika harus memandu perkembangannya menjadi perhatian filosofis.
teori mimesis tercermin melalui representasi tim pahlawan super yang berasal dari latar belakang dan kepribadian yang berbeda-beda. Proses mimesis ini melibatkan penggambaran dinamika antaranggota tim, konflik, dan pertumbuhan karakter yang mencerminkan atau mereplikasi aspek-aspek tertentu dari kehidupan manusia. teori mimesis dalam Avengers dapat terlihat dalam penggabungan elemen-elemen fiksi ilmiah dengan emosi dan hubungan manusiawi. Penggunaan konflik internal, pertemanan, dan pengorbanan menciptakan lapisan emosional yang dapat diidentifikasi oleh penonton, bahkan dalam konteks aksi superhero yang fantastis.
20. Link : https://bacaterus.com/review-film-thor-1/
Dikisahkan bahwa alam semesta terdiri dari 9 dunia, dan seluruh keseimbangan tersebut diatur di sebuah dunia bernama Asgard. Di tahun 965 M, Odin yang merupakan Raja dari Asgard melawan pasukan Frost Giants dari Jotunheim yang dipimpin Laufey yang berambisi untuk menaklukan 9 dunia. Odin pun berhasil memenangkan peperangan dan merebut Casket of Ancient Winters. Di masa kini, Thor, putra Odin akan naik tahta menjadi Raja Asgard. Namun penobatannya terhenti saat Frost Giants menyusup ke Asgard dan mengambil kotak Casket of Ancient Winters tersebut. Odin pun memerintahkan Thor untuk kembali mengambil kotak tersebut ke Jotunheim. Ia ditemani sang adik, Loki, dan teman-temannya, Sif, Volstagg, Fandral, dan Hogun. Namun Thor melakukan kesalahan sehingga membuat Odin harus turun tangan untuk menyelamatkan orang-orang Asgardian. Akibat kesombongan Thor, Odin menghukumnya ke bumi dan menghilangkan kekuatan dewanya. Odin pun mengutuk palu Thor, Mjolnir, agar hanya bisa diangkat saat Thor layak menggunakannya. Thor terjatuh di New Mexico. Ia ditemukan oleh tim astrofisikawan, Jane Foster, beserta asistennya Darcy Lewis dan mentor Erik Selvig. Sementara Mjolnir jatuh terpisah dan diamankan oleh S.H.I.E.L.D. Seiring dengan Thor dan Jane yang saling jatuh cinta, Thor pun menemukan lokasi Mjolnir dan mencoba mencurinya dari fasilitas S.H.I.E.L.D. Saat menemukan Mjolnir, rupanya Thor tak bisa mengangkatnya. Ia pun ditahan oleh S.H.I.E.L.D, namun dibebaskan atas bantuan Erik Selvig. Sementara di Asgard, Loki mengetahui rahasia bahwa ia sebenarnya adalah anak kandung Laufey yang diselamatkan oleh Odin dan dibawa ke Asgard pada peperangan yang lalu. Saat Odin sekarat dalam “Odinsleep”, Loki berusaha mencuri tahta Asgard dan bersekongkol dengan Laufey untuk membunuh Odin serta mengambil kotak kekuatannya. Teman-teman Thor yang mengetahui rencana Loki kemudian meyakinkan penjaga gerbang Bifrost, Heimdall agar mau membuka portal dimensi agar mereka bisa turun ke bumi. Keempat teman Thor itu pun turun ke bumi untuk mencari Thor. Namun Loki yang mengetahui rencana itu kemudian mengirim robot Destroyer untuk mengejar mereka dan membunuh Thor. Saat empat temannya menemukan Thor, robot Destroyer menyerang mereka. Kekacauan pun terjadi di bumi, sementara Thor dan keempat temannya nyaris terbunuh. emi menyelamatkan bumi dan teman-temannya, Thor menawarkan dirinya sebagai pengganti. Ketulusan dan pengorbanan itu rupanya membuat Thor kembali layak untuk mengangkat Mjolnir. Palu Mjolnir pun kembali pada Thor dan ia bisa mengalahkan Destroyer dengan kekuatannya. Setelah itu, Thor berpamitan pada Jane Foster untuk menyelesaikan urusannya di Asgard. Di Asgard, Loki rupanya memiliki rencana lain untuk mengkhianati Laufey. Ia memanfaatkan Laufey untuk menghancurkan Jotunheim dengan Jembatan Bifrost agar Odin menganggapnya layak menjadi Raja Asgard. Namun Thor datang dan menggagalkan rencana Loki. Saat Odin terbangun, Loki memilih untuk menjatuhkan dirinya pada jurang yang tercipta setelah runtuhnya jembatan Bifrost. Setelah hilangnya Loki, Odin hendak memberikan tahta Asgard pada Thor. Namun Thor menolak dan mengaku bahwa ia belum siap untuk menjadi raja. Sementara di Bumi, Jane Foster terus mencari cara membuka portal menuju Asgard. Tak banyak yang tahu, Loki sebenarnya masih hidup dan mengawasi mereka. Dalam mitologi Nordik, tokoh Thor merupakan sosok Dewa Petir yang memiliki sebutan si janggut berambut merah. Ia merupakan putra Odin yang juga memiliki senjata berupa palu bernama Mjolnir yang konon bisa membuat petir. Kisah mengenai Thor sang dewa petir ini terus diwariskan dari generasi ke generasi hingga menjadi sebuah legenda. Pada versi Marvel Cinematic Universe, karakter Thor dan karakter-karakter lainnya yang berhubungan dengan Kerajaan Asgard pun diciptakan sesuai dengan kisah legenda mereka. Namun, Thor pada versi Marvel terasa lebih modern karena ia juga dikisahkan sebagai superhero yang akan bergabung dengan the Avengers untuk menyelamatkan bumi. Aktor Chris Hemsworth yang memerankan karakter Thor juga memerankan perannya dengan baik. Ia tampil sebagai sosok Thor yang gagah, namun juga terkadang cukup humoris dengan komedi-komedi khas Marvel. Kini, sosok Thor versi Chris Hemsworth pun tak kalah ikoniknya dengan sosok Thor dalam legenda mitologi.
Analisis : Kisah Thor melibatkan perjalanan karakter dari seorang pangeran yang kurang bertanggung jawab menjadi seorang pemimpin yang bijaksana. Hal ini menggugah pertanyaan filsafat tentang hubungan antara kekuasaan dan tanggung jawab, serta bagaimana seseorang harus menggunakan kekuasaan mereka. Dalam konteks mitologi Norse, konsep takdir dan kebebasan muncul. Ini membawa pertanyaan filsafat tentang sejauh mana manusia dapat memengaruhi takdir mereka sendiri dan apakah kebebasan mutlak dapat dicapai. Tema alam dan elemen ekosistem dalam cerita Thor menciptakan ruang untuk pemikiran filosofis tentang keseimbangan alam dan keterhubungan semua makhluk hidup.
Kesimpulan : Cerita Thor membawa kita pada perjalanan karakter yang mencakup pertumbuhan pribadi. Ini menimbulkan pertanyaan filsafat tentang bagaimana pengalaman, tantangan, dan perubahan dapat membentuk karakter seseorang. Kehadiran dewa dan kekuatan super dalam cerita menciptakan pemikiran filosofis tentang hubungan antara kekuasaan dan tanggung jawab. Bagaimana seseorang harus menggunakan kekuatan mereka dan apakah kekuasaan membawa tanggung jawab moral. Tema metafisika dan kosmologi dalam film ini membuka ruang untuk pertanyaan-pertanyaan filosofis tentang hakikat eksistensi, keberadaan, dan struktur alam semesta.
Teori mimesis dalam "Thor" dapat terlihat dalam penggabungan elemen-elemen mitologi Norse dengan tema pertumbuhan pribadi, eksil, dan penerimaan tanggung jawab. Film ini memanfaatkan konflik internal dan eksternal untuk menciptakan keterlibatan emosional yang dapat diidentifikasi oleh penonton.
21. Link : https://lsfdiscourse.org/the-batman-dari-pencarian-jati-diri-hingga-reaksi-atas-kemelut-politik-yang-memuakkan/
Pada Maret 2022 ini, DC Comic merilis sebuah film re-boot, The Batman yang diadopsi dari semesta dan karakter Batman. Tentu saja karena film ini notabene adalah sebuah reka ulang maka plot dan pemeran yang ada di dalamnya berbeda dengan film Batman besutan Christoper Nolan yang pernah hits pada zamannya. Film yang disutradarai oleh Matt Reeves ini menghadirkan Robert Pattinson (pemeran film Twillight yang menjadi inspirasi Ganteng-Ganteng Serigala) sebagai Batman yang akan berlaga sengit dengan salah satu villain berbahaya dari semesta Batman yakni Paul Dano sebagai The Riddler.
Saya tidak ingin jauh-jauh berbicara soal prestise atau perbandingan dari film-film Batman yang pernah diciptakan, tidak juga dengan akting para pemain atau sinematik yang ditawarkan. Bagi saya sendiri itu semua sudah cukup membuat saya terhibur dan setidaknya memberikan saya—yang awam mengenai semesta manusia super DC ini—gambaran kecil mengenai tokoh Batman itu sendiri. Namun ada hal yang menarik untuk saya bahas dan diskusikan di sini yakni bagaimana cerita dari The Batman ini bisa kita tarik ke dalam pergumulan kehidupan kita sehari-hari sebagai suatu ibrah atau pelajaran.
Si pembalas dendam dan ia yang tersakiti
Bruce Wayne memasuki tahun keduanya menjadi seorang Batman yang semalaman penuh memantau dan menuntaskan tindak kejahatan yang terjadi di kota metropolitan Gotham. Kota yang digambarkan dengan sangat noir, hitam, kelam, tetapi walaupun begitu tampak juga hidup walau dipenuhi dinamika yang terjadi di dalamnya. Dalam situasi krisis akan kemiskinan dan kriminalitas itu Batman hadir sebagai penindak kejahatan yang didasari atas ‘luka’ yang ia terima di kota yang membesarkannya itu. “Vegeance.” Ungkapnya secara terang-terangan, suatu ungkapan yang menyiratkan rasa balas dendam akan kematian kedua orang tuanya itu.
Situasi di Gotham makin memanas kala itu, ajang perhelatan pergantian wali kota baru menjadi sebabnya. Situasi yang memanas ini menjadi ajang polarisasi secara radikal, berbagai elemen berhelat mengadu nasib dan kepentingannya; sementara itu, banyak nyawa dan pasang mata menjadi taruhannya. Beberapa orang tentu muak melihat keadaan yang sedemikian rupa, hingga semua itu meletus menjadi suatu kabar yang tesiar di penjuru kota: salah satu calon wali kota Gotham, Don Mitchell Jr, dikabarkan dibunuh mengenaskan dengan jempol terpotong dan juga muka yang dipenuhi oleh selotip bertuliskan: “NO MORE LIES!”. Pembunuhan ini tidak berhenti sampai di sana, selang tak berapa lama, beberapa pejabat Gotham yang korup ditemukan terbunuh dengan pola-pola yang sama—begitu mengenaskan dan sarat akan teka-teki yang mesti dipecahkan.
Di samping itu semua, Batman pun ikut terlibat dalam menyelesaikan kasus ini. Namun, semakin ia pecahkan teka-tekinya semakin dalam semakin ia tahu dan mengerti bahwa semua ini adalah ledakan kemarahan atas iklim perpolitikan Gotham yang penuh kemunafikan dan juga korup. Pada rangkaian pembunuhan beruntun ini sang pelaku pun lambat laun mulai menampakkan dirinya, ia adalah The Riddler yang menyusun setiap pembunuhan atas pejabat korup ini serta meninggalkan jejak kepada Batman agar mengikuti alur rencananya.
The Riddler dibesarkan di panti asuhan yang didanai oleh keluarga Wayne, namun setelah meninggalnya Wayne panti asuhan ini harus terbengkalai yang mengakibatkan kehidupan di dalamnya ikut meredup seiring waktu. Namun, Riddle melihat bahwa perhatian publik hanya mengarah pada anak Thomas Wayne yakni Bruce Wayne si Batman itu sendiri. Publik tak pernah membuka mata sama sekali terhadap kengerian anak-anak yatim piatu yang terlantar tersebut, mereka lebih tertarik menyoroti kesedihan seorang anak yatim piatu yang diberkahi warisan keluarga yang sangat banyak. Terlebih dana yang seharusnya tetap mengalir untuk mendanai program pembaruan Gotham—seperti panti asuhan—dikorup oleh pejabat-pejabat kota yang sangat rakus dan serakah, ia pun berencana membalaskan dendamnya itu. The Riddle melihat suatu ketimpangan sosial, melihat suatu institusi sosial yang sudah tak dipercayai lagi, maka dari itu ia percaya ia mesti bertindak sendiri untuk melakukan perubahan. The Riddle pun melancarkan aksi-aksinya, percaya atau tidak ia banyak terinspirasi dari sikap heroik La Vegeance, Batman.
Setelah berbagai intrik dan laga dipertontonkan, kepingan-kepingan puzzle pun mulai tersusun. Teka-teki yang berusaha dimainkan oleh The Riddle lambat laun mulai terungkap dan berjalan sesuai dengan rencananya, Batman pun secara tidak sadar telah banyak membantu Riddle untuk mengeksekusi ambisinya itu. Semuanya menjuru pada satu orang yang dipanggil sebagai Rata Alada (Tikus Bersayap). Ia adalah seseorang yang sangat berpengaruh di Gotham, di tangannya berbagai ekses-ekses kehidupan Gotham dikendalikan. Ia bukan seseorang dengan kekuatan super dan magis, ia adalah pengusaha dan mafia yang menguasai seluruh kota. Ia menjalankan bisnis haram, mengatur perputaran uang, mencucinya, lalu melanggengkan kekuasaannya yang korup itu dengan cara apapun bahkan harus mengorbankan warga Gotham sekalipun.
Dari pembalasan menuju pembebasan
Seiring terungkapnya teka-teki pembunuhan tersebut, kita melihat para karakter mulai menemukan pendewasaan dirinya sendiri. Seiring dengan konflik yang mereka alami, krisis yang mereka hadapi, mereka menemukan sesuatu yang lain yang melampaui segala permasalahan permasalahan yang mereka tangani: yakni, jati diri. Atas semua proses yang mereka lakukan, atas apa yang telah mereka korbankan, sebenarnya apa yang selama ini mereka perjuangkan? Bruce mengidentifikasi dirinya sebagai seseorang yang akan membalaskan dendam luka Gotham, namun lambat laun ia mulai sadar bahwasanya warga Gotham lebih dari apapun hanya membutuhkan harapan akan masa depan yang lebih cerah. Di bawah ketakutan akan balas dendam, alih-alih menciptakan suasana yang dipenuhi dengan harapan, hanyalah akan memberikan warga Gotham serangkaian ketakutan serta siklus kekerasan yang baru atas nama dunia yang lebih adil.
Lambat laun Batman mulai meluruskan persepsinya, pertanyaannya tentang apakah ia sudah berdampak bagi kota itu telah terjawab tuntas, namun tentunya dengan cara yang tak pernah dia kehendaki. Ia telah menginspirasi serangkaian pembunuhan dan perilaku anarkis orang-orang yang sudah muak akan keadaan Gotham dan itu semua atas nama, “Vegeance.”Di sini Batman mulai belajar menyembuhkan lukanya pada kota tersebut, mulai beralih dari simbol pembalasan menjadi simbol harapan akan pembebasan Gotham dari kemelut yang ada.
Menurut saya, Batman luput menganalisa masalah yang terjadi di Gotham secara utuh, permasalahan yang dihadapi oleh warga Gotham bukan masalah kultural semata, tetapi lebih dari itu ada permasalahan struktural yang terjadi di dalamnya. Ini bukan hanya mengenai seseorang tiba-tiba melakukan kejahatan begitu saja, namun ada relasi kuasa yang menyebabkan kemiskinan dan kriminalitas meningkat sangat tinggi. Mungkin Riddle cermat menangkap hal yang luput itu karena pengalamannya traumatisnya saat di panti asuhan yang didanai oleh perusahaan Wayne, krisis tiba-tiba terjadi saat struktur tersebut terganggu dan pilihan Riddle untuk membalas dendam adalah dengan membunuh aktor-aktor yang menjadi penyebab krisis tersebut.
Sedikit banyak saya bersimpati akan apa yang Riddle lakukan, bukan karena ia telah membunuh para despot dan korup itu, tapi bagaimana ia telah mengobrak-abrik sistem yang telah mapan tersebut dan membongkar kedok-kedok yang selama ini bersembunyi di balik lencana dan jabatan-jabatan. Tanpanya tentu Batman dan kita semua tidak akan tahu siapa yang mengatur seisi kota itu dengan tangan tak terlihatnya, sama seperti di negeri nun jauh di sana di mana terdapat seorang Presiden yang bekerja bagaikan boneka saja. Di sinilah menariknya, kita bisa melihat bagaimana negara dan mafia (atau para pebisnis) kawin dengan suka-ria, menjelma sebagai oligarki yang busuk dan kotor.
Tentunya perlu kita pertanyakan, sejauh mana aksi Riddle tersebut akan berhasil dalam mengubah kondisi Gotham, karena biar bagaimanapun hanya dengan membunuh aktor-aktor jahat tersebut apakah akan membereskan segala permasalahan yang ada. Bagi saya sendiri itu cukup untuk memperlihatkan bagaimana kejahatan yang tak terlihat di balik negara neolib beserta segala institusi yang ada di belakang, tetapi belum cukup untuk mengubah sendi-sendi kehidupan Gotham secara radikal. Saya cenderung setuju dengan impian Catwoman di film Batman garapan Nolan, ia berekspektasi akan terjadi gelombang besar pemberontakan dari masyarakat bawah yang terdampak untuk mengubah sendi-sendi kehidupannya. Namun, bukan berarti kerusuhan yang tanpa makna dan tak jelas terukur arahnya, tetapi suatu aksi massa yang terorganisir. Seperti yang dikatakan oleh Tan Malaka: “Aksi Massa berasal dari orang banyak untuk memenuhi kehendak ekonomi dan politik mereka,”
Jika melihat perubahan-perubahan radikal yang terjadi selama sepanjang kehidupan manusia, revolusi selalu menuntut pengorbanan darah yang banyak. Memang beberapa hal mesti kita korbankan, namun pertanyaannya adalah sejauh apa cara-cara itu efektif? Sejauh apa rencana-rencana The Riddle sebagai pembaharuan yang nyata itu akan berhasil dan sesuai target? Begitu juga sebaliknya, apakah dengan adanya Batman sebagai simbol suatu perubahan dan pencerahan akankah juga berdampak pada perubahan yang lebih nyata? Kadang kita hanya bisa bertaruh dalam hidup ini.
Begitu juga Batman dan The Riddler.
Analisis : Batman sering kali memerankan peran sentral dalam pertarungan antara kebaikan dan kejahatan. Ini menggugah pertanyaan filosofis tentang hakikat kebaikan dan apakah kebaikan dapat didefinisikan secara objektif. Bruce Wayne hidup dalam dualitas sebagai miliarder playboy di siang hari dan penegak hukum yang tidak kenal takut di malam hari. Ini menciptakan refleksi filosofis tentang identitas ganda dan pertanyaan apakah orang dapat memiliki kebenaran identitas yang tunggal. Batman, meskipun manusia tanpa kekuatan super, seringkali terlibat dalam pertempuran melawan penjahat super-powered. Ini memunculkan pertanyaan filsafat tentang kemampuan manusia untuk melampaui keterbatasannya dan mengatasi tantangan yang tampaknya tidak mungkin.
Kesimpulan : Batman, dengan identitas ganda Bruce Wayne, menciptakan pertanyaan filsafat tentang dualitas dalam diri manusia. Film-film Batman mempertanyakan apakah seseorang dapat mempertahankan integritas identitasnya ketika dihadapkan pada tekanan dan konflik moral. Batman terkadang terlibat dalam tindakan-tindakan yang mengabaikan hukum untuk mencapai tujuan moralnya. Ini membawa pertanyaan filosofis tentang etika tindakan individu dan tanggung jawab dalam mengejar keadilan. Batman mencerminkan perjuangan melawan kegelapan, baik dalam diri pribadi maupun di dunia sekitarnya. Ini menimbulkan pertanyaan filsafat tentang apakah kebaikan dapat muncul dari kegelapan dan apakah manusia dapat mengatasi kegelapan dalam dirinya sendiri.
Teori mimesis dalam Batman dapat terlihat dalam penggabungan elemen-elemen fiksi ilmiah, seperti teknologi canggih dan karakter-karakter penjahat, dengan tema-tema yang lebih manusiawi seperti trauma, rasa bersalah, dan pencarian identitas. Film-film Batman memanfaatkan konflik internal dan eksternal, serta pertumbuhan karakter, untuk menciptakan keterlibatan emosional yang dapat diidentifikasi oleh penonton.
22. Link : https://id.wikipedia.org/wiki/X-Men_Origins:_Wolverine
X-Men Origins: Wolverine merupakan sebuah film pahlawan super Amerika Serikat[2][3] yang dirilis pada tahun 2009, berdasarkan karakter Wolverine dari Marvel Comics. Film yang disutradarai oleh Gavin Hood, ditulis oleh David Benioff dan Skip Woods, dan diproduksi oleh dan dibintangi Hugh Jackman. Dibintangi oleh Liev Schreiber, Danny Huston, Dominic Monaghan dan Ryan Reynolds. Film ini adalah prekuel/spin-off yang berfokus pada masa lalu yang kejam dari mutan Wolverine dan hubungannya dengan saudara tirinya Victor Creed. Rincian plot masa kecil Wolverine sebagai James Howlett (Troye Sivan), pertemuan awal dengan Mayor William Stryker, waktunya bersama Team X, dan ikatan kerangka Wolverine dengan logam adamantium yang tidak dapat dihancurkan selama program Weapon X.
Film ini kebanyakan ditembak di Australia dan Selandia Baru, dengan Kanada juga berfungsi sebagai lokasi. Pembuatan film berlangsung dari bulan Januari sampai Mei 2008. Produksi dan pasca produksi bermasalah, dengan penundaan karena cuaca dan komitmen Jackman yang lain, skenario yang tidak lengkap yang masih ditulis di Los Angeles sementara fotografi utama bergulir di Australia, konflik timbul antara direktur Eksekutif Hood dan Fox, dan sebuah cetakan kerja yang belum selesai bocor di Internet satu bulan sebelum debut film tersebut. X-Men Origins: Wolverine dirilis di seluruh dunia pada tanggal 1 Mei 2009, film ini sukses secara finansial, dibuka di puncak box office dan menghasilkan $179 juta di Amerika Serikat dan Kanada dan lebih dari $373 juta di seluruh dunia. Karena reaksi kritis yang buruk dan terlepas dari keberhasilannya di box office, rencana untuk X-Men Origins: Magneto akhirnya dibatalkan dan naskah rancangan kerjanya diserahkan kepada Matthew Vaughn dan prekuelnya; X-Men: First Class. Film Wolverine kedua berjudul The Wolverine dirilis pada 2013 untuk ulasan positif dan sukses jauh lebih besar. Film ketiga berjudul Logan, kemudian diberi pujian kritis oleh para kritikus pada tahun 2017, dikutip sebagai salah satu film superhero terbaik sepanjang masa oleh para kritikus,[4] dan menandai peran terakhir Hugh Jackman tentang karakter tersebut. Film ini mengisahkan perjalanan hidup Logan sebagai mutan sebelum bergabung dengan X-Men. Diawali dengan cerita masa kecil Logan Wolverine (Hugh Jackman) dan saudaranya Victor Creed Sabretooth (Liev Schreiber) . Pertemuannya dengan William Stryker (Danny Huston) pimpinan proyek Weapon-X akhirnya membuat kedua bersaudara ini saling bermusuhan. Setelah kekasihnya dibunuh oleh Victor, Logan pun menuntut balas dan terjadilah pertarungan antara Logan dan Victor dan pertarungan tersebut dimenangkan oleh Victor dengan menghancurkan cakar tulang yang dimiliki Logan. Kemudian Logan menerima tawaran Jenderal Stryker untuk menjadikan dirinya sebagai bahan percobaan dengan memasukkan bahan yang sangat keras ke dalam tubuhnya. Percobaanpun berhasil, cakar Logan yang semula berupa tulang biasa menjadi logam yang keras dan tajam. Akhirnya Logan mencari Victor untuk membalas dendam kembali dan kemudian Logan mengetahui bahwa percobaan Jenderal Stryker terhadap dirinya merupakan usaha untuk menciptakan mutan kuat bernama Weapon X. Akhirnya Logan dan Victor bergabung untuk melawan Weapon X, sebuah mutan hasil percobaan Jenderal Stryker. Di akhir cerita, Logan menjadi hilang ingatan karena tembakan peluru adamantium di kepalanya.
Analisis : Cerita Wolverine sering kali mencerminkan pertarungan batin dan transformasi karakter. Kemampuan penyembuhan Logan dan perubahan fisiknya memunculkan pertanyaan filsafat tentang identitas, perubahan, dan bagaimana pengalaman membentuk karakter. Wolverine sering dihadapkan pada situasi yang memicu pertanyaan tentang moralitas dan etika. Pilihan-pilihannya, terutama terkait penggunaan kekuatan dan pertarungannya, memunculkan pertanyaan filosofis tentang kebaikan dan kejahatan. Wolverine tidak hanya menyajikan aksi dan petualangan, tetapi juga merangsang pemikiran filosofis tentang identitas, moralitas, kehidupan, dan hubungan manusia dengan dirinya sendiri serta lingkungan sekitarnya.
Kesimpulan : Wolverine merangkum perjuangan identitas, baik fisik maupun batin. Kekuatan penyembuhannya, bersama dengan perubahan fisik dan trauma masa lalunya, menciptakan pertanyaan filosofis tentang hakikat identitas dan bagaimana kita membentuk diri kita sendiri. Kehidupan Wolverine penuh dengan pilihan sulit yang mengajukan pertanyaan moral. Pertarungannya melibatkan kebaikan dan kejahatan, dan pilihan-pilihannya seringkali mengeksplorasi konsep kepahlawanan dan moralitas dalam dunia yang kompleks.
Teori mimesis dalam Wolverine dapat terlihat dalam penggabungan elemen-elemen fiksi ilmiah dengan tema-tema manusiawi seperti identitas, pertempuran batin, dan pertumbuhan pribadi. Film-film Wolverine memanfaatkan konflik internal dan eksternal, serta penggambaran karakter yang kompleks, untuk menciptakan keterlibatan emosional yang dapat diidentifikasi oleh penonton.
23. Link : https://id.wikipedia.org/wiki/Satria_Dewa:_Gatotkaca
Satria Dewa: Gatotkaca adalah sebuah film laga Indonesia tahun 2022 yang disutradarai oleh Hanung Bramantyo. Film ini merupakan produksi pertama Satria Dewa Studio. Film ini didasari dari tokoh pewayangan Mahabarata yang menceritakan tentang titisan dari Gatotkaca. Karakter utamanya sendiri diperankan oleh Rizky Nazar. Film ini akan menjadi awal dari Satria Dewa Semesta. Dunia terlihat mencekam karena teror pembunuhan berantai. Yuda (Rizky Nazar) baru saja kehilangan pekerjaan. Ia dan ibunya, Arimbi (Sigi Wimala), yang telah lama kehilangan ingatan, diusir karena terlambat membayar uang kontrakan rumah. Oleh karena itu, Yuda menerima pekerjaan untuk mengambil foto upacara wisuda teman kuliahnya, Erlangga (Jerome Kurnia). Namun, di kemudian hari, ia malah menyaksikan sahabat baiknya dan sang ibu dibunuh oleh tangan jahat Korawa. Yuda bersama Agni (Yasmin Napper), seorang perempuan cerdas yang cantik, Dananjaya (Omar Daniel), veteran Pandawa, Gege (Ali Fikry), adik Dananjaya, dan Ibu Mripat (Yati Surachman), kolektor barang antik, mulai mencari dalang di balik peristiwa pembunuhan berantai. Dari penyelidikan tersebut, Yuda mulai mendapati bahwa ia memiliki kekuatan misterius di dalam dirinya. Yuda pun merasa terpanggil untuk melindungi orang-orang yang ia cintai.
Analisis : Gatot Kaca menyentuh aspek-aspek keberanian, pengorbanan, dan pilihan moral. Melalui karakter Gatot Kaca, film ini menggambarkan pertempuran internal antara kekuatan fisik dan nilai-nilai moral. Analisis filosofisnya dapat menjelajahi konsep keberanian, tanggung jawab moral, dan konflik batin dalam menjalani kehidupan. Kesimpulan filsafatnya mungkin menekankan pentingnya keseimbangan antara kekuatan dan moralitas dalam menghadapi perjuangan hidup.
Kesimpulan : Gatot Kaca mencerminkan perjuangan internal antara kekuatan dan moralitas. Melalui karakter utama, film ini mengajukan pertanyaan tentang nilai-nilai keberanian, tanggung jawab moral, dan pilihan moral dalam kehidupan. Kesimpulan filsafatnya menyoroti kompleksitas perjuangan batin, menggambarkan bahwa kekuatan fisik tidak selalu sejalan dengan kebenaran moral, dan adakalanya keberanian sejati terletak pada pengambilan keputusan yang sesuai dengan nilai-nilai etika.
Teori mimesis dapat tercermin dalam bagaimana film tersebut menggambarkan kepahlawanan, konflik, dan mungkin juga nilai-nilai etika atau moral yang terkandung dalam kisah Gatotkaca. Karakter ini mungkin digambarkan sebagai pahlawan yang kuat, berjuang melawan kejahatan, atau memiliki pertarungan internal yang kompleks yang mencerminkan pertarungan manusia pada umumnya.
24. Link : https://id.wikipedia.org/wiki/Sri_Asih_(film_2022)
Sri Asih adalah sebuah film laga hidup pahlawan super Indonesia tahun 2022 yang disutradarai oleh Upi. Film ini diadaptasi dari seri buku komik klasik Indonesia, Sri Asih karya R. A. Kosasih. Film ini akan menjadi film kedua dari Jagat Sinema Bumilangit setelah Gundala yang dirilis tahun 2019, dan akan dilanjutkan dengan Virgo and The Sparklings, yang direncanakan dirilis tahun 2023 mendatang. Alana (Pevita Pearce) tidak mengerti mengapa dia selalu dikuasai oleh kemarahan, tapi dia selalu berusaha untuk melawannya. Dia lahir saat letusan gunung berapi yang memisahkan dia dan orang tuanya. Dia kemudian diadopsi oleh seorang wanita kaya yang berusaha membantunya menjalani kehidupan normal. Namun, saat dewasa, Alana menemukan kebenaran tentang asalnya bahwa dia bukan manusia biasa. Dia bisa menjadi kebaikan untuk kehidupan atau menjadi kehancuran bila ia tidak dapat mengendalikan amarahnya.
Analisis : Sri Asih menyentuh tema-tema seperti cinta, keadilan, dan kebaikan moral. Melalui karakter Sri Asih, film ini mengeksplorasi nilai-nilai filosofis seputar keberanian, pengorbanan, dan pertarungan melawan kejahatan. Analisis filosofisnya dapat memperdalam pemahaman tentang peran cinta dan moralitas dalam mengatasi konflik, serta pertanyaan-pertanyaan tentang keadilan sosial dan pilihan moral yang dihadapi oleh tokoh utama.
Kesimpulan : Sri Asih mencerminkan esensi cinta, pengorbanan, dan pertarungan moral. Melalui perjalanan karakter Sri Asih, film ini menyampaikan pesan tentang keberanian menghadapi kejahatan, nilai-nilai etika, dan pentingnya keadilan sosial. Kesimpulan filsafatnya menyoroti bahwa cinta dan kebaikan moral dapat menjadi kekuatan yang memandu individu dalam mengatasi tantangan, dan menggambarkan pertanyaan-pertanyaan tentang konflik moral dan tanggung jawab dalam menghadapi kegelapan.
Teori mimesis mungkin tercermin dalam penggambaran kisah cinta, konflik antara kebaikan dan kejahatan, serta pertarungan antara kekuatan supernatural dan manusia. Selain itu, nilai-nilai budaya dan etika masyarakat Indonesia yang tercermin dalam kisah Sri Asih juga dapat menjadi bagian dari teori mimesis.
25.Link : https://www.suara.com/entertainment/2021/07/26/125327/sinopsis-gundala-2019-dan-gundala-putra-petir-1981
Menceritakan tentang kehidupan seseorang bernama Sancaka (Abimana Aryasatya) untuk bertahan hidup ditengah kehidupannya yang begitu berat pasca ditinggal oleh orang tuanya. Masalah demi masalah mulai muncul saat kota dimana Sancaka tinggal semakin tidak kondusif, dimana saat itu ketidak adilan mulai meraja lela. Sancaka yang berprofesi sebagai seorang penjaga keamanan itu mendapati sebuah situasi dimana Wulan (Tara Basro) yang sedang mendapatkan gangguan dari sekelompok preman. Para preman yang tidak terima dengan perilaku Sancaka akhirnya memutuskan untuk membalas perbuatan Sancaka sebelumnya, mereka melempar tubuh-nya dari puncak gedung. Saat tubuh Sancaka sudah terkapar di atas tanah secara tiba-tiba muncul sebuah kilatan petir yang menyambar tubuhnya. Sambaran petir tersebut membuat Sancaka terbangun dari pingsannya, siapa sangka bahwa momen tersebut justru menjadi momen yang sangat berpengaru dalam kehidupannya setelahnya. Tak disangka bahwa petir yang menyambar tubuh Sancaka saat ia sedang pingsan merangsang kekuatan super yang ada di dalam dirinya, semenjak kejadian tersebut ia memutuskan untuk membantu siapaun yang sedang dalam kesusahan. Dalam mengarungi perjalanannya sebagai seorang pahwalan ia tidak sendirian, ia ditemani oleh Pak Agung (Pritt Timothy) dan Wulan. Film yang diperankan oleh sederet nama seperti Tara Basro sebagai atau Merpati, Bront Palarae sebagai Pengkor, Muzakki Ramdhan sebagai Sancaka kecil, dan Ario Bayu sebagai Ghani Zulham ini cukup mendapatkan respon positif dari pecinta film tanah air. Tentunya hal ini dapat disimpulkan sebagai sebuah gebrakan bagi film-film Indonesia untuk dapat berkarya lebih baik lagi.
Sinopsis Gundala 1981
Cukup berbeda dengan film Gundala yang digarap oleh Joko Anwar, Gundala versi sebelumnya bercerita tentang kehidupan soerang insinyur yang memiliki ketertarikan dalam dunia kelistrikan. Salah satu ambisi Sancoko (Teddy Purbo) yang sangat ingin ia capai adalah membuat sebuah serum anti listrik. Konon kekuatan kecepatan kilat dan kekuatan yang dimiliki Gundala untuk memberantas kejatahatan ia dapatkan ketika ia secara tidak sengaja pada sebuah pertemuan misterius antara dia dan sang Dewa Petir (Pitrajaya Burnama). Hari demi hari berlalu, kini masalah mulai menghampiri Sancoko, Professor Saelan (Ami Prijono) dan insiyur Agus (August Melasz) yang kala itu sedang mengembangkan serum anti candu yang nantinya akan mereka gunakan untuk para korban kecanduan narkoba. Namun perjalanan mereka tidaklah mudah ketika Gazul (WD Mochtar) sang gembong narkoba internasional tersebut mengetahui tentang penelitian yang coba dikembangkan oleh Sancoko dan timnya.
Analisis : Gundala mengeksplorasi tema-tema seperti keadilan sosial, kekuatan individu, dan peran pahlawan dalam masyarakat. Melalui karakter Sancaka, film ini mengajukan pertanyaan tentang moralitas tindakan individu dalam menghadapi ketidakadilan sosial. Dengan konteks ini, "Gundala" bisa dianalisis dalam kerangka etika dan pertimbangan filosofis mengenai tanggung jawab individu terhadap perubahan sosial.
Kesimpulan : Gundala merangkul gagasan keadilan sosial, pertentangan moral, dan peran individu dalam menghadapi ketidakadilan. Sancaka sebagai pahlawan menciptakan refleksi tentang tanggung jawab moral dalam mengubah masyarakat. Film ini mengajukan pertanyaan filosofis tentang kekuatan individu dalam menciptakan perubahan positif dan konflik moral yang mungkin timbul dalam proses tersebut. Kesimpulan filsafatnya dapat menyoroti kompleksitas etika dalam konteks perjuangan melawan ketidakadilan.
Teori mimesis dapat tercermin dalam bagaimana film mencerminkan atau mereplikasi nilai-nilai, norma sosial, atau isu-isu kultural yang relevan dalam konteks Indonesia. Representasi karakter superhero, dalam hal ini Gundala, mungkin mencerminkan pertarungan identitas, tanggung jawab, dan konflik internal yang dapat diidentifikasi oleh penonton.
26. Link : https://id.wikipedia.org/wiki/Superman
Superman juga dikenal sebagai "The Man of Steel" ("Manusia Baja") "The Man of Tomorrow" ("Pria Masa Depan") dan "The Last Son of Krypton" ("Putra Terakhir Planet Krypton"). Superman diberikan julukan oleh teman pahlawan super sejawatnya dengan julukan "The Big Blue Boy Scout" ("Anak Pramuka Lelaki yang Biru Besar"), Diciptakan oleh seorang seniman Kanada, Joe Shuster, dan penulis Amerika Serikat Jerry Siegel pada tahun 1932 saat mereka masih remaja di Cleveland, Ohio dan kemudian menjualnya kepada Detective Comics, Inc. pada 1938. Superman pertama kali muncul dalam serial Action Comics ("Komik Aksi") edisi #1 di Amerika Serikat (30 Juni 1938) dan kemudian juga muncul di berbagai serial drama radio, acara televisi, film layar lebar, surat kabar, komik, novel, dan permainan video berbahasa Inggris. Dengan kesuksesan petualangannya, Superman membantu menciptakan ragam pahlawan super dan populernya buku-buku komik Amerika Serikat. Ketika Jerry Siegel dan Joe Shuster pertama kali membuat Superman, bukanlah seorang pahlawan super yang selalu membantu manusia lain, tetapi seorang psikopat botak jenius dengan kekuatan telepati yang hendak menguasai seluruh dunia. Ia muncul pada cerita pendek yang berjudul "The Reign of the Super-Man" dari Science Fiction #3, sebuah majalah yang diterbitkan oleh Siegel pada tahun 1933. Karena tidak lakunya karakter ini, pada akhirnya "Superman Botak" itu pun kemudian ditulis ulang oleh Siegel pada tahun 1933 sebagai seorang pahlawan, berbeda dari karakter jahat sebelumnya, mengambil model dari aktor Douglas Fairbanks Sr. dan alter egonya Clark Kent, dari aktor komedi Harold Lloyd. Superman botak dan jahat kemudian menjadi seorang musuh utama Superman yang bernama Lex Luthor. Seperti diceritakan dalam Action Comics edisi #1, Superman lahir di planet Krypton dengan nama Kal-El, dan ketika masih bayi diluncurkan dengan roket ke Bumi oleh ayahnya, Jor-El, sesaat sebelum planet itu hancur. Roket kemudian mendarat di Bumi, di sebuah ladang, yang ditemukan oleh pasangan Kent, Jonathan Kent dan Martha Kent, yang kemudian mengadopsinya dan diberi nama Clark Kent. Sebagai seorang anak yang sedang tumbuh, ia menemukan bahwa ia menguasai kekuatan yang jauh diatas manusia biasa dan menggunakan kekuatannya untuk menolong orang lain. Untuk menyembunyikan rahasia identitasnya saat tidak sedang berhadapan dengan penjahat sebagai seorang Superman, ia hidup sebagai Clark Kent, manusia biasa yang berwatak halus, seorang reporter The Daily Star (kemudian berganti nama menjadi The Daily Planet). Clark bekerja bersama reporter Lois Lane, dan terlibat kisah asmara dengannya, dan diceritakan menikah dalam lanjutan kisah komiknya. Superman adalah karakter pahlawan super pertama yang memakai emblem atau sebuah logo di dadanya. Rancangan karakter aslinya tidak memakai emblem apapun, tetapi karena perkembangan zaman dan waktu, maka ditambahkanlah Tanda “S” tersebut. Bagi para penciptanya “S” adalah singkatan dari “Shield” (tameng). Bentuk original Logo nya adalah contekan dari Lencana Polisi di Amerika, tetapi setelah superman menjadi terkenal, logo itu lebih dikenal dengan sebutan “The Knight Shield”. Namun Tanda “S” hingga saat ini mempunyai banyak makna disesuaikan dengan perkembangan zaman dan interpretasi para fans. Mulai dari sekadar singkatan dari kata “Superman” hingga dihubung-hubungkan dengan kepercayaan Yahudi, serta terakhir Simbol “S”yang berarti “Hope” atau harapan (seperti yang diceritakan dalam film Man of Steel). Pada awal penciptaan oleh Siegel dan Shuster, Superman memiliki kepribadian yang kasar dan agresif. Karakter yang terlihat dalam langkah untuk menghentikan kekerasan dalam rumah tangga, para lintah darat, gangster dan mafia, dengan sedikit kasar dan kurang memiliki kode moral untuk penonton dapat digunakan pada saat ini. Kemudian ada penulis yang telah melembutkan karakter ini dan menanamkan rasa idealisme moral dan kode etik. Meskipun tidak sesadis/ sedingin karakter Batman pada awal kemunculan, Superman muncul pada komik tahun 1930-an menceritakan tentang tidak pedulinya akan bahaya yang dapat ditimbulkan oleh kekuatannya, melontarkan para penjahat dengan cara sekiranya akan menyebabkan kematian yang terjadi, meskipun ini tidak jarang ditampilkan secara eksplisit pada halaman. Kisah ini datang ke sebuah akhir akhir tahun 1940, ketika seorang editor baru yang bernama Whitney Ellsworth memberikan kode etik untuk karakter ini, melarang Superman untuk pernah membunuh seseorang. Pada saat ini karakter Superman digambarkan sebagai seorang Pandu yang sangat kontradiksi dengan tindakan pahlawan super lainnya yaitu Batman. Dia selalu melindungi orang yang membutuhkan pertolongan, para penjahat biasa, supervillain dan lainnya.
Analisis : Superman menggambarkan konsep heroisme, tanggung jawab moral, dan dilema kekuatan. Karakter seperti Superman mewakili idealisme moral, dengan pertanyaan-pertanyaan filsafat tentang penggunaan kekuatan luar biasa untuk kebaikan. Film ini juga mengeksplorasi tema-tema seperti identitas, asal-usul, dan tanggung jawab individu terhadap masyarakat. Kesimpulan filsafatnya mungkin menekankan nilai-nilai moral universal dan tanggung jawab pribadi dalam pilihan yang dihadapi oleh pahlawan super.
Kesimpulan : Superman mencerminkan pertentangan moral dan etika seputar penggunaan kekuatan super. Dengan mengeksplorasi pertanyaan tentang tanggung jawab individu terhadap kekuatan yang luar biasa, film ini mengajukan pertanyaan tentang moralitas, keadilan, dan pengorbanan. Kesimpulan filsafatnya dapat merangkum pentingnya penggunaan kekuatan untuk kebaikan bersama, serta dilema moral yang muncul saat menghadapi pilihan sulit demi keadilan.
Teori mimesis dapat tercermin dalam hubungan interpersonal Superman dengan manusia biasa, menciptakan gambaran dinamika hubungan yang sering dihadapi dalam masyarakat. Superman sering dihadapkan pada konflik antara kebaikan dan kejahatan. Representasi ini mencerminkan pertarungan moral dalam kehidupan manusia sehari-hari.
27. Link : https://p2k.stekom.ac.id/ensiklopedia/Captain_America
Captain America adalah sosok pahlawan super fiktif dari Marvel Comics. Memiliki musuh besar bernama Salwi Ackerman dan Baron Zemo, Rogers adalah tentara AS yang tidak memiliki kemampuan sama sekali. Berkat bantuan Dr. Joshef Reinstein dengan serum super soldiernya. Pahlawan yang lahir pada tahun 1920 ini menjadi pahlawan perang Amerika Serikat saat menghadapi sekutu NAZI yang dipimpin oleh Adolf Hitler. Dibuat oleh komikus Joe Simon dan Jack Kirby, karakter pertama kali muncul di Captain America Comics # 1 (cover Maret 1941) dari Timely Comics, pendahulu dari Marvel Comics.
Captain America memakai kostum yang dikenakan bendera bermotif bendera Amerika Serikat, dan dipersenjatai dengan perisai hampir tidak bisa dihancurkan saat ia melempar pada musuh. Karakter ini biasanya digambarkan sebagai alter ego dari Steve Rogers, seorang pemuda lemah yang ditingkatkan ke puncak kesempurnaan manusia oleh serum eksperimental untuk membantu upaya pemerintah Amerika Serikat dalam Perang Dunia II. Menjelang akhir perang, ia terjebak dalam es dan selamat dalam animasi ditangguhkan sampai dia dihidupkan kembali pada hari ini. Meskipun Captain America sering berjuang untuk mempertahankan cita-citanya sebagai seorang pria yang keluar dari waktunya dengan realitas modern, ia tetap menjadi tokoh yang sangat dihormati di masyarakat yang meliputi menjadi pemimpin lama dari Avengers.
Captain America adalah yang pertama karakter Marvel Comics telah muncul di media luar komik dengan rilis dari seri film tahun 1944, Captain America. Sejak itu, karakter telah ditampilkan dalam film lain dan serial televisi, baru-baru ini di Marvel Cinematic Universe (MCU) diperankan oleh Chris Evans di Captain America: The First Avenger, The Avengers, Captain America: The Winter Soldier, Avengers: Age of Ultron, Captain America: Civil War, dan film Avengers: Infinity War (2018) dan sekuelnya untitled sequel (2019).
Captain America berada di peringkat enam pada IGN "Top 100 Comic Book Heroes of All Time" pada tahun 2011, peringkat kedua dalam daftar mereka "The Top 50 Avengers" tahun 2012, dan kedua di daftar "Top 25 best Marvel superheroes" pada tahun 2014. Captain America tidak memiliki kekuatan super, tetapi melalui Serum Super-Soldier dan pengobatan "Vita-Ray", dia berubah dengan kekuatan, ketahanan, kelincahan, kecepatan, refleks, daya tahan, dan penyembuhan berada di puncak potensi alami manusia. Tubuh Rogers teratur mengisi ulang serum super prajurit; tidak luntur.
Meskipun ia tidak memiliki kekuatan super, Captain America adalah salah satu makhluk fana sedikit yang telah dianggap cukup layak untuk memegang palu Thor yaitu Mjolnir. Rumusnya meningkatkan semua fungsi metaboliknya dan mencegah penumpukan racun kelelahan di ototnya, memberinya daya tahan jauh melebihi manusia biasa. Ini menyumbang banyak prestasi luar biasa, termasuk bangku yang menekan 1200 pound (545 kg) dan berlari sejauh (1.6 km) dalam waktu 73 detik (49 mph/78 kph). Selanjutnya, perangkat tambahannya adalah alasan mengapa ia mampu bertahan dalam pembekuan dalam animasi yang dihentikan selama beberapa dekade. Dia sangat tahan terhadap hipnosis atau gas yang bisa membatasi fokusnya.Rahasia menciptakan serum prajurit-super hilang karena kematian penciptanya, Dr. Abraham Erskine. Dalam dekade-dekade berikutnya, banyak usaha untuk menciptakan kembali pengobatan Erskine, hanya untuk membuat mereka gagal. Yang lebih buruk lagi, usaha tersebut justru membuat penjahat super psikopat yang sering diadopsi oleh peniru Captain America tahun 1950-an dan Nuke adalah contoh yang paling terkenal. Perisai Captain America
Captain America telah menggunakan beberapa perisai sepanjang sejarahnya, yang paling lazim yang merupakan perisai berbentuk cakram yang tidak bisa dihancurkan yang terbuat dari campuran baja eksperimental dan vibranium fiktif, Perisai dilemparkan oleh ahli metalik Amerika Dr. Myron MacLain, yang dikontrak oleh pemerintah A.S., dari perintah Presiden Franklin D. Roosevelt, untuk menciptakan zat yang tidak bisa ditembus untuk digunakan untuk tank selama Perang Dunia II. Paduan ini diciptakan secara tidak sengaja dan tidak pernah diduplikasi, walaupun upaya untuk merekayasa balik menghasilkan penemuan adamantium.
Captain America sering menggunakan perisainya sebagai senjata lempar ofensif. Contoh pertama dari perisai perisai merek dagang Captain America yang memiringkan terjadi pada komik-komik Stan Lee yang pertama, cerita teks dua halaman "Captain America Foils the Traitor's Revenge" di Captain America Comics #3 (Mei 1941). Warisan perisai di antara karakter komik lainnya mencakup superhero mutan Cable yang bepergian dengan waktu yang memberi tahu Captain America bahwa perisainya masih ada di salah satu kemungkinan masa depan; Cable membawanya ke medan perang dan mengacungkannya sebagai simbol.
Captain America telah menggunakan motor khusus, dimodifikasi oleh laboratorium senjata S.H.I.E.L.D., serta mobil pertempuran custom-built, yang dibangun oleh Wakanda Design Group dengan kemampuan untuk mengubah warnanya untuk tujuan penyamaran (merah, putih dan biru), dan dipasang untuk menyimpan dan menyembunyikan sepeda motor custom di bagian belakangnya. Dengan bingkai yang memungkinkan Rogers meluncur dari kendaraan yang mengendarainya.
Analisis : Captain America menyoroti nilai-nilai seperti keadilan, patriotisme, dan tanggung jawab sosial. Pahlawan seperti Steve Rogers mencerminkan konsep filsafat moralitas, di mana pengorbanan pribadi demi kebaikan umum menjadi tema sentral. Dalam konteks ini, film ini mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang harga yang harus dibayar untuk kebebasan dan keadilan, serta sejauh mana individu bertanggung jawab terhadap masyarakat.
Kesimpulan : Captain America merangkul tema-tema seperti moralitas pribadi, pengorbanan untuk kebaikan bersama, dan tanggung jawab sosial. Melalui karakter seperti Steve Rogers, film ini menggambarkan perjuangan individu untuk memahami dan mengemban tanggung jawab moralnya, seringkali di tengah konflik moral yang kompleks. Kesimpulan filsafatnya mungkin mencerminkan pertanyaan-pertanyaan mendalam tentang nilai-nilai kemanusiaan, keadilan, dan harga dari keputusan-keputusan moral yang diambil.
Captain America sering dihadapkan pada pertarungan untuk keadilan dan nilai-nilai moral. Ini menciptakan cerminan dari perjuangan manusia untuk mempertahankan kebaikan dan prinsip-prinsip etika. Teori mimesis dapat terlibat dalam bagaimana Captain America berinteraksi dengan sesama pahlawan dan teman-temannya, menciptakan dinamika hubungan yang mencerminkan hubungan interpersonal manusia.
28. Link : https://www.djkn.kemenkeu.go.id/artikel/baca/12777/Kapten-Marvel-dan-Perubahan-Paradigma-Sang-Pahlawan-Sebuah-Pendekatan-Analisis-Gender.html
Melalui Film Kapten Marvel, nampaknya Marvel Cinema Universal (MCU) menyuguhkan cerita “bridging” agar sosok penikmat film Production House tersebut mengetahui kemampuan Kapten Marvel yang nantinya akan menjadi Sang Pahlawan dalam melawan kedigdayaan Sang THANOS. Namun uniknya, “bridging” yang disampaikan MCU begitu “out of the box” mendobrak, mendekonstruksi tatanan pemahaman sosial terkait Sang Pahlawan yang biasanya dipahami oleh masyarakat sebagai sosok jenis kelamin Laki-laki, seperti yang Penulis akan paparkan dalam resensi ini.
Dalam konstruksi sosial kehidupan sekarang, posisi kepahlawanan dalam kesadaran kolektif manusia selalu identik dengan sosok maskulinitas, atau jenis kelamin laki-laki. Terkadang, pahlawan-pahlawan yang berbeda jenis kelamin dalam benak konstruksi sekarang selalu kurang diapresiasi sebagai peran “sentral” dalam membawa perubahan sosial (agent of social change).
Dengan kata lain, dalam ruang konstruksi cinema pun, mungkin tidak akan “bias gender”, dimana sosok pahlawan selalu identik dengan laki-laki, seperti sosok Dragon Ball, Samurai X, Kapten America, Thor, Iron Man, Superman, Batman, dan sebagainya, kali ini Avanger terkuat di Marvel adalah seorang perempuan. Tentu saja, anggapan ini mengalami dekonstruksi, alias pembongkaran isu, dimana kondisi Sang Pahlawan tidak lagi berwajah maskulin, gagah, dan menyeramkan, tapi saat ini Sang Pahlawan tersebut berubah paradigma menjadi sosok kelembutan, penuh pesona, dan sangat perhatian dengan inner beauty-nya dalam menyentuh semesta.
Adalah Kapten Marvel, yang sudah lama menjadi nama Marvel Entertaiment Corporation atau Marvel Cinematic Universe (MCU) asal Prodution House (PH) nya Hollywood yang concern di dunia cinema khusus adventure, science fiction, action dan kepahlawanan. Dalam film yang dirilis tanggal 8 Maret 2019, yang juga bertepatan dengan peringatan Hari Perempuan Internasional 2019 (International Woman’s Day 2019), tentu saja film Kapten Marvel memiliki pesan-pesan tersendiri dalam mendudukan orientasi perempuan dalam kancah kepahlawanan.
Kapten Marvel adalah seorang mantan pilot Pesawat Tempur bernama Carol Danvers yang memiliki kekuatan super pasca mengalami sebuah “kecelakaan” ketika Carol bergabung dalam sebuah misi tim luar angkasa bernama Starforce. Suguhan film ini flash back menggambarkan cuplikan momen nostalgia sang Kapten saat bertugas sebagai pilot, termasuk juga masa kecilnya di tahun 90an. Misi penerbangan tersebut kandas setelah gelapnya langit malam hari, Starforce menembus atmosfer bumi, terbakar, dan terjatuh ke atap sebuah gedung. Namun kecelakaan tersebut membawa Carol membuka tabir yang dibawa oleh Sosok wanita tua yang ber-camouflage menjadi manusia bumi yang sebenarnya men-decoy inti energy Skrulls sebagai media teknologi peniru hingga level DNA. Apabila membahas mengenai kekuatan sosok wanita tua tersebut, tidak hanya memiliki Photon Energy Blast, namun juga memiliki kekuatan penyembuhan diri dan dapat merasakan bahaya yang jaraknya sampai luar angkasa.
Skrulls sebenarnya dalam serial televisi Agents of S.H.I.E.L.D sudah di-release, karena dalam serial tersebut sering menggambarkan lebih tajam terkait film-film The Marvel. Uniknya, dalam serial film itu, Skrulls dikenal sebagai karakter penjahat paling kejam namun dalam film Kapten Marvel ini, sosok Skrulls menjadi objek bulan-bulanan Yon Rogg. Yon Rogg diperankan oleh Jude Law, actor berkebangsaan Inggris yang juga pengamar berat Kopi, bertindak bijak dan mengatur kekuatan Carol Denvers yang kemudian dikenal dengan Kapten Marvel. Jude Law berhasil memaksa kaum Schrulls keluar dari pesawat agar bangsa KREE dapat menguasai rumah Bangsa Schrulls tersebut. Sosok bangsa KREE itu adalah Ronan, yang menjadi pemeran antagonis dalam film Guardians of The Galaxy.
Salah satu keinginan bangsa KREE, melalui Jude Law mengkondisikan kekuatan Carol Denver sebagai Kapten Marvel adalah penguasaan dan pengendalian kekuatan Skrulls. Kekuatan ini sangat berbahaya karena kemampuannya yang bisa menyamar dalam berbagai wujud, seperti yang sudah disebutkan di atas, kemampuan perubahan ini bisa dicapai hingga level perubahan DNA.
Film Kapten Marvel ini sesungguhnya hanya sebagai “bridging” dalam menyambungkan cerita cinema yang lebih dulu keluar dalam Film Avengers: Infinity War, dimana sosok THANOS sangat digdaya dengan ke-enam elemen yang disimbolkan cincin sebagai subyek kekuasaan tak terkira di alam semesta. Super Hero Avangers yang menjadi proyek Nick Fury, dengan dimensi masa depan sebagai manager the Avangers, yang kemudian balik menjadi polisi biasa di tahun 1980-an dalam Film Kapten Marvel ini, tentu seperti film labirin yang tidak karuan. Bahkan secara detail lipatan dimensi dimana Nick Fury menggunakan penyeranta (saat itu dikenal dengan Pagers) hanya untuk menghubungi seseorang yang dikenalnya mengindikasikan bahwa FURY hidup di dunia masa depan dan di tahun 1980-an. Peran penyeranta ini bukan hanya sekedar alat komunikasi, tapi seperti alat dimensi waktu yang ceritanya DILIPAT secara padat oleh FURY agar pesan masa depan The Avangers yang kalah perang dengan THANOS bisa sampai ke Kapten Marvels.
Nick Fury dalam Film the Avangers sudah berusaha menghubungi Carol (Kapten Marvel) ketika ulah THANOS mereset penduduk bumi karena kelewat over pupulasi. Bisa jadi THANOS terkena god complex symptom. Namun cerita itu terputus, karena semua Avanger dalam Film The Avangers sudah melebur kembali kepada alam semesta. FURY memang sempat menghubungi Kapten Marvel dengan Penyeranta, namun film tersebut keburu end.
Tetap saja, Film Kapten Marvel, walaupun menceritakan kedigdayaan seorang perempuan yang begitu heroic, tetap saja dirinya memiliki peran sebagai wanita, yang kemudian harus nostalgia dengan teman pilotnya Maria Rambeau, yang diperankan oleh Lashana Lynch. Selain itu dirinya juga harus berulang-ulang diajarkan rasa memori emosi oleh anak perempuan Maria Rambeau di dunia drigantara.
Akhirnya, Film Kapten Marvel ini cukup Happy Ending, dimana kekuatan Sang Kelembutan Carol Denvers mampu mengendalikan kekuatannya hingga level energi. Dalam analisis Gender, tentu banyak pesan yang disampaikan oleh Film tersebut. Sosok Perempuan yang Berani, Tangguh, Fighter, Lembut, Cerdas, dan memiliki kekuatan ini setidaknya akan menjadi contoh bagi anak-anak tidak hanya perempuan tetapi juga laki-laki, dimana peran laki-laki dan peremapuan dalam perbedaan jenis kelaminnya bisa setara dalam wajah konstruksi sosial kehidupan di dunia.
Tidak ada perbedaan signifikan antara laki-laki dan perempuan, kecuali hanya pada jenis kelamin. Namun hal itu pun bukan dalam pengkondisian part of body yang begitu berbeda, karena perbedaan tubuh (jenis kelamin) tersebut adalah pengkondisian hukum alam (sunnatulloh) agar manusia melakukan kolaborasi, kerjasama dalam membangun tujuan kehidupan agar terciptanya keseimbangan, keadilan dan kesetaraan.
Analisis : Captain Marvel menyoroti tema-tema seperti identitas, kekuatan perempuan, dan pencarian jati diri. Filsafat eksistensialisme bisa diaplikasikan untuk menggali pertanyaan-pertanyaan filosofis yang muncul dalam perjalanan karakter Carol Danvers, serta implikasi etika superhero dalam konteks film ini.
Kesimpulan : Captain Marvel memberikan pencerahan tentang pencarian identitas, kekuatan individu, dan tanggung jawab moral. Carol Danvers mengalami transformasi eksistensial, mencari hakikat dirinya, dan menemukan kekuatan sejati dalam dirinya. Film ini juga menggambarkan dilema moral seputar penggunaan kekuatan super, memunculkan pertanyaan etis yang dapat mengundang refleksi dalam konteks kehidupan nyata.
Captain Marvel memberikan gambaran karakter perempuan yang menolak stereotip dan menciptakan citra yang lebih inklusif dan kuat. Teori mimesis tercermin dalam hubungan Carol dengan rekan-rekannya, menciptakan dinamika hubungan yang mencerminkan hubungan manusia sehari-hari.
29. Link : https://www.kompas.id/baca/hiburan/2023/06/17/kisah-flash-berlari-ke-masa-lalu
Seperti kebanyakan film tentang pahlawan super, film The Flash (2023) terbaru turut mengambil plot perjalanan waktu dan dunia multisemesta. Plot cerita itu sama-sama dimainkan dua kubu bersaing, Marvel dan DC.
Kisah tentang upaya manusia mencoba kembali ke masa lalu untuk memperbaiki kesalahan ataupun kehidupannya memang selalu menggoda dan bisa selalu dieksplorasi. Begitu pula tema tentang kemungkinan keberadaan semesta lain sebagai alternatif dari semesta yang kita alami, alias multiuniverse.
Ada banyak film fiksi sains dan adiwira (superhero) yang sudah lebih dulu mengangkat tema perjalanan waktu itu. Sebut saja trilogi Back To The Future (1985, 1989, dan 1990), The Terminator (1984) berikut sekuel-sekuelnya, hingga Avengers: Endgame (2019).
Adapun film yang bercerita soal multisemesta juga tak kalah laris menyedot penonton sekaligus fenomenal dibahas hingga kini. Sebut saja film dari jagat sinematik Marvel, Doctor Strange in the Multiverse of Madness (2022), dan yang terbaru dan meraih penghargaan Oscar 2023, Everything Everywhere All At Once (2022).
Dalam The Flash (2023), cerita berpusat pada karakter Barry Allen (Ezra Miller), yang dikisahkan kerap dihantui masa lalunya. Di masa lalu, ibunda Barry, Nora Allen (Maribel Verdú), tewas terbunuh dan ayahnya, Henry Allen (Ron Livingston), dipenjara lantaran dituduh sebagai pelaku.
Barry pun bertekad mencari pembunuh sebenarnya sekaligus menyelamatkan sang ayah dari penjara. Dia kemudian mendalami dan bekerja menjadi petugas laboratorium uji forensik. Suatu hari saat bekerja di laboratorium itu, ia tersambar petir dan mendapatkan kekuatan sebagai manusia super bernama The Flash.
Latar belakang kehidupan The Flash ini sempat disinggung dalam film Justice League (2017). Dalam film itu The Flash bergabung dengan para adiwira lain anggota Liga Keadilan di jagat cerita DC Comics, seperti Wonder Woman (Gal Gadot), Aquaman (Jason Momoa), Superman (Henry Cavill), Cyborg (Ray Fisher), dan Batman (Ben Affleck). Sebagian adiwira ini muncul kembali dalam The Flash.
Suatu ketika saat menggunakan kekuatan supernya untuk berlari dengan sangat cepat, Barry menemukan dirinya memiliki kemampuan melakukan perjalanan waktu ke masa lalu. Hal itu membuat Barry tergoda kembali ke masa lalu demi menyelamatkan kedua orangtuanya. Rencana itu sempat dia konsultasikan ke Bruce Wayne alias Batman, yang menasihatinya kalau cara itu bisa mengacaukan alur waktu dan bahkan semesta.
Baik Barry maupun Bruce sama-sama punya kisah kelam kehilangan orangtua dalam suatu peristiwa tragis. Walau begitu, Bruce menasihati bahwa apa yang terjadi dan dimiliki mereka sekarang, termasuk kenyataan mereka menjadi sosok pahlawan super, adalah buah dari berbagai peristiwa dan pengalaman masa lalu yang pahit itu.
Akan tetapi, Barry tetap nekat kembali ke masa lalu. Benar saja, hal itu memicu perubahan alur waktu dan benturan antarsemesta yang jamak. Barry memang berhasil masuk ke dalam semesta saat ibunya tidak terbunuh dan ayahnya tidak didakwa membunuh. Dia juga bertemu dengan versi dirinya saat masih muda.
Masalahnya, bumi di semesta itu juga menghadapi masalah hadirnya Jenderal Zod (Michael Shannon) dari Planet Kripton. Kedatangan Jenderal Zod bersama pasukannya ini menjadi bagian plot cerita film Man of Steel (2013) yang mengisahkan kehadiran Superman untuk pertama kali. Namun, kali ini, di semesta yang didatangi Barry, tidak ada Superman, Wonder Woman, ataupun anggota Liga Keadilan yang lain untuk melawan Zod.
Di semesta tersebut dia hanya bertemu Batman versi yang diperankan Michael Keaton. Ini adalah Batman versi film Batman (1989), lengkap dengan mobil Batmobile dan pesawat Batwing-nya. Namun, di semesta ini, Batman dikisahkan sudah ”pensiun” karena Kota Gotham sudah aman dari kejahatan.
Jadilah dua versi Barry Allen dan Batman bertualang mencari sosok adiwira dari Planet Kripton yang dicari-cari Jenderal Zod untuk mencegahnya menghancurkan bumi.
Dalam versi komiknya, The Flash sudah berurusan dengan multisemesta sejak kisah Flash of Two Worlds yang terbit tahun 1961.
Ezra Miller memuji karakter Barry yang ia perankan sebagai sosok pahlawan super yang memiliki sifat-sifat altruis, kompas moral, dan mau berkorban demi orang lain tanpa pamrih. Dalam film ini dia juga memerankan sekaligus dua karakter Barry dari dua semesta berbeda.
”Satu Barry adalah dia yang telah mengalami banyak kepedihan hidup dan kesedihan, sementara sosok satunya lagi sama sekali tak pernah mengalami semua itu. Saya pikir itu yang membedakan keduanya. Mereka memproses segala sesuatu secara berbeda, begitu juga cara memandang (persoalan). Hal-hal itu menarik untuk dieksplorasi dan ditemukan (saat memerankannya),” papar Miller.
Miller mengatakan hal itu saat pemutaran perdana The Flash di TCL Chinese Theatre IMAX, Hollywood, Amerika Serikat, Senin (12/6/2023), seperti dimuat di laman Themoviereport.com. Turut hadir dalam acara itu, sejumlah pemain lain, seperti Ben Affleck, Sasha Calle, dan Michael Shannon. Juga sutradara Andy Muschietti dan produser Barbara Muschietti.
Ben Affleck mengaku sangat menikmati proses pembuatan dan alur cerita film ini. Dalam kisah ini, lanjut Affleck, sosok Batman atau Bruce Wayne berada dalam posisi memberikan bimbingan kepada tokoh super yang belum memiliki pengalaman seperti dirinya.
”Senang juga bisa memerankan karakter yang lebih dewasa dan bijak kali ini. Dan sepertinya saya memang sudah hidup dan berpengalaman cukup lama jadi lumayan bisa memerankan ini. Saya sangat beruntung,” tutur Affleck.
Dalam kesempatan sama, sang sutradara menggambarkan karakter Barry atau The Flash sebagai sosok pahlawan super yang sangat manusiawi. Andy Muschietti, yang juga pernah menggarap film horor It (2017), menyebut inti cerita yang disampaikan di film terbarunya ini lebih terkait hubungan antara seorang anak dan ibunya.
Upayanya menghidupkan karakter The Flash lewat film kali ini digambarkan sebagai perjalanan nostalgia ke masa kecilnya saat dia rajin membeli komik-komik Superman, Batman, dan The Flash.
Mengutip Reuters, film The Flash diperkirakan bakal meraup penghasilan 70-75 juta dollar AS (setara Rp 1,047 triliun sampai Rp 1,122 triliun) di akhir pekan pembukaannya. Angka perkiraan itu jauh lebih kecil dari penghasilan di periode sama beberapa film lain, semisal Spider-Man: Across the Spider-Verse (2023) dan The Super Mario Bros (2023).
Analisis : Kekuatan utama Flash terkait dengan kemampuannya memanipulasi waktu. Ini mengajukan pertanyaan filosofis tentang hakikat waktu, keberlanjutan alam semesta, dan bagaimana pengaruh manusia terhadap waktu dapat membentuk masa depan. Karakter Flash, seperti banyak pahlawan super lainnya, dihadapkan pada pertimbangan moral dalam menggunakan kekuatannya. Hal ini menciptakan refleksi filosofis tentang etika individu yang memiliki kekuatan luar biasa dan tanggung jawab moral yang melekat. Konsep perjalanan waktu dalam cerita Flash membawa pertanyaan filsafat tentang sejauh mana manusia memiliki kebebasan untuk memilih tindakan mereka sendiri dalam konteks determinisme dan predeterminasi. Dalam konteks perjalanan waktu dan situasi yang kompleks, Flash dihadapkan pada ketidakpastian dan keputusan sulit. Ini memunculkan pertanyaan filosofis tentang bagaimana manusia membuat keputusan di tengah ketidakpastian dan konsekuensi dari tindakan mereka.
Kesimpulan : Film "The Flash" membawa pemikiran filosofis tentang hakikat waktu, sejauh mana manusia dapat mempengaruhinya, dan apakah keberlanjutan alam semesta memiliki batasan. Keterlibatan Flash dalam pertempuran dan penggunaan kekuatannya membawa pertanyaan filosofis tentang moralitas. Apakah kekuatan super membawa tanggung jawab moral yang lebih besar, dan bagaimana individu harus memutuskan penggunaan kekuatan mereka?
Konsep perjalanan waktu dan pengaruh Flash terhadap masa depan membawa pertanyaan tentang sejauh mana manusia memiliki kebebasan untuk memilih tindakan mereka sendiri dalam konteks determinisme. Dalam konteks situasi kompleks dan ketidakpastian, Flash dihadapkan pada keputusan sulit, memunculkan pertanyaan filosofis tentang bagaimana manusia membuat keputusan di tengah ketidakpastian dan konsekuensi dari tindakan mereka.
The Flash, seperti banyak karakter superhero, memberikan gambaran tentang bagaimana pemberdayaan melalui kekuatan dapat memengaruhi perubahan positif dalam hidup individu. Teori mimesis tercermin dalam konflik internal yang mungkin dihadapi Barry dan hubungan antarmanusia yang dikembangkan dengan teman-teman, kolega, atau anggota timnya.
30. Link : https://id.wikipedia.org/wiki/Black_Panther_(film)
Black Panther adalah film superhero Amerika Serikat tahun 2018 berdasarkan karakter Marvel Comics dengan nama sama. Diproduksi oleh Marvel Studios dan didistribusikan oleh Walt Disney Studios Motion Pictures, film ini merupakan film kedelapan belas dari Marvel Cinematic Universe. Film ini disutradarai oleh Ryan Coogler yang juga bertindak sebagai penulis skenario bersama Joe Robert Cole, dan dibintangi oleh Chadwick Boseman sebagai T'Challa / Black Panther, bersama dengan Michael B. Jordan, Lupita Nyong'o, Danai Gurira, Martin Freeman, Daniel Kaluuya, Angela Bassett, Forest Whitaker, dan Andy Serkis. Dalam Black Panther, T'Challa, yang setelah kematian ayahnya, adalah raja yang memerintah Wakanda, namun kekuasaannya ditentang oleh seorang musuh lama yang berencana menghapuskan kebijakan isolasionisme negara tersebut dan memulai revolusi global.
Wesley Snipes pertama kali mengutarakan niatnya untuk menggarap film Black Panther pada tahun 1992, tetapi proyek ini akhirnya tak membuahkan hasil. Pada September 2005, film Black Panther terungkap sebagai salah satu dari sepuluh film yang akan dibuat berdasarkan karakter Marvel Comics dan didistribusikan oleh Paramount Pictures, dengan Mark Bailey ditunjuk untuk menulis skenario pada Januari 2011. Black Panther secara resmi diumumkan pada Oktober 2014, dengan Boseman tampil terlebih dahulu untuk pertama kalinya dalam Captain America: Civil War. Cole dan Coogler bergabung dengan film ini pada akhir 2015, sementara jajaran pemain lainnya mulai diumumkan pada Mei 2016, membuat Black Panther menjadi film pertama Marvel yang didominasi oleh pemeran kulit hitam. Syuting untuk film ini berlangsung dari Januari hingga April 2017 pada EUE/Screen Gems Studios di Atlanta, serta di Busan, Korea Selatan.
Black Panther pertama kali ditayangkan di Los Angeles pada 29 Januari 2018, dan dirilis di Amerika Serikat pada 16 Februari 2018, dalam 2D, 3D, IMAX, dan format premium lainnya. Film ini mendapatkan pujian dari para kritikus atas pengarahan, skenario, akting (terutama Boseman, Jordan, dan Wright), desain kostum, nilai produksi, dan soundtrack-nya, walaupun efek pencitraan hasil komputernya (CGI) mendapat beberapa kritikan. Banyak kritikus menganggap bahwa film yang dikenal karena signifikasi budayanya ini merupakan salah satu film-film terbaik dari MCU. Film ini pun dinobatkan sebagai salah satu dari 10 Film Terbaik tahun 2018 oleh lembaga-lembaga perfilman seperti Lembaga Film Amerika dan National Board of Review. Selama masa penayangannya, film ini menjadi film dengan penghasilan tertinggi ke-9 dengan penghasilan kotor lebih dari $1,35 miliar di seluruh dunia dan film dengan penghasilan tertinggi ke-3 di Amerika Utara dengan penghasilan kotor sebesar $700 juta, serta memecahkan berbagai rekor box office, diantaranya film dengan penghasilan tertinggi di Amerika Serikat dan Kanada pada tahun 2018, dan film dengan penghasilan tertinggi kedua di dunia pada tahun 2018.
Film ini juga mendapatkan berbagai penghargaan dan nominasi, memperoleh tujuh nominasi dalam penghargaan Academy Awards ke-91, diantaranya Film Terbaik, serta memenangkan kategori Desain Kostum Terbaik, Musik Orisinal Terbaik, dan Tata Artistik Terbaik. Black Panther adalah film superhero pertama yang mendapatkan nominasi Film Terbaik, serta film pertama MCU yang memenangkan Academy Award. Film ini juga mendapatkan tiga nominasi dari Golden Globe Awards ke-76, dua kemenangan di Screen Actors Guild Awards ke-25, dan dua belas nominasi dari Critics' Choice Awards ke-24 (memenangkan tiga dari dua belas). Sekuel film ini sedang berada dalam tahap pengembangan, dan Coogler akan kembali sebagai sutradara dan penulis skenarionya. Ribuan tahun yang lalu, lima suku di Afrika berperang dalam memperebutkan sebuah meteor yang mengandung vibranium di dalamnya. Seorang prajurit kemudian menelan "herba berbentuk hati" yang terkena efek logam dan memperoleh kemampuan manusia super yang membuatnya menjadi "Black Panther" pertama. Ia mempersatukan semua suku, kecuali Suku Jabari untuk membentuk sebuah negara yang dinamakan Wakanda. Selama berabad-abad, rakyat Wakanda menggunakan vibranium untuk mengembangkan teknologi canggih dan mengisolasikan diri mereka dari dunia dengan menyamar sebagai negara terbelakang atau negara Dunia Ketiga. Pada tahun 1992, Raja Wakanda, T'Chaka menemui adiknya N'Jobu, yang bekerja secara rahasia di Oakland, California. T'Chaka memergoki N'Jobu membantu pedagang senjata pasar gelap Ulysses Klaue mencuri vibranium dari Wakanda. Meski berusaha mengelak, N'Jobu tak mampu berkutik setelah mitranya yang ternyata adalah Zuri, rakyat Wakanda lainnya yang sedang menyamar, mengonfirmasi kecurigaan sang raja.
Di masa sekarang, setelah kematian ayahnya,[N 1] putranya T'Challa kembali ke Wakanda untuk mengambil alih takhta. Dia dan Okoye, pemimpin resimen Dora Milaje menarik mantan kekasih T'Challa, Nakia dari tugas penyamarannya sehingga ia dapat menghadiri upacara penobatannya bersama ibu T'Challa, Ramonda dan adiknya, Shuri. Dalam upacara tersebut, pemimpin Suku Jabari, M'Baku menantang T'Challa untuk bertarung dalam pertarungan adat. T'Challa mengalahkan M'Baku dan menyuruhnya untuk menyerah saja daripada mati.
Sementara itu di London, Klaue sedang mencuri artefak Wakanda di sebuah museum dengan bantuan Erik Stevens. Mendapati kabar tersebut, W'Kabi, teman T'Challa yang juga kekasih Okoye, mendorong sang raja baru untuk segera menangkap Klaue. T'Challa, Okoye, dan Nakia pergi ke Busan, Korea Selatan, dan mendapati bahwa Klaue berencana menjual artefak tersebut kepada agen CIA, Everett K. Ross. Baku tembak pun tak dapat dihindari dan Klaue berusaha melarikan diri namun ditangkap oleh T'Challa, tetapi pada akhirnya T'Challa pun melepaskan Klaue kepada Ross. Klaue memberitahu Ross bahwa citra yang selama ini ditampilkan oleh Wakanda hanyalah kedok untuk menutupi peradaban mereka yang maju. Erik pun menyerang mereka dan membebaskan Klaue ketika Ross terluka saat ia mencoba melindungi Nakia. Akhirnya, daripada terus mengejar Klaue, mereka pun kembali ke Wakanda dengan membawa Ross bersama mereka agar dapat diobati menggunakan teknologi Wakanda.
Ketika Shuri sedang mengobati Ross, T'Challa bertanya kepada Zuri tentang N'Jobu. Zuri menjelaskan bahwa N'Jobu berencana untuk membagikan teknologi yang dimiliki Wakanda untuk orang-orang keturunan Afrika di seluruh dunia untuk menaklukkan orang-orang yang menindas mereka. Ketika T'Chaka memergoki N'Jobu, N'Jobu menyerang Zuri sehingga memaksa T'Chaka untuk membunuhnya. T'Chaka memerintahkan Zuri untuk menyebarkan kebohongan bahwa N'Jobu hilang dan meninggalkan putranya untuk menutupi kebohongan tersebut. Putranya itu tumbuh besar menjadi seorang Stevens, seorang tentara operasi hitam Amerika Serikat yang kemudian mengadopsi nama "Killmonger". Sementara itu, Killmonger membunuh Klaue dan membawa tubuhnya ke Wakanda. Dia dibawa ke hadapan para tetua suku, mengungkapkan identitasnya sebagai N'Jadaka, dan mengklaim takhta Wakanda. N'Jadaka menantang T'Challa untuk bertarung dalam pertarungan adat sesampainya di Wakanda. Dalam pertarungan itu ia membunuh Zuri, mengalahkan T'Challa, dan melemparnya ke air terjun sehingga T'Challa diduga meninggal. Killmonger menelan herba berbentuk hati tersebut dan memerintahkan sisanya dibakar, tetapi tanpa diketahui oleh Killmonger, Nakia mengambil satu herba terlebih dahulu sebelum dibakar. Killmonger, yang didukung oleh W'Kabi dan pasukannya, bersiap untuk mendistribusikan pengiriman senjata dari Wakanda kepada mata-matanya di seluruh dunia.
Nakia, Shuri, Ramonda, dan Ross pergi ke Suku Jabari untuk meminta bantuan. Di sana mereka menemukan T'Challa yang sedang terbaring koma. T'Challa ternyata berhasil diselamatkan oleh Suku Jabari sebagai imbalan karena ia telah mengampuni nyawa M'Baku sebelumnya. Setelah meminum herba yang diberikan Nakia, T'Challa kembali untuk menyerang Killmonger, yang memakai setelan Black Panther-nya sendiri. W'Kabi dan pasukannya menyerang Shuri, Nakia, dan para Dora Milaje, sedangkan Ross mengendalikan pesawat jet yang membawa senjata vibranium tersebut kemudian menembaknya hingga jatuh. M'Baku dan Suku Jabari tiba di sana untuk memperkuat T'Challa. Setelah berhadapan dengan Okoye, W'Kabi dan pasukannya pun mundur. Dalam pertarungan di tambang vibranium Wakanda, T'Challa menghancurkan setelan Black Panther yang dikenakan Killmonger dan menikamnya. Killmonger menolak untuk diobati, dan akhirnya memilih mati daripada nantinya dipenjara.
T'Challa mendirikan pusat jangkauan di gedung tempat N'Jobu meninggal untuk kemudian dijalankan oleh Nakia dan Shuri. Di dalam adegan pertengahan kredit, T'Challa muncul di hadapan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk mengungkapkan keadaan Wakanda yang sebenarnya kepada dunia. Di dalam adegan pasca kredit, Shuri membantu Bucky Barnes dalam pemulihannya.
Analisis : Cerita "Black Panther" mengeksplorasi tema identitas dan pewarisan budaya. T'Challa, sebagai pahlawan utama, menghadapi pertanyaan filosofis tentang bagaimana individu menentukan identitas mereka dan bagaimana warisan budaya membentuk pandangan dunia mereka. Wakanda, sebagai negara maju dengan teknologi canggih, membawa pertimbangan filosofis tentang etika teknologi. Bagaimana suatu masyarakat seharusnya menggunakan keunggulan teknologi mereka, dan apa konsekuensi moral dari penggunaan teknologi tersebut?
Pilihan Wakanda untuk tetap terisolasi sehubungan dengan konflik global membawa pertanyaan tentang keterlibatan dalam urusan dunia. Bagaimana suatu masyarakat seharusnya berkontribusi atau tidak berkontribusi terhadap penyelesaian masalah global, dan apa implikasi etis dari pilihan ini?
Kehadiran T'Challa dalam perserikatan bangsa-bangsa membuka pertanyaan filosofis tentang hubungan antarbangsa, solidaritas global, dan tanggung jawab suatu negara terhadap dunia.
Kesimpulan : "Black Panther" mengangkat pertanyaan tentang identitas individu dan bagaimana warisan budaya membentuk pandangan dunia. Pahlawan utama, T'Challa, mempertanyakan identitasnya sebagai pahlawan dan pewaris budaya Wakanda. T'Challa, sebagai pemimpin Wakanda, dihadapkan pada pertanyaan tentang tanggung jawab politik dan moral. Ini menciptakan pertanyaan filosofis tentang sifat kepemimpinan, etika kepemimpinan, dan hubungan antara kekuasaan dan tanggung jawab. Keikutsertaan T'Challa dalam perserikatan bangsa-bangsa menciptakan pertanyaan tentang hubungan antarbangsa, solidaritas global, dan tanggung jawab negara terhadap isu-isu internasional.
Wakanda menggabungkan elemen-elemen budaya Afrika dengan teknologi maju, menciptakan gambaran dari penggabungan nilai tradisional dengan kemajuan modern. Wakanda sebagai negara maju dan penuh sumber daya menghadapi pertanyaan moral tentang bagaimana berinteraksi dengan dunia luar dan melawan ketidakadilan global. Ini menciptakan gambaran dari perjuangan umat manusia melawan kolonialisme dan ketidaksetaraan global. T'Challa menghadapi pertarungan internal untuk memahami identitasnya sebagai pahlawan dan pewaris takhta Wakanda. Ini menciptakan cerminan dari pertempuran manusia dalam menemukan dan memahami warisan dan identitas mereka. Teori mimesis tercermin dalam hubungan antarmanusia yang kompleks, terutama persaudaraan dan konflik dengan Erik Killmonger. Ini menciptakan gambaran dinamika hubungan manusia dan konflik internal.
Komentar
Posting Komentar