deadpool new


Analisis karakteristik anti hero ‘Deadpool’

Sevianandra Puspariani 1

 

Desain Komunikasi Visual, Bahasa dan seni, Universitas Indraprasta PGRJ

*Correspondence author: Sevianandra Puspariani, anandrasevi@gmail.com, Jakarta, Indonesia

]

]

Abstrak. Artikel ini menggali karakteristik antihero dalam tokoh Deadpool, sebuah karakter fiksi dari dunia komik Marvel. Dengan menggunakan pendekatan semiotika, penelitian ini membahas simbol-simbol dan tanda-tanda yang mewakili sifat antihero Deadpool, serta dampaknya terhadap naratif dan penerimaan pembaca. Melalui analisis mendalam terhadap ekspresi Deadpool yang unik dan seringkali kontroversial, artikel ini bertujuan untuk memberikan wawasan lebih dalam tentang peran antihero dalam membentuk naratif yang kompleks dan menantang dalam dunia komik modern.

 

Kata kunci: deadpool, wade wilson, ryan reynolds, anti hero

]

]

 

]

]

 

A. Pendahuluan

Deadpool merupakan salah satu tokoh pahlawan berkekuatan super milik rumah produksi Marvel Studio. Wade Wilson tokoh utama yang diperankan (Ryan Reynolds) bekerja sebagai tentara bayaran di Margaret’s.

 

Dalam film Deadpool, Wade diceritakan seseorang yang tidak serius, semaunya sendiri, tidak berpikiran panjang. Meskipun Wade merupakan orang bayaran tetapi ia memiliki kebaikan. Ia hanya memberi pelajaran kepada siapa saja yang pantas mendapatkannya, yang terkadang ia tidak meminta upah kepada kliennya. Meskipun ia jahat karena mengancam orang lain tapi ia akan memberi pelajaran kepada orang yang lebih jahat dari dia.

 

Berawal dari vonis dokter yang menyatakan ia didiagnosa penyakit kanker stadium akhir, hal tersebut membuat Vanessa yang merupakan kekasih dari Wade menyusun berbagai rencana agar ia dapat sembuh kembali. Keputusasaan akan kanker yang dideritanya membuat Wade menerima tawaran dari seseorang yang ia temui di bar. Wade dijadikan sebuah eksperimen dan harus melalui sera tes untuk mengetahui seberapa kuat ia mampu bertahan di bawah tekanan dan siksaan.

 

Tetapi rangkaian tes tersebut mampu membuat Wade memilki kekuatan super yang dapat meregenerasi tubuhnya. Meskipun sembuh dari kanker, Wade merasa tertipu karena eksperimen yang dilakukan oleh Ajax tersebut membuat wajahnya rusak. Eksperimen tersebut membuat Deadpool menjadikan ia menjadi sosok superhero dan kekuatannya akan ia gunakan untuk membalaskan dendamnya kepada Anjax. Meskipun ia memilki kekuatan tetapi tidak menghilangkan karakter Wade sebelum menjadi Deadpool yang ceroboh.

 

 

Gaya Menulis

 

Artikel ini mengusut karakter Deadpool melalui metode penelitian dasar, dengan fokus pada aspek asal-usul dan dampaknya dalam konteks naratif dan penerimaan penggemar. Penelitian ini bertujuan memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang bagaimana penciptaan dan evolusi karakter Deadpool mempengaruhi popularitasnya.

 

B. Hasil dan Pembahasan

Deadpool, sebagai karakter antihero, memunculkan pertanyaan etika mengenai batasan antara kebaikan dan keburukan. Dalam tindakannya yang seringkali kontroversial, ia merangsang refleksi tentang apakah tujuan yang dianggap positif dapat dibenarkan dengan cara yang tidak konvensional atau bermoral. Sebagai hasilnya, karakter Deadpool mengajukan pertanyaan tentang relatifitas etika dan kompleksitas moralitas.

 

Deadpool mencerminkan tema-tema ekistensialis seperti kebebasan, tanggung jawab, dan pencarian makna hidup melalui eksistensinya yang kompleks. Dalam pencarian identitasnya, Deadpool mencoba memahami kebebasan individualnya sambil membawa beban tanggung jawab atas tindakannya. Pencarian makna hidupnya tercermin dalam keinginannya untuk memaknai eksistensinya di tengah-tengah kekacauan.

 

Simbolisme digunakan secara kuat dalam “Deadpool” untuk menyampaikan pesan-pesan filosofis dan menggambarkan mitos tertentu. Misalnya, kostum Deadpool yang terkoyak-koyak dapat diartikan sebagai simbol kecacatan manusia dan ketidaksempurnaan, sementara pedang ganda yang menjadi senjatanya mencerminkan kompleksitas moralitas dalam tindakannya. Simbolisme ini memperkaya naratif dengan lapisan-lapisan makna filosofis.

 

Melalui ketiga aspek tersebut, karakter Deadpool secara unik mengajak penonton atau pembaca untuk merenungkan aspek-aspek mendalam dalam etika, eksistensialisme, dan filosofi hidup. Dengan mempertanyakan norma-norma konvensional dan mengeksplorasi dimensi keabadian dan keburukan manusia, Deadpool menjadi medium yang menarik untuk memperdalam pemahaman kita tentang kompleksitas kehidupan dan moralitas.

 

Sub Bab

 

Hasil dan pembahasan jurnal film “Deadpool” diatas mencakup analisis karakter utama, penelitian ini membahas simbol-simbol dan tanda-tanda yang mewakili sifat antihero Deadpool, serta dampaknya terhadap naratif dan penerimaan pembaca. Melalui analisis mendalam terhadap ekspresi Deadpool yang unik dan seringkali kontroversial, serta respons penonton terhadap aspek humor dan tindakan dalam film tersebut.

 

C. SIMPULAN

Deadpool, sebagai antihero kontroversial, tidak hanya mempertanyakan batasan antara kebaikan dan keburukan, tetapi juga mencerminkan pertarungan eksistensial manusia untuk menemukan makna hidup di tengah-tengah kekacauan. Dengan demikian, karakter Deadpool bukan hanya sebuah hiburan yang menghibur, tetapi juga sebuah refleksi mendalam tentang sifat manusia, moralitas yang kompleks, dan perjalanan eksistensial.

 

D. DAFTAR REFERENSI

Wikipedia:deadpool, Deadpool:movie1, Deadpool:Movie2

 


 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

(:

Pertanyaan mendasar berkaitan dengan seni dalam diri

Laporan Perjalanan , Filsafat Seni